Banjir Ciemas Lumpuhkan UMKM, Pelaku Usaha Geopark Ciletuh Sukabumi Bertahan di Tengah Krisis

Sukabumiupdate.com
Selasa 17 Jun 2025, 11:41 WIB
Banjir Ciemas Lumpuhkan UMKM, Pelaku Usaha Geopark Ciletuh Sukabumi Bertahan di Tengah Krisis

Tempat usaha Sanca milik Dian Hardiani (48 tahun) di Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ragil Gilang

SUKABUMIUPDATE.com - Banjir besar akibat luapan Sungai Ciemas pada 4 Desember 2024 masih menyisakan dampak mendalam bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. Salah satunya Dian Hardiani (48 tahun), pemilik usaha Sanca (Sagala Olahan Cau), yang memproduksi keripik dan abon berbahan dasar gedebok pisang khas Ciletuh-Palabuhanratu UNESCO Global Geopark (CPUGGp).

Dian yang tinggal dan memproduksi di rumah panggungnya di Kampung Ciemas, Desa/Kecamatan Ciemas, menyebut hingga kini usahanya belum bisa beroperasi. “Rumah sekaligus tempat produksi terendam banjir bercampur lumpur. Peralatan penting seperti spinner pengering minyak dan kompor semawar rusak total. Mesin perekat masih aman, tapi bahan baku, stoples, dan plastik kemasan juga sudah tidak bisa dipakai,” kata dia, Selasa (17/6/2025).

Baca Juga: DKUKM Kabupaten Sukabumi Buka Pendaftaran Program UMKM Naik Kelas 2025, Gratis dan Bermanfaat

Tak hanya kehilangan alat produksi, Dian juga harus mengalihkan sebagian dana usahanya untuk kebutuhan mendesak seperti membersihkan rumah pasca-banjir dan biaya pengobatan anaknya yang sakit. Akibatnya, beberapa pesanan pelanggan terpaksa belum bisa dipenuhi. “Bulan kemarin sempat produksi, tapi hasil penjualan langsung habis untuk beli peralatan dan bersih-bersih rumah. Sekarang belum bisa jalan lagi,” ujar dia menjelaskan.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (DKUKM) Kabupaten Sukabumi Sigit Widarmadi mengungkapkan pihaknya saat ini tengah melakukan pendataan UMKM yang terdampak bencana. “Kami mengimbau pelaku UMKM untuk segera melapor ke kantor kecamatan sesuai domisili masing-masing. Pendataan ini penting untuk menentukan langkah-langkah bantuan dan pemulihan usaha,” ujar Sigit, Selasa.

Bencana banjir yang melanda wilayah selatan Sukabumi, selain merusak infrastruktur, dampaknya juga meluas pada sektor usaha warga, khususnya pelaku UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi lokal. (ADV)

Berita Terkait
Berita Terkini