SUKABUMIUPDATE.com - Puluhan rumah warga di Kedusunan Kawungluwuk, Kampung Sawah Tengah, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, terpaksa ditinggalkan penghuninya setelah aliran sungai Cidadap hanya menyisakan sejengkal tanah dengan jarak pemukiman warga. Senin (15/12/2025).
Berdasarkan informasi, pengikisan tanah terjadi akibat luapan Sungai Cidadap yang terjadi ketika hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut sejak Minggu (14/12) sekira pukul 22:00 Wib malam. Akibatnya, beberapa rumah warga dikabarkan ambruk bahkan hanyut terbawa derasnya air.
Salah satu warga terdampak, Khairudin (45 tahun), menyebut rumahnya sudah tidak lagi bisa dihuni. Jarak sungai yang sebelumnya puluhan meter kini menyusut drastis hanya sekitar satu meter.
Baca Juga: Sempat Lumpuh Tertutup Longsor, Akses Bagbagan-Kiaradua Kembali Normal
"Was was, udah nggak bisa ditempatin lagi, tetap ini mah harus pindah, belum punya tempat pindahnya, belum, bingung, belum evakuasi, belum mengungsi," kata dia saat ditemui di lokasi.
Ia menjelaskan, detik-detik air Sungai Cidadap meluap dan mengikis tanah hingga menyisakan jarak satu meter saja dari pemukiman. Sebelum air datang, suara gemuruh terdengar dari kejauhan.
“Yang sampai ke sini baru semalam, tapi dalam satu tahun sudah tiga kali kejadian. Terakhir ini ada dua rumah yang hanyut, satu benar-benar habis terbawa arus,” ungkapnya.
Jarak antara rumah warga dan Sungai cidadap Sukabumi yang tinggal satu meter.
Khairudin menambahkan, sejak pertama kali abrasi terjadi, jarak sungai terus mendekat ke permukiman. “Awalnya jarak sungai sekitar 100 meter, lalu jadi 10 meter, sekarang tinggal satu meter. Saya tinggal di sini sudah 11 tahun, sebelumnya tidak pernah ada kejadian seperti ini,” tuturnya.
Sementara itu, warga lainnya Ustadz Abdul Manan, mengatakan, kondisi Kampung Kawungluwuk kini semakin mencekam. Dalam sehari terakhir, jumlah bangunan yang ambruk bertambah signifikan.
“Bukan sekadar parah, ini sudah panik. Kemarin belum ada rumah yang ambruk, sekarang sudah ada empat bangunan, termasuk masjid dan majelis taklim. Rumah saya sendiri sudah tidak ada,” katanya.
Baca Juga: Raut Bahagia 12 Warga Cibadak Pulang ke Kampung Halaman Usai Terjebak Bencana Aceh
Ia menyebut seluruh warga telah meninggalkan kawasan tersebut. Sebanyak 23 kepala keluarga kini mengungsi sementara di bangunan SDN Kawungluwuk.
“Sekarang sudah tidak ada satupun warga yang tinggal di sini. Kampung ini kosong,” ucapnya.
Menurut Abdul Manan, warga membutuhkan kepastian penanganan, terutama terkait relokasi permanen. Ia mengapresiasi kehadiran unsur pemerintah dan kepolisian, namun berharap ada langkah konkret yang segera dilakukan.
“Kami minta relokasi. Alhamdulillah pak camat, kepala desa, sampai Kapolsek sudah datang. Tapi kami butuh kepastian tindak lanjutnya. Dari kemarin sudah minta alat berat, tapi belum juga datang,” tegasnya.



