Paus Leo XIV, Robert Francis Prevost Terpilih Jadi Paus ke-267 Gereja Katolik

Sukabumiupdate.com
Jumat 09 Mei 2025, 08:59 WIB
Paus Leo XIV, Robert Francis Prevost Terpilih Jadi Paus ke-267 Gereja Katolik Roma. Foto: Instagram/@indonesiainvatican

Paus Leo XIV, Robert Francis Prevost Terpilih Jadi Paus ke-267 Gereja Katolik Roma. Foto: Instagram/@indonesiainvatican

SUKABUMIUPDATE.com - Setelah wafatnya Paus Fransiskus pada 21 April 2025, Kardinal Robert Francis Prevost dari Amerika Serikat terpilih sebagai Paus ke-267 dalam sejarah Gereja Katolik, pada hari Kamis, 8 Mei 2025. Robert Francis Prevost mengambil nama Paus Leo XIV.

Paus Leo XIV, Robert Francis Prevost Terpilih Jadi Paus ke-267 Gereja Katolik Roma. Foto: Instagram/@vaticannewsitPaus Leo XIV, Robert Francis Prevost Terpilih Jadi Paus ke-267 Gereja Katolik Roma. Foto: Instagram/@vaticannewsit

Robert Francis Prevost merupakan Paus pertama yang berasal dari Amerika Serikat. Paus Leo akan menjadi pengganti dari Paus Fransiskus yang memimpin 1,4 miliar umat Katolik.

Pemilihan Paus ini terjadi dalam konklaf yang berlangsung di Kapel Sistina, Vatikan, dan hanya memerlukan dua hari serta empat putaran pemungutan suara untuk mencapai keputusan. Sebanyak 133 kardinal dari berbagai negara berpartisipasi dalam pemilihan Paus tersebut.

Baca Juga: Dugaan Keracunan Massal Makanan Haul di Sukabumi, Dinkes Belum Bisa Tetapkan KLB

Merujuk New York Times, dalam pidato pertamanya dari balkon Vatikan, ia berbicara tentang perdamaian di dunia dan “gereja yang bersatu, yang selalu mencari perdamaian dan keadilan.”. Paus Leo XIV menyampaikan pesan perdamaian dan persatuan, serta menekankan pentingnya dialog dan kasih dalam kepemimpinannya.

Pemilihann Paus Leo XIV tak hanya disambut dengan suka cita di Kota Vatikan, tetapi juga di Chicago, tempat ia dilahirkan, dan di Peru, tempat ia mengabdi selama lebih dari dua dekade. Presiden Trump menyebut pemilihannya sebagai "kehormatan besar" bagi Amerika Serikat.

Pemilihan Paus Leo XIV disambut dengan antusiasme oleh umat Katolik di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Sebagai Paus pertama dari Amerika Serikat, kepemimpinannya diharapkan membawa semangat baru dalam menjembatani berbagai perbedaan dan tantangan yang dihadapi Gereja Katolik saat ini.

Sumber: nytimes.com

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini