SUKABUMIUPDATE.com - Kabupaten Sukabumi kembali meraih penghargaan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) kategori Nindya pada 2025. Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Bupati Sukabumi, didampingi Sekda serta Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Sukabumi.
Kepala DP3A Kabupaten Sukabumi Eki Radiana Rizki mengungkapkan rasa syukur atas capaian ini. “Alhamdulillah kemarin Pak Bupati didampingi Pak Sekda menerima penghargaan KLA dengan kategori Nindya untuk Kabupaten Sukabumi di tahun 2025 ini,” ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Kamis (14/8/2025).
Eki mengaku sempat berharap Kabupaten Sukabumi bisa naik ke kategori Utama, namun capaian Nindya tetap menjadi hasil terbaik di tengah tantangan yang ada. “Alhamdulillah kita bisa mempertahankan Nindya, walaupun sebenarnya kita kemarin harapannya naik di kategori Utama, tapi yang terbaik di Nindya. Karena kalau di Utama juga cukup berat tantangan ke depannya,” jelas dia.
Menurutnya, keberhasilan ini tidak lepas dari kerja sama seluruh pihak. “Berkat kerja sama semua stakeholder, dalam hal ini mungkin ada komitmen dari pimpinan daerah, kemudian juga dari perangkat daerah dan seluruh stakeholder yang ada. Alhamdulillah kita bisa mempertahankan KLA kategori Nindya ini di Kabupaten Sukabumi,” kata Eki.
Baca Juga: Trauma Berat, Pendampingan Psikologis DP3A untuk Siswi Korban Bullying di Sukabumi
Ia menjelaskan, penilaian KLA memiliki lima klaster indikator. Ke depan, pihaknya berharap seluruh pimpinan yang memegang kebijakan dapat konsisten dalam melaksanakan berbagai program. Salah satu strategi yang dilakukan adalah kolaborasi lintas perangkat daerah.
“Terus terang, kalau KLA hanya dibebankan untuk DP3A dengan anggaran yang minimalis, tidak akan bisa tercapai. Tapi dengan kolaborasi, misalnya kita ada kegiatan di Disdik terkait masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS), kita bisa masuk ikut memberikan materi terkait dengan KLA, sekolah ramah anak, kemudian pencegahan kekerasan di sekolah, pencegahan perkawinan anak, dan sebagainya,” ungkapnya.
Kolaborasi juga dilakukan bersama Disperkim. “Perkim biasa membuat taman, kita kaitkan misalnya Taman Surade atau Taman Jampangtengah di belakangnya ada ramah anak. Taman Jampangtengah ramah anak. Kita kan tidak ikut menentukan anggaran harus berapa, tapi misi dari Perkim dapat, kita juga dapat. Itu salah satu upaya kita untuk berkolaborasi, bukan hanya dengan Disdik atau Perkim, tapi semua kegiatan yang ada di masing-masing perangkat daerah,” kata Eki.
Ia menegaskan, kunci utama untuk mempertahankan prestasi ini adalah komitmen dan kerja bersama. “Sekali lagi kita tidak bisa bekerja sendiri, tapi harus bersama-sama dan berkolaborasi untuk mencapai tujuan, dalam artian Kabupaten Sukabumi menjadi kabupaten yang layak anak,” katanya. (ADV)