Tolak Pungli hingga Audit CSR, Tuntutan Massa Demo di PT GSI Sukabumi yang Diwarnai Ricuh

Sukabumiupdate.com
Kamis 08 Mei 2025, 22:19 WIB
Kondisi kericuhan yang terjadi saat massa FSB berdemo tolak pungli tenaga kerja di PT GSI Sukalarang Sukabumi. (Sumber Foto: SU/Asep Awaludin)

Kondisi kericuhan yang terjadi saat massa FSB berdemo tolak pungli tenaga kerja di PT GSI Sukalarang Sukabumi. (Sumber Foto: SU/Asep Awaludin)

SUKABUMISATU.com – Aksi massa Forum Sukabumi Bergerak (FSB) di depan PT Glostar Indonesia (GSI) Sukalarang, Kabupaten Sukabumi, Kamis (8/5/2025), berakhir ricuh. Aksi yang semula bertujuan menyampaikan sejumlah aspirasi kepada pihak perusahaan sempat memanas akibat hadangan dari sekelompok warga.

Pantauan sukabumiupdate.com di lokasi, massa FSB tiba di gerbang pabrik yang berada di pinggir Jalan Raya Sukabumi–Cianjur tersebut sekitar pukul 13.40 WIB dan langsung dihadang oleh kelompok warga yang telah berjaga.

Bentrokan pun tak terhindarkan, adu mulut, aksi saling dorong hingga pengrusakan kaca spion mobil milik pendemo pun terjadi.

Petugas kepolisian yang berada di lokasi segera melerai bentrokan dan mengamankan situasi. Setelah kondisi kondusif, perwakilan FSB diizinkan masuk ke area pabrik untuk beraudiensi dengan pihak manajemen PT GSI Sukalarang.

Baca Juga: Aksi Tolak Pungli di PT GSI Sukabumi Diwarnai Ricuh, Massa Tandingan Hadang Pendemo

Koordinator Aksi FSB, Muhammad Mulki, menyatakan aksi dilakukan karena surat permohonan audiensi yang sebelumnya dikirimkan tidak mendapat respons dari manajemen perusahaan.

“Dengan berjalannya dinamika, pada akhirnya kami beraudiensi. Aksi demonstrasi dibatalkan dan sudah disepakati bahwa perwakilan kami masuk ke PT GSI,” ujar Mulki kepada awak media di lokasi.

Namun, Mulki mengaku kecewa lantaran pihaknya dihadang oleh sekelompok massa saat hendak memasuki area pabrik.

“Kami hanya ingin berdiskusi soal masalah pungli dalam proses rekrutmen, kemacetan lalu lintas, dan transparansi dana CSR. Tapi surat kami tidak ditanggapi, sehingga kami memilih aksi damai. Sayangnya, saat tiba kami dihadang oleh sejumlah orang yang tidak kami kenal,” ujarnya.

Mulki menduga ada provokasi dari pihak perusahaan yang mengakibatkan bentrokan terjadi antara massa aksi dengan massa tandingan.

“Kemungkinan ada (provokasi dari dalam) tapi saya tidak bisa sampaikan karena belum ada bukti yang konkret mungkin CCTV yang akan membuktikan itu,” sebut dia.

Sementara dalam audiensi, Mulki menyebut pihaknya menyampaikan sejumlah tuntutan kepada manajemen PT GSI Sukalarang, utamanya menolak adanya praktik pungli bagi calon tenaga kerja.

"Kami minta hentikan seluruh praktik pungli dalam proses penerimaan kerja, dan tolong perkuat tim independen anti pungli di internal PT GSI, usut dan tindak tegas oknum yang terlibat, serta prioritaskan warga Sukalarang dan sekitarnya dalam perekrutan tenaga kerja," jelasnya.

Kemudian, FSB meminta perusahaan harus memberikan solusi yang solutif terkait kemacetan jalan yang terjadi serta membangun jalan alternatif.

"Yang ke-enam audit terbuka dana CSR selama sepuluh tahun ke belakang,” tuturnya.

Mulki juga menegaskan bahwa aksi ini tidak bertujuan mengganggu operasional perusahaan atau investasi yang masuk ke Sukabumi.

“Kami hanya ingin menyampaikan aspirasi masyarakat. Jika tidak ditanggapi, kami akan bersurat kembali ke perusahaan dan pemerintah daerah,” tandasnya.

Hingga berita ini tayang, pihak manajemen PT GSI Sukalarang belum memberikan keterangan resmi.

Berita Terkait
Berita Terkini