Dikaitkan dengan Insiden Tabrak Lari Mahasiswi Cianjur, Sopir Audi Buka Suara

Jumat 27 Januari 2023, 22:07 WIB
Aksi mahasiswa dan mahasiswi Universitas Suryakancana Cianjur tabur bunga di TKP tabrak lari Selvi Amelia Nuraini. Tabrak lari mahasiswi Cianjur itu terjadi Jumat, 20 Januari 2023. |Foto: Instagram@fhunsur.

Aksi mahasiswa dan mahasiswi Universitas Suryakancana Cianjur tabur bunga di TKP tabrak lari Selvi Amelia Nuraini. Tabrak lari mahasiswi Cianjur itu terjadi Jumat, 20 Januari 2023. |Foto: Instagram@fhunsur.

SUKABUMIUPDATE.com - Peristiwa tabrak lari merenggut nyawa seorang mahasiswi Universitas Suryakancana Cianjur, Selvi Amalia Nuraini. Kasus kecelakaan mahasiswi Cianjur menjadi perhatian setelah adanya unggahan instagram @yudi_Junadi.

Akun tersebut menduga mahasiswi Cianjur itu tertabrak salah satu mobil rombongan yang sedang mengawal pejabat teras kepolisian dari Jakarta.

Terkait kasus kecelakaan yang terjadi pada Jumat 20 Januari 2023, polisi sudah mengidentifikasi mobil yang menabrak mahasiswi Cianjur itu.

Polisi menyatakan mobil tersebut adalah sedan Audi A8 warna hitam. Menurut polisi mobil tersebut bukan merupakan bagian dari rombongan kendaraan yang dikawal. Polisi menyatakan mobil tersebut memaksa masuk ke rangkaian pengawalan.

Baca Juga: Sebut Janggal! Keluarga Ungkap Kondisinya, Mayat Wanita di Sungai Cipelang Sukabumi

Namun hal lain diungkap Sugeng Guruh Utama, sopir sedan Audi A8 yang dituding melakukan tabrak lari Mahasiswi Cianjur. 

Dilansir dari tempo.co, Sugeng juga membantah sebagai penyusup dalam iring-iringan rombongan kendaraan polisi, karena dia sudah mendapatkan izin untuk masuk ke dalam iring-iringan tersebut.

"Saya mau mengklarifikasi tentang kejadian yang sebenarnya. Saya masuk ke dalam iring-iringan bukan menerobos atau memaksa merangsek, itu semua atas sepengetahuan bos," kata Sugeng kepada wartawan di Cianjur, Jumat (27/1/2023).

Baca Juga: Geger Video Syur Hubungan Terlarang Betrand Peto dengan Sarwendah, Cek Faktanya!

Sugeng menyebutkan, dia disuruh untuk masuk ke dalam iring-iringan rangkaian kepolisian atas perintah dari suami majikannya.

"Suami ibu kan anggota kepolisian yang ikut dalam rombongan menuju ke TKP Wowon Serial Killer, karena sebelumnya ibu juga sudah komunikasi dengan bapak, dan disuruh ikut biar cepet," ujar Sugeng.

Sugeng mengatakan, sebelumnya dia mengira tidak ada lagi mobil yang ikut dalam rombongan, sehingga ia masuk ke dalam rombongan.

Baca Juga: CCTV Rekam Cici, Beberapa Jam Sebelum Ditemukan Tewas di Sungai Cipelang Sukabumi

"Pas di Rumah Makan Alam Sunda di Cipanas, ibu berkomunikasi sama bapak. Saat itu saya masih tunggal [di luar rombongan], tidak lama kemudian ada rombongan melintas, dan bapak suruh ikut rombongan. Setelah rombongan lewat, baru saya masuk mengikuti dari belakang karena sudah disuruh. Awalnya saya mengira kalau saya paling akhir di rombongan, namun tidak lama saya lihat ada mobil polisi, entah rombongan atau apa namun saya lihat di belakang saya ada dua mobil polisi," katanya.

Sempat memperlambat laju mobil

Sugeng menuturkan, setelah dekat di lokasi kejadian, dia sempat memperlambat laju kendaraan karena melihat pengendara sepeda motor yang oleng.

"Saya lihat, kira-kira dua mobil di depan, ada perempuan memakai motor oleng mengerem seperti mau jatuh, lalu saya menghindar ke kiri sambil melambatkan laju kendaraan, sementara mobil di belakang saya melaju tanpa berhenti. Sepengetahuan saya itu mobil anggota polisi, sekitar dua mobil, kalau jenis saya tidak tahu yang saya lihat warnanya hitam," katanya.

Baca Juga: Kenali 6 Bahasa Tubuh Wanita, Tanda-Tanda Dia Jatuh Cinta Padamu

Sugeng mengungkapkan, setelah menghindar kemudian memperlambat laju kendaraan, karena mendengar ada suara benturan cukup kencang.

Dikejar massa

"Setelah kurang lebih satu kilometer, saya dikejar oleh warga memakai motor. Saya kooperatif saya berhenti ke pinggir. Saya parkir mobil saya reflek ambil handphone rekam video. Saya turun dari kendaraan, orang tersebut langsung marah-marah dan menuduh saya pelakunya," katanya.

Baca Juga: Heboh Botol Miras di Setda Palabuhanratu Sukabumi, Ini Respons Bupati

Ia pun mengajak warga untuk membuktikan. "Semua dicek dan ada bukti videonya, ternyata tidak ada lecet atau penyok bekas benturan. Mobil itu dikelilingi semua tidak ada sedikitpun goresan, jadi yang dituduhkan tidak benar. Akhirnya yang mengejar ini meminta maaf karena salah paham telah salah kejar mobil dan saya dipersilakan melanjutkan kembali perjalanan," katanya.

Karena tidak merasa menabrak, kemudian Sugeng melanjutkan perjalanan kembali ke arah Bandung.

"Saya tahu kalau saya dituduh sebagai penabrak dari media. Awalnya saya biasa saja dan mobil sudah saya serahkan. Kemudian saya berani terbuka karena saya memang tidak merasa, saya ingin meminta perlindungan," tandasnya.

Kronologis Kecelakaan

Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan menyatakan kecelakaan yang menewaskan mahasiswi itu terjadi di Jalan Cianjur-Bandung, tepatnya di Kampung Sabandar, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, pada Jumat, 20 Januari 2023 sekitar pukul 14.55 WIB.

Baca Juga: Heboh Isu Culik! Siswa SD di Cicurug Sukabumi Ditemukan Tak Sadarkan Diri

Doni menuturkan korban yang mengendarai sepeda motor Honda Beat melaju dari arah Bandung menuju Cianjur. Menurut dia, korban kemudian berpapasan dengan rombongan kendaraan yang dikawal melintas dari arah berlawanan yaitu dari Cianjur ke Bandung.

Lebih lanjut, Doni menyatakan kecelakaan bermula ketika korban terjatuh usai menabrak angkot yang berada di depannya.

"Kemudian [korban] terjatuh di posisi kendaraan di [sebelah] kiri dan korban jatuh ke sebelah kanan, tapi masih ada di jalur. Artinya tidak berpindah jalur, tidak berpindah garis marka [jalan]," jelasnya.

Baca Juga: Polisi Sebut Korban Lalai, Kasus Mahasiswa UI yang Telah Tewas Jadi Tersangka

Ketika terjatuh itulah, terdapat kendaraan yang melintas dari arah berlawanan dan kecelakaan tak dapat dihindari.

Kendati demikian, Doni memastikan mobil tersebut bukan bagian rombongan dari kendaraan pengawalan. Sehingga diduga mobil tersebut memaksa masuk ke rombongan.

Dari keterangan saksi-saksi dan analisa dari CCTV, mobil tersebut jenis sedan warna hitam merek Audi A8. "Sudah dipastikan [mobil] ini bukan rangkaian dari pengawalan, tetapi mobil yang ikut masuk atau mobil liar yang masuk ke dalam rombongan," ujarnya.

Akibat kecelakaan ini, korban mengalami luka dibagian kepala yang kemungkinan akibat benturan dengan ban mobil di sisi kanan. "Kemungkinan ban belakang," kata Doni.

Sumber: Tempo.co/Deden Abdul Aziz

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi19 April 2024, 21:08 WIB

Dinsos Sukabumi Salurkan Program Makan Untuk Lansia Di Tegalbuleud Sukabumi

Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, bantu salurkan program bantuan makanan bagi lanjut usia (Lansia), yang merupakan program Kemensos RI.
Program makan bagi lansia di Tegalbuleud Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi19 April 2024, 21:04 WIB

Kronologi dan Dugaan Penyebab Meninggalnya Siswi Sukabumi saat Seleksi Paskibraka

Berikut kronologi dugaan penyebab meninggalnya Kayla Nur Syifa Siswi Sukabumi peserta seleksi Paskibraka.
Suasana rumah duka Kayla Nur Syifa di Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Asep Awaludin
Life19 April 2024, 20:29 WIB

5 Penjelasan Kenapa Seseorang Mudah Menangis Tanpa Sebab

Ketika seseorang menangis tanpa alasan yang jelas, hal itu seringkali dapat menjadi pengalaman yang membingungkan dan membuat frustrasi.
Kenapa seseorang mudah menangis tanpa sebab | Foto : pixabay/jouycristoo
Sukabumi19 April 2024, 20:11 WIB

Ratusan Buruh Garmen di Cicurug Sukabumi Demo Tuntut Perusahan Bayar Gaji

Ratusan buruh pabrik garmen berdemonstrasi di depan halaman PT Indo Garment Lestari (IGL) tepatnya di Kampung Bojong Pereng, Desa Nyangkowek, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024).
Sejumlah buruh pabrik garmen melakukan aksi demo di depan halaman PT IGL | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi19 April 2024, 20:05 WIB

Cita-citanya Polwan, Orang Tua Terpukul Kehilangan Kayla Siswi Peserta Paskibraka Sukabumi

Orang tua Kayla Nur Syifa peserta seleksi Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal punya cita-cita jadi Polwan.
Orang tua Kayla Nur Syifa peserta Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal saat diwawancarai sukabumiupdate.com di rumah duka (Sumber : SU/Asep Awaludin)
Sehat19 April 2024, 20:00 WIB

8 Makanan Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat

Updaters Wajib Mengetahui Apa Saja Makanan Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat.
Ilustrasi - Makanan Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat (Sumber : pexels.com/@Sebastian Coman Photography)
Sukabumi Memilih19 April 2024, 19:25 WIB

Gelar Perundingan Kebonpedes, Kader PDIP Minta Yudi Suryadikrama Maju Pilkada Sukabumi

Sejumlah kader PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi menggelar pertemuan dalam rangka menyikapi pemilihan bupati / wakil bupati Sukabumi yang akan dihelat pada 27 November 2024 mendatang.
Kader PDI Perjuangan menggelar Perundingan Kebonpedes, Jumat (19/4/2024) | Foto : Syams
Sukabumi19 April 2024, 19:15 WIB

SDN Sundawenang Sukabumi Dibobol Maling, Pelaku Gondol Proyektor dan Gitar

Berikut kronologi kejadian SDN Sundawenang Parungkuda Sukabumi dibobol maling. Pelaku sempat kepergok dan dikejar penjaga sekolah.
SDN Sundawenang Parungkuda dibobol maling, Jumat (19/4/2024). (Sumber : Istimewa)
Life19 April 2024, 19:00 WIB

Ajak Bicara dengan Perasaan, 9 Cara Mengatasi Anak Stres Karena Sering Dimarahi Orang Tua

Mengatasi stres yang disebabkan oleh seringnya anak dimarahi oleh orang tua memerlukan pendekatan yang sensitif dan mendukung.
Ilustrasi. Mengatasi stres yang disebabkan oleh seringnya anak dimarahi oleh orang tua memerlukan pendekatan yang sensitif dan mendukung. (Sumber : pixabay.com/@AnnieSpratt)
Sukabumi19 April 2024, 18:20 WIB

Meninggal saat Seleksi Paskibraka Kabupaten Sukabumi, Sosok Kayla di Mata Keluarga

Kayla Nur Syifa siswi SMAN 1 Cisaat yang meninggal dunia saat seleksi Paskibraka dimakamkan di TPU Cimuhara Gunungguruh Sukabumi.
Jenazah Kayla Nur Syifa Siswi SMAN 1 Cisaat yang meninggal dunia saat seleksi Paskibraka Kabupaten Sukabumi dimakamkan. (Sumber : SU/Asep Awaludin)