SUKABUMIUPDATE.com - Luapan sungai cidadap menggerus pemukiman di wilayah Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Sejak minggu malam, 14 Desember 2025 Sungai Cidadap kembali meluap pasca hujan terus menerus yang melanda wilayah selatan Kabupaten Sukabumi.
Banyak rumah warga terdampak dari banjir besar sungai Cidadap, di sejumlah kampung yang berada di bantaran sungai. Salah satunya di Kedusunan Kawungluwuk, Kampung Sawah Tengah, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan.
Puluhan kepala keluarga di lokasi ini, bahkan harus mengungsi ke tempat aman, karena banjir sungai cidadap terus menggerus bantaran dan merusak bangunan termasuk tempat tinggal. Salah satu warga terdampak, Khairudin (45 tahun), menyebut rumahnya sudah tidak lagi bisa dihuni, jarak sungai yang sebelumnya puluhan meter kini menyusut drastis hanya sekitar satu meter.
Baca Juga: Perkebunan Sawit di Hulu Sungai, Ancam Kelestarian Geopark Ciletuh
"Was was, udah nggak bisa ditempatin lagi, tetap ini mah harus pindah, belum punya tempat pindahnya, belum, bingung, belum evakuasi, belum mengungsi," kata dia saat ditemui di lokasi.
Ia menjelaskan, detik-detik air Sungai Cidadap meluap dan mengikis tanah hingga menyisakan jarak satu meter saja dari pemukiman. Sebelum air datang, suara gemuruh terdengar dari kejauhan.
“Yang sampai ke sini baru semalam, tapi dalam satu tahun sudah tiga kali kejadian. Terakhir ini ada dua rumah yang hanyut, satu benar-benar habis terbawa arus,” ungkapnya.
Baca Juga: Raut Bahagia 12 Warga Cibadak Pulang ke Kampung Halaman Usai Terjebak Bencana Aceh
Khairudin menambahkan, sejak pertama kali abrasi terjadi, jarak sungai terus mendekat ke permukiman. “Awalnya jarak sungai sekitar 100 meter, lalu jadi 10 meter, sekarang tinggal satu meter. Saya tinggal di sini sudah 11 tahun, sebelumnya tidak pernah ada kejadian seperti ini,” tuturnya.
Warga lainnya Abdul Manan, mengatakan kondisi Kampung Kawungluwuk kini semakin mencekam. Dalam sehari terakhir, jumlah bangunan yang ambruk bertambah signifikan.
“Kemarin belum ada rumah yang ambruk, sekarang sudah ada empat bangunan, termasuk masjid dan majelis taklim. Rumah saya sendiri sudah tidak ada,” katanya.
Baca Juga: Pernah Menjadi Sasaran Sihir, Inilah Penangkal Ampuh yang Diajarkan Rasulullah SAW
Ia menyebut seluruh warga telah meninggalkan kawasan tersebut. Sebanyak 23 kepala keluarga kini mengungsi sementara di bangunan SDN Kawungluwuk.
“Sekarang sudah tidak ada satupun warga yang tinggal di sini. Kampung ini kosong,” ucapnya.
Menurut Abdul Manan, warga membutuhkan kepastian penanganan, terutama terkait relokasi permanen. “Kami minta relokasi. Alhamdulillah pak camat, kepala desa, sampai Kapolsek sudah datang. Tapi kami butuh kepastian tindak lanjutnya. Dari kemarin sudah minta alat berat, tapi belum juga datang,” tegasnya.
Baca Juga: KA Wisata Jaka Lalana Buka Akses Pariwisata, Pakar IPB Ingatkan Ancaman Over Tourism
Banyak Potongan Kayu Hanyut
Luapan sungai Cidadap diabadikan warganet melalui video maupun foto yang kemudian viral di media sosial. Salah satu yang menyedot perhatian adalah foto-foto dan video luapan sungai cidadap, yang membawa banyak potongan kayu.
Belum diketahui dari mana asal potongan kayu-kayu tersebut. Sungai Cidadap sendiri merupakan hulu dari banyak sungai kecil di kawasan dataran tinggi di wilayah simpenan dan kecamatan sekitarnya.
Bukan Kejadian Pertama
Banjir sungai Cidadap sering terjadi. Setahun yang lalu, tepatnya 4 Desember 2024 banjir sungai cidadap tak hanya menghanyutkan rumah tapi juga merobohkan jembatan Bojong Kopo. Banjir besar sungai Cidadap, menjadi ancaman bencana hidrometeorologi di wilayah selatan Kabupaten Sukabumi.




