Pemkab Sukabumi Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana di Cisolok dan Cikakak

Sukabumiupdate.com
Selasa 28 Okt 2025, 15:26 WIB
Pemkab Sukabumi Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana di Cisolok dan Cikakak

Lumpur penuhi pemukiman warga tugu desa Cikahuripan Cisolok Kabupaten Sukabumi pasca banjir bandang (Sumber Foto: sukabumiupdate)

SUKABUMIUPDATE.com – Pemerintah Kabupaten Sukabumi resmi menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor di wilayah Kecamatan Cisolok dan Cikakak. Ketetapan tersebut tertuang dalam Keputusan Bupati Sukabumi Nomor 300.2.1/Kep.859-BPBD/2025.

Status tanggap darurat berlaku selama lima hari, terhitung mulai 27 hingga 31 Oktober 2025. Penetapan ini dilakukan untuk mempercepat penanganan dan pemenuhan kebutuhan mendesak masyarakat terdampak bencana di dua kecamatan tersebut.

“Penetapan status ini dimaksudkan agar upaya penanganan keadaan darurat dapat dilakukan secara cepat, tepat, dan terpadu sesuai standar serta prosedur penanganan pada masa tanggap darurat,” bunyi Kepbup yang ditandatangani Bupati Sukabumi Asep Japar, dikutip sukabumiupdate.com, Selasa (28/10/2025).

Dalam keputusan itu disebutkan, perangkat daerah terkait diberikan kemudahan akses untuk melakukan berbagai langkah penanganan darurat, seperti pertolongan dan penyelamatan korban, pengungsian, pengerahan sumber daya manusia dan peralatan, mobilisasi logistik, hingga pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak.

Adapun pembiayaan untuk pelaksanaan tanggap darurat bencana tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui Dana Siap Pakai (DSP), dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Sukabumi melalui Belanja Tidak Terduga (BTT).

Baca Juga: Jejak Banjir Bandang di Cisolok Sukabumi, Lumpur Rendam Pemukiman hingga Balai Desa

Diketahui tak hanya di Kecamatan Cisolok, bencana banjir dan tanah longsor juga terjadi di sejumlah titik di Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, setelah hujan deras mengguyur wilayah pesisir tersebut pada Senin (27/10/2025) sore.

Berdasarkan laporan sementara hasil kaji cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi hingga Selasa (28/10/2025) pukul 05.00 WIB, tercatat 26 titik terdampak bencana banjir dan longsor di sembilan desa, yakni Desa Sukamaju, Cikakak, Cimaja, Ridogalih, Cileungsing, Margalaksana, Gandasoli, Sirnarasa, dan Cirendang. Sebanyak 21 Kepala Keluarga (KK) dilaporkan mengungsi.

Manajer Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna, menjelaskan bahwa di Desa Sukamaju bencana terjadi di Kampung Kurnia, Sukasari I, Cidadap, Sukamaju, Kasa I, dan Citugu. Sementara di Desa Cikakak, banjir melanda Kampung Sukawayana, Bojong Haur, Ranca Erang, Cempaka Mekar, dan Sukaratu.

Bencana longsor dan banjir juga terpantau di wilayah Desa Cimaja tepatnya di Kampung Salak Datar, Margaluyu, dan Gang Asem III. Di Desa Ridogalih, banjir terjadi di Kampung Ciranji, sedangkan di Desa Cileungsing bencana tercatat di Kampung Cileungsing I, Palasari, dan Cipinang. Longsor pun dilaporkan menimpa Kampung Cengkuk dan Ciboja di Desa Margalaksana, serta Kampung Cikedok di Desa Gandasoli. Adapun banjir juga melanda Kampung Cihangasa di Desa Sirnarasa, dan tanah longsor terjadi di Kampung Cirendang, Desa Cirendang.

“Data sementara, empat Kepala Keluarga dilaporkan telah mengungsi ke gedung eks SDN Sukawayana dan sebagian di rumah kerabat atau saudara mereka,” ujar Daeng.

Adapun terkait data kerusakan rumah, prasarana, dan sarana, menurut Daeng masih dalam tahap assessment atau pendataan.

Sementara di Kecamatan Cisolok, BPBD mencatat 626 KK atau 1.873 jiwa terdampak bencana hidrometeorologi basah ini. Sebaran wilayah terdampak di Kecamatan tersebut meliputi enam desa, yaitu Desa Cikahuripan, Karangpapak, Cisolok, Wangunsari, Cikelat, dan Sukarame.

Lebih rinci, warga terdampak banjir di Kampung Tugu, Desa Cikahuripan berjumlah 500 kk dengan 1.500 jiwa. Warga terdampak banjir di Kampung Marinjung, Desa Karangpapak berjumlah 50 kk dengan 150 jiwa. Warga terdampak banjir di Kampung Cigoler, Desa Cisolok berjumlah 50 kk dengan 150 jiwa. Warga terdampak banjir di Kampung Cikondang, Desa Wangunsari berjumlah 7 kk dengan 18 jiwa. Warga terdampak banjir di Kampung Cikondang, Desa Karangpapak berjumlah 1 kk dengan 5 jiwa dan warga terdampak banjir di Kampung/Desa Cikelat berjumlah 4 kk dengan 12 jiwa.

Adapun warga yang terdampak tanah longsor terjadi di Kampung Pamokoan, Desa Sukarame berjumlah 7 kk dengan 20 jiwa dan warga terdampak di Kampung Cikondang, Desa Wangunsari berjumlah 7 kk dengan 18 jiwa.

Jika dijumlahkan dari hasil pendataan sementara itu berjumlah 626 kk dengan 1.873 jiwa.

BPBD bersama TNI, Polri, Dinas Sosial, PMI, dan Dinas Kesehatan telah mendirikan posko bencana di halaman Kantor Kecamatan Cisolok, serta posko pengungsian di Lapangan Eks Sinar Ciomas dan SDN 1 Cisolok.

Menurut Daeng, tercatat 500 KK atau 1.500 jiwa pengungsi akibat banjir kini menempati SDN 1 Cisolok. Sementara korban terdampak longsor mayoritas mengungsi di rumah kerabat atau tetangga, dengan total 14 KK atau 38 jiwa.

“Data ini masih bersifat sementara dan dapat berubah seiring proses asesmen yang masih berlangsung di lapangan,” kata Daeng.

Adapun kebutuhan mendesak di lokasi bencana meliputi kebutuhan dapur umum, tenda darurat, alat kebersihan, sandang, pangan, air bersih, genset, alkon pompa air, obat-obatan, selimut, makanan cepat saji, cangkul, sekop, paket sembako, peralatan rumah tangga, material bangunan, bronjong, dan pipa paralon.

Berita Terkait
Berita Terkini