4 Kali Minta Maaf dan Upayakan Mediasi, Kasus Tampar Pelajar di Ciracap Sukabumi

Sukabumiupdate.com
Minggu 23 Nov 2025, 10:52 WIB
4 Kali Minta Maaf dan Upayakan Mediasi, Kasus Tampar Pelajar di Ciracap Sukabumi

Lokasi kejadian penamparan pelajar (kiri) dan tangkapan layar video viral (kanan). (Sumber : Foto Kiri SU/Ragil Gilang, Foto Kanan Istimewa.).

SUKABUMIUPDATE.com - Pihak keluarga pelaku IL (25 tahun) angkat bicara terkait kasus penamparan gara gara kecipratan air yang terjadi beberapa waktu lalu di jalan desa Kampung Citamiang, Desa Cikangkung, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi terhadap AA (17 tahun), siswa SMKN 1 Surade.

Insiden penamparan itu kemudian viral di media sosial, dan kini mendapat tanggapan dari pihak keluarga pelaku. Kedua belah pihak diketahui merupakan warga Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi.

Paman IL, Noki Maulana, menyampaikan bahwa sebelum video kejadian itu viral, pihaknya sudah berupaya melakukan pendekatan secara baik-baik kepada keluarga korban.

Baca Juga: Pantai Cicaladi–Karang Bolong Sukabumi, Spot Mancing Ekstrem dengan Ombak Ganas!

“Di hari kejadian, perwakilan keluarga sudah mencoba mendatangi keluarga korban. Kami sengaja tidak membawa pelaku karena situasi masih panas. Namun kami tidak diterima dengan baik dan pihak keluarga korban memilih untuk melanjutkan kasus ini ke ranah hukum,” ujar Noki kepada Sukabumiupdate.com, Minggu (23/11/2025).

Menurutnya, keluarga IL menghargai keputusan korban untuk membawa kasus tersebut ke proses hukum. Namun setelah video tersebar luas dan memicu reaksi keras warganet, pihaknya kembali mencoba menjalin komunikasi dengan keluarga korban yang merupakan tetangga kampung.

“Untuk kedua kalinya, bapak pelaku datang ke rumah korban. Tapi lagi-lagi kami menerima perlakuan kurang menyenangkan, difoto, direkam, lalu diviralkan lagi oleh keluarga korban,” tambahnya.

Baca Juga: Gagal Nanjak, Truk Muatan Kayu Palet Terguling di Tanjakan Baeud Warungkiara Sukabumi

Upaya ketiga pun dilakukan. Kali ini IL turut hadir untuk meminta maaf secara langsung. Namun menurut Noki, kejadian serupa kembali terulang.

“Ponakan saya datang dan sudah mengakui kesalahan. Tapi malah kembali dibuat viral. Foto dan videonya beredar lagi tanpa sepengetahuan kami. Ini jelas sudah kelewatan,” tegasnya.

Noki menyebutkan bahwa total sudah empat kali keluarga pelaku berinisiatif meminta maaf, termasuk melalui perantara Kepala Desa Cikangkung, untuk bantuan mediasi. Namun keluarga korban disebut mengaku telah menyerahkan penanganan persoalan ini kepada salah seorang wartawan.

Baca Juga: Jalan Penghubung Cidadap–Sagaranten Sukabumi Rusak Parah, Perbaikan Dinanti Warga

“Upaya kami bukan berarti tidak menghargai proses hukum. Justru kami ingin islah dulu, menyelesaikan masalah keluarga dengan keluarga agar tidak terjadi konflik baru. Tapi tampaknya tidak diterima. Empat kali kami meminta maaf,” jelasnya.

Pihak keluarga pelaku berharap masalah ini bisa dilihat secara objektif dan tidak semakin diperkeruh oleh konten viral.

“Kami berharap keluarga korban benar-benar mencari kebenaran, bukan menambah masalah baru,” pungkas Noki.

 

Berita Terkait
Berita Terkini