Led Zeppelin dan Misteri ‘Stairway to Heaven’, Lagu yang Terlalu Sakral untuk Dijual

Sukabumiupdate.com
Jumat 15 Agu 2025, 15:00 WIB
Led Zeppelin dan Misteri ‘Stairway to Heaven’, Lagu yang Terlalu Sakral untuk Dijual

Led Zeppelin pernah menolak mentah-mentah tawaran jutaan dolar dari raksasa seperti Disney dan Marvel. (Sumber : AI/ChatGPT).

SUKABUMIUPDATE.com - Dalam sejarah musik, terdapat ironi besar yang melekat pada lagu Stairway to Heaven, karya legendaris Led Zeppelin. Meski sering disebut sebagai salah satu mahakarya rock terbesar sepanjang masa, lagu ini justru menjadi hantu dalam budaya pop.

Anda mungkin tidak akan menemukannya di film Marvel, iklan mobil mewah, atau serial Netflix. Penyebabnya bukanlah karena tidak ada yang mau, melainkan karena sikap "keras kepala" personel Led Zeppelin yang legendaris.

Keputusan ini bukan soal uang. Robert Plant dan Jimmy Page, dua sosok utama di balik Led Zeppelin, pernah menolak tawaran bernilai jutaan dolar dari perusahaan besar seperti Disney dan Marvel. 

Baca Juga: Komedian Mpok Alpa Meninggal Dunia di Usia 38 Tahun

Bagi mereka, Stairway to Heaven adalah warisan yang tak ternilai, bukan sekadar aset komersial yang dapat ditempelkan sebagai musik latar di adegan film. Satu-satunya pengecualian yang mereka izinkan adalah parodi cerdas dalam film Wayne's World, yang disetujui karena dinilai memiliki nilai humor yang tepat.

Di balik sikap protektif tersebut terdapat sebuah komposisi jenius yang melanggar semua aturan pada masanya. Dengan durasi 8 menit, struktur lagu Stairway to Heaven secara revolusioner bergerak dari alunan folk akustik yang magis menuju klimaks hard rock dengan salah satu solo gitar terbaik sepanjang masa. 

Lirik puitis Robert Plant yang penuh ambiguitas, memadukan mitologi dan spiritualitas, membuka ruang tak terbatas untuk interpretasi. Inilah alasan mengapa makna lagu Stairway to Heaven terus diperdebatkan hingga kini; ia bukan sekadar lagu, melainkan sebuah narasi musikal yang kompleks.

Baca Juga: Monitor Gaming Odyssey Terbaru: OLED G6 500Hz & G7 Jumbo, Yuk Intip Harganya!

Sikap protektif inilah yang melahirkan fenomena unik di era modern. Generasi Z kini mengenal "Stairway" secara terpisah-pisah, dari intro magisnya yang menjadi soundtrack video dark academia di TikTok, atau sebagai tantangan legendaris di game Guitar Hero

Mereka merasakan keindahannya dalam fragmen 15 detik, sangat kontras dengan generasi sebelumnya yang mengalaminya sebagai sebuah ritual pendengaran utuh di piringan hitam.

Lebih jauh lagi, status ikonik lagu ini bahkan teruji hingga ke ranah hukum. Selama bertahun-tahun, kasus hak cipta Stairway to Heaven menjadi sorotan, di mana Led Zeppelin dituduh menjiplak intro lagu "Taurus" dari band Spirit. 

Kemenangan mereka di pengadilan pada tahun 2020 tidak hanya membersihkan nama mereka, tetapi juga menciptakan preseden penting dalam industri musik. Pertarungan hukum ini menjadi bukti betapa berharganya setiap nada dalam lagu ini, memperkuat posisinya sebagai artefak budaya.

Pada akhirnya, dengan menolak menjual "Stairway to Heaven", Led Zeppelin justru memberinya sesuatu yang lebih berharga dari royalti mana pun, sebuah mitos. Mereka membuktikan bahwa kekuatan sebuah karya seni terkadang justru terletak pada eksklusivitasnya, menjadikannya sebuah artefak sakral di tengah lautan konten komersial yang dangkal dan mudah dilupakan.

Penulis: Danang Hamid

 

Berita Terkait
Berita Terkini