SUKABUMIUPDATE.com - Bencana banjir dan longsor yang melanda Kedusunan Kawungluwuk, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, pada Minggu malam (14/12/2025), memaksa puluhan kepala keluarga (KK) mengungsi ke tempat yang lebih aman. Hingga pada sore ini, Senin (15/12/2025), warga terdampak mulai menempati lokasi pengungsian di SDN Kawungluwuk.
Salah seorang guru SD Kawungluwuk, Sumardiana, menyebutkan bahwa pengungsian sementara ini menampung warga dari sejumlah kampung yang terdampak paling parah akibat luapan sungai Cidadap dan longsor.
“Warga yang mengungsi berasal dari Kampung Sawah Tengah, Kampung Babakan, dan Kampung Cisarua. Untuk sementara baru sekitar 20 kepala keluarga yang mengungsi di sekolah ini, karena sebagian warga masih menyelamatkan barang-barang atau memilih mengungsi ke rumah saudara,” ujar Sumardiana.
Baca Juga: Sisa Sejengkal! Luapan Sungai Cidadap Kikis Tanah Warga, Puluhan Rumah Ditinggal Pemiliknya
Ia menjelaskan, hujan deras mulai mengguyur wilayah Simpenan pada Minggu (14/12/2025) selepas Magrib dan tak kunjung reda. Air dari hulu sungai Cidadap terus meningkat hingga akhirnya meluap dan membanjiri pemukiman warga sekitar pukul 22:00 Wib malam.
“Air datang tiba-tiba dan deras. Beberapa rumah warga tidak sempat diselamatkan, bahkan ada yang roboh dan hanyut terbawa arus,” katanya.
Akibat kejadian tersebut, sedikitnya 15 rumah di Kampung Cisarua terendam banjir, 10 rumah di Kampung Babakan terdampak, sementara di Kampung Sawah Tengah satu bangunan majelis dan dua rumah warga dilaporkan roboh akibat terjangan arus air.
Sementara itu di pengungsian, kebutuhan dasar warga menjadi perhatian utama. Sumardiana menyampaikan bahwa para pengungsi sangat membutuhkan bantuan logistik, terutama untuk kebutuhan sehari-hari.
“Kami sangat membutuhkan bantuan makanan dan minuman untuk warga. Selain itu, perlengkapan bayi, selimut, dan alas tidur juga sangat diperlukan karena warga harus menginap di sini,” ungkapnya.
Baca Juga: Perkebunan Sawit di Hulu Sungai, Ancam Kelestarian Geopark Ciletuh
Sementara itu, Kapolsek Simpenan AKP Bayu Sunarti Agustina mengatakan pihak kepolisian telah menyalurkan bantuan awal kepada warga terdampak serta melakukan pemantauan langsung ke lokasi bencana.
“Kami dari kepolisian membawa bantuan bahan pokok seperti beras, mie instan, dan juga perlengkapan bayi untuk warga yang mengungsi,” kata Bayu.
Menurutnya, kondisi di lokasi terdampak masih tergolong berbahaya dan mengkhawatirkan, terutama bagi rumah-rumah warga yang berada dekat dengan aliran sungai.
“Situasinya cukup membahayakan. Oleh karena itu kami mengimbau warga yang rumahnya terdampak agar segera mengungsi sementara waktu dan bergabung di tempat pengungsian seperti di SDN Kawungluwuk demi keselamatan bersama,” pungkasnya.


