Haji Aka: Solusi Humanis untuk Pelajar Bermasalah di Jabar, Bukan Tekanan Militer

Sukabumiupdate.com
Rabu 07 Mei 2025, 10:51 WIB
Anggota Komisi IV DPRD Jabar Yusuf Maulana. | Foto: Istimewa

Anggota Komisi IV DPRD Jabar Yusuf Maulana. | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Anggota Komisi IV DPRD Jabar dari Fraksi PKS Yusuf Maulana menyampaikan sejumlah catatan terkait kebijakan menangani pelajar bermasalah oleh TNI di barak militer yang saat ini berjalan di wilayah Jabar. Program ini disebut-sebut bertujuan membentuk disiplin dan karakter pelajar.

Yusuf Maulana atau biasa dipanggil Haji Aka menyebut kenakalan pelajar bukan hal baru, tetapi cara menanganinya harus cermat. Pendidikan seharusnya membina, bukan menghukum secara keras. Anak-anak usia sekolah sedang mencari jati diri. Saat mereka salah arah, yang mereka butuhkan adalah pendampingan, bukan tekanan.

"Jika pendekatan militer dipilih, ada risiko anak menjadi trauma atau justru makin memberontak. Sekolah dan orang tua seharusnya bekerja sama memberikan perhatian, bukan melempar tanggung jawab ke sistem yang belum tentu cocok bagi jiwa remaja," kata dia kepada sukabumiupdate.com, Selasa (6/5/2025).

Baca Juga: Pelajar Nakal Dikirim ke Barak Militer, Dewan Jabar Haji Aka: Bijak atau Tergesa?

Haji Aka juga mengungkapkan Indonesia memiliki Undang-Undang Perlindungan Anak dan sudah meratifikasi Konvensi Hak Anak. Setiap anak, termasuk yang bermasalah, tetap punya hak dilindungi dari kekerasan dan perlakuan tidak manusiawi. Jika tidak hati-hati, pengiriman ke barak militer bisa berpotensi melanggar hukum, terutama jika dilakukan tanpa mekanisme yang adil dan pengawasan yang jelas.

Jangan Tutupi Masalah Asli

Kenakalan remaja sering muncul karena berbagai sebab, lanjut Haji Aka, seperti tekanan keluarga, lingkungan sosial, atau kurangnya ruang berekspresi. Solusi jangka pendek seperti barak militer mungkin tampak ampuh, namun tidak menyentuh akar persoalan.

"Daripada itu, pemerintah daerah sebaiknya memperkuat pendidikan karakter di sekolah, membuka ruang konseling, dan menghadirkan program pembinaan remaja yang lebih humanis dan terarah," ujarnya.

"Kita semua ingin generasi muda Jabar dan Sukabumi tumbuh menjadi pribadi yang disiplin dan bertanggung jawab. Tapi cara mencapainya harus hati-hati. Jangan sampai semangat mendidik justru berubah menjadi cara yang menyakiti. Anak-anak bukan musuh, namun titipan yang harus kita arahkan dengan kasih, bukan dengan kekerasan," kata Haji Aka. (ADV)

Berita Terkait
Berita Terkini