Cegah Banjir Sukalarang, DPMPTSP Sukabumi Ungkap Embung Retensi di Dekat Pabrik GSI

Sukabumiupdate.com
Kamis 05 Jun 2025, 16:57 WIB
Cegah Banjir Sukalarang, DPMPTSP Sukabumi Ungkap Embung Retensi di Dekat Pabrik GSI

Kepala DPMPTSP Kabupaten Sukabumi, Ali Iskandar pantau pembangunan embung retensi di kawasan dekat pabrik GSI Sukalarang (Sumber: dok DPMPTSP)

SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu atau DPMPTSP Kabupaten Sukabumi mendorong percepatan pembangunan embung retensi di kawasan Sukalarang. Embung ini penting untuk penanggulangan banjir yang kerap terjadi di sekitar kawasan pabrik GSI.

Kepala DPMPTSP Kabupaten Sukabumi, Ali Iskandar, menjelaskan embung tersebut merupakan bagian dari upaya kolaboratif menghadapi dampak lingkungan akibat aktivitas usaha di kawasan itu.

“Ini merupakan langkah konkret dari dampak kegiatan usaha, yang di mana dampak ini tidak hanya dilakukan oleh PT GSI saja, namun juga dampak dari kegiatan usaha di wilayah Sukalarang yang lain, yang juga menimbulkan banjir,” ujarnya saat ditemui sukabumiupdate.com di Pendopo Sukabumi, Kamis (5/6/2025).

Baca Juga: PNM Sukabumi Kobarkan Semangat Pancasila: “Beta Selalu Ada” di Momen HUT PNM ke-26

Ali menerangkan banjir disebabkan oleh tidak terserapnya air hujan ke dalam tanah akibat kurangnya ruang terbuka hijau. “Awalnya orang mengira bahwa banjir di depan GSI itu penyebabnya GSI, namun setelah kami lakukan investigasi dengan DLH melakukan pemetaan, sampai pada satu kesimpulan harus ada sumur retensi (embung), untuk menahan dulu air yang turun dari atas supaya tidak langsung melintas ke jalan dan tidak mengganggu,” jelasnya.

Kepala DPMPTSP Kabupaten Sukabumi, Ali Iskandar, menjelaskan embung tersebut merupakan bagian dari upaya kolaboratif menghadapi dampak lingkungan akibat aktivitas usaha di kawasan itu.Embung tersebut merupakan bagian dari upaya kolaboratif menghadapi dampak lingkungan akibat aktivitas usaha di kawasan itu.

Meski PT GSI sempat menjadi sorotan, Ali menegaskan bahwa keterbatasan lahan membuat perusahaan tersebut tidak bisa membangun embung sendiri. Namun, mereka tetap menunjukkan komitmen menyelesaikan persoalan. “GSI sudah kita pastikan dan mereka sudah membuat pernyataan akan memperbaiki saluran, agar kemudian run off zero-nya terjadi dan air terserap di situ,” katanya.

Selain pembangunan embung, DPMPTSP juga mendorong modifikasi saluran air dengan menambahkan sumur resapan. Menurut Ali, inisiatif ini terwujud melalui kerja sama antara pemerintah dan pelaku usaha di sekitar lokasi. “Ada perusahaan yang mau, mana yang bisa, dan mana yang siap, kemudian anggarannya juga kurang lebih hampir 200 juta, jadi mereka patungan,” ucapnya.

Baca Juga: Kades Janjikan Bantuan Perahu, Nelayan di Ciemas Sukabumi Lapor Polisi karena Rugi Puluhan Juta

Ia mengapresiasi kebersamaan dan inisiatif para pengusaha dalam menyelesaikan persoalan banjir secara kolektif. “Hikmahnya, GSI tidak lagi menjadi kuda hitam atau tumpuan kesalahan, kemudian juga air bisa terserap dari atas, sehingga persoalannya bisa terselesaikan dan kita mengapresiasi atas kesepakatan, atas kebersamaan, dan kerja sama yang dibangun di antara para pengusaha di lokasi itu, terutama pemilik lahan,” pungkasnya. (adv)

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini