Sosialisasi Perda Ekraf di Sukabumi, Haji Aka Bawa Semangat Baru untuk Generasi Kreatif

Sukabumiupdate.com
Minggu 11 Mei 2025, 14:51 WIB
Anggota Komisi IV DPRD Jabar Yusuf Maulana atau Haji Aka menggelar sosialisasi Perda Nomor 15 Tahun 2017 di kawasan Agrowisata Gunung Wayang, Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi, Minggu (11/5/2025). | Foto: Istimewa

Anggota Komisi IV DPRD Jabar Yusuf Maulana atau Haji Aka menggelar sosialisasi Perda Nomor 15 Tahun 2017 di kawasan Agrowisata Gunung Wayang, Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi, Minggu (11/5/2025). | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat (Jabar) dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Yusuf Maulana, menggelar sosialisasi Perda Nomor 15 Tahun 2017 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif atau Ekraf. Acara ini berlangsung di kawasan Agrowisata Gunung Wayang, Kampung Sinagar RT 14/05 Desa Gunung Endut, Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi, Minggu (11/5/2025).

Dihadiri oleh Komunitas Bocah Nakal Sukabumi, kegiatan ini membawa nuansa segar dalam memperkenalkan kebijakan yang bertujuan memacu pertumbuhan ekonomi kreatif di wilayah Jabar. Dalam sambutannya, Yusuf Maulana atau biasa dipanggil Haji Aka menekankan pentingnya pemahaman dan implementasi Perda ini dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan membangun iklim usaha yang kondusif.

“Perda ini adalah langkah strategis untuk memastikan potensi kreatif masyarakat Jabar dapat diberdayakan secara maksimal. Kita ingin membuka lapangan kerja baru, mendukung nilai-nilai seni dan budaya, sekaligus menciptakan daya saing global,” kata dia dalam keterangannya.

Baca Juga: Haji Aka: Solusi Humanis untuk Pelajar Bermasalah di Jabar, Bukan Tekanan Militer

Fungsi Perda Nomor 15 Tahun 2017

Mengacu pada Pasal 4, Perda ini memiliki berbagai fungsi penting, di antaranya:

1. Menyejahterakan masyarakat Jawa Barat dan meningkatkan pendapatan daerah.
2. Membuka lapangan kerja baru serta menciptakan iklim usaha kreatif yang kondusif dan berdaya saing global.
3. Mengelaborasikan keberpihakan pada nilai-nilai seni dan budaya.
4. Memaksimalkan pemberdayaan sumber daya manusia yang kreatif dan inovatif di Jawa Barat.
5. Menstimulasi rencana pembangunan daerah dengan mengedepankan ekonomi kreatif.

Komunitas Bocah Nakal Sukabumi, yang selama ini dikenal sebagai kumpulan pemuda dengan berbagai aktivitas seni dan kreatif, menyambut baik sosialisasi ini. Acara juga diisi dengan diskusi interaktif. Haji Aka berharap kegiatan tersebut dapat menjadi awal yang baik untuk sinergi antara pemerintah, komunitas, dan masyarakat dalam mendorong ekonomi kreatif.

“Mari kita bersama-sama menjadikan ekonomi kreatif sebagai fondasi pembangunan daerah yang inklusif dan berkelanjutan. Jawa Barat dan Sukabumi punya potensi besar, dan saatnya kita manfaatkan bersama,” katanya. (ADV)

Berita Terkait
Berita Terkini