Dampak Banjir Sungai Cidadap Simpenan: 1 Rumah Hanyut, Majelis Rusak dan 187 KK Terancam

Sukabumiupdate.com
Senin 15 Des 2025, 20:52 WIB
Dampak Banjir Sungai Cidadap Simpenan: 1 Rumah Hanyut, Majelis Rusak dan 187 KK Terancam

Kondisi pemukiman warga yang terdampak banjir Sungai Cidadap di Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi. Senin (15/12/2025). (Sumber Foto: SU/Ilyas Supendi)

SUKABUMIUPDATE.com - Intensitas hujan tinggi yang mengguyur Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, sejak Minggu malam hingga Senin dini hari (15/12/2025) memicu banjir besar akibat meluapnya Sungai Cidadap dan penyumbatan aliran air. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 03.00 WIB ini menyebabkan sejumlah kerugian material, termasuk satu unit rumah yang dilaporkan hanyut dan bangunan majelis yang ambruk. 

Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Simpenan, Dandi Sulaeman, memastikan tidak ada laporan korban jiwa maupun luka dalam kejadian tersebut. Namun, dampak kerusakan cukup parah dan memaksa puluhan kepala keluarga (KK) mengungsi.

"Hujan deras dengan durasi panjang menyebabkan debit air sungai meningkat dan meluap ke permukiman warga. Beberapa rumah terdampak cukup parah, bahkan ada yang hanyut,” ujar Dandi kepada sukabumiupdate.com, Senin sore.

Di Desa Cidadap, Kampung Sawah Tengah RT 06 RW 15, satu rumah milik Beben (1 KK, 3 jiwa) dilaporkan hanyut akibat derasnya arus banjir. Penghuninya terpaksa mengungsi ke rumah kerabat. Sementara itu, satu rumah lainnya milik Aisah (1 KK, 2 jiwa) mengalami kerusakan ringan setelah bagian depan bangunan tergerus air.

Selain rumah rusak dan hanyut, P2BK mencatat sebanyak 15 rumah dengan 22 KK berada dalam kondisi terancam banjir susulan, dengan jarak air ke permukiman hanya sekitar satu meter. Satu bangunan majelis di wilayah tersebut juga dilaporkan ambruk dan mengalami kerusakan berat.

Baca Juga: Banyak Potongan Kayu Saat Banjir Sungai Cidadap, Warga Simpenan Mengungsi

Ancaman banjir lanjutan disertai longsor juga tercatat di Kampung Cikadaka RT 03 RW 14, Desa Cidadap, dengan 20 rumah berada di zona merah. Kondisi serupa terjadi di Kampung Babakan Cisarua RT 02 RW 14, di mana 20 rumah dilaporkan terancam.

Sementara itu, di Desa Cibuntu, banjir susulan mengancam 23 rumah warga di Kampung Legok Loa RT 08 dan 09 RW 02. Banjir di wilayah ini dipicu oleh tersumbatnya aliran air di bawah jembatan ruas jalan kabupaten Bagbagan–Warungkiara, sehingga menyebabkan air meluap dan menggenangi permukiman.

“Akibat kejadian ini, aktivitas dan mobilisasi warga sempat terhambat. Total rumah yang terdata terancam mencapai 78 rumah dengan 187 KK,” ungkap Dandi.

Baca Juga: Air Sungai Ciselang Sukabumi Keruh Pekat, Warga Menduga Ada Aktivitas Tambang di Hulu

Sebagian warga dilaporkan mengungsi ke rumah saudara dan tetangga, sementara puluhan lainnya mengungsi ke SDN Kawung Luwuk sebagai lokasi pengungsian sementara.

P2BK Simpenan juga mencatat sejumlah kebutuhan mendesak bagi warga terdampak, di antaranya tenda pengungsian, dua unit genset, bahan sandang dan pangan, obat-obatan, air mineral, matras, karpet, selimut, serta kebutuhan relokasi terpusat. Selain itu, dibutuhkan sekitar 100 unit bronjong untuk penanganan darurat di titik-titik rawan luapan sungai.

Dandi mengimbau masyarakat agar tetap meningkatkan kewaspadaan, mengingat wilayah Sukabumi saat ini telah memasuki puncak musim penghujan.

“Kami mengimbau warga yang tinggal di bantaran sungai dan daerah rawan longsor agar selalu waspada dan segera mengungsi jika kondisi dinilai membahayakan,” pungkasnya.

Berita Terkait
Berita Terkini