Distan Sukabumi Monitoring Dampak Banjir Bandang di Cisolok dan Cikakak, Enam Hektare Sawah Rusak

Sukabumiupdate.com
Selasa 04 Nov 2025, 09:47 WIB
Distan Sukabumi Monitoring Dampak Banjir Bandang di Cisolok dan Cikakak, Enam Hektare Sawah Rusak

Kadistan,, Aep Majmudin saat melakukan peninjauan ke area pesawahan warga yang terdampak banjir. Senin (3/11/2025). (Sumber: Dok Distan)

SUKABUMIUPDATE.com - Pasca banjir bandang yang melanda Kecamatan Cisolok dan Cikakak pada Senin (27/10/2025) lalu, Dinas Pertanian melakukan monitoring dampak banjir yang juga melanda area persawahan warga. Sekurangnya enam hektare sawah ikut terdampak.

Dalam kegiatan monitoring tersebut, Aep didampingi Kepala Bidang Prasarana dan Penanggulangan Bencana Pertanian, Gilar M. Akmal, Kepala UPTD Pertanian Wilayah Palabuhanratu, Ira Nuryanti, serta penyuluh dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Cisolok dan Cikakak, dan Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT). Tim turun langsung ke lokasi terdampak untuk melakukan verifikasi lapangan, pendataan kondisi lahan, dan evaluasi tingkat kerusakan sebagai dasar tindak lanjut pemulihan. Senin (3/11/2025).

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Aep Majmudin, mengatakan lahan yang terdampak meliputi empat hektare di Desa Cikahuripan dan Desa Cisolok, Kecamatan Cisolok, serta dua hektare di Desa Cimaja, Kecamatan Cikakak. Banjir merusak sawah yang baru akan ditanami maupun yang sudah berisi tanaman padi.

Baca Juga: Kabar Baik Bagi Warga Neglasari Sukabumi, Jembatan Tegaldatar yang Roboh Akan Dibangun Ulang

"Banjir menyebabkan sebagian petani mengalami kerugian karena tanaman padi mereka rusak, dan beberapa areal sawah tidak bisa langsung diolah kembali. Kami juga mencatat adanya kerusakan pada saluran irigasi sekunder dan tersier yang harus segera ditangani agar proses tanam berikutnya tidak terganggu," ujar Aep, Selasa (4/11/2025).

Aep menegaskan pemerintah daerah melalui Distan akan terus mendampingi petani terdampak, baik melalui pendataan program bantuan benih, dukungan teknis pemulihan lahan, maupun koordinasi lintas sektor dengan dinas terkait, termasuk Dinas Pekerjaan Umum, untuk mempercepat perbaikan jaringan irigasi yang rusak.

"Pemulihan sektor pertanian pascabencana tidak hanya soal memperbaiki lahan, tetapi juga mengembalikan semangat petani agar tetap produktif. Karena itu, kami akan terus hadir dan memberikan pendampingan, baik teknis maupun moral," tegasnya.

Aep juga mengimbau masyarakat dan para petani agar tetap waspada terhadap potensi bencana susulan, mengingat cuaca ekstrem masih mungkin terjadi di wilayah selatan Sukabumi. Ia meminta petani mengikuti arahan penyuluh lapangan serta menjaga sistem drainase dan irigasi agar aliran air tidak terhambat.

"Kami berharap petani tidak kehilangan semangat. Distan akan berupaya semaksimal mungkin membantu pemulihan, termasuk melalui program-program pemerintah yang mendukung ketahanan pangan daerah," pungkasnya.(adv)

Berita Terkait
Berita Terkini