Perwatusi Minta Maaf atas Kacaunya Event Lari OsteoRun Kota Sukabumi

Sukabumiupdate.com
Minggu 05 Okt 2025, 22:33 WIB
Perwatusi Minta Maaf atas Kacaunya Event Lari OsteoRun Kota Sukabumi

Peserta OsteoRun 2025 Kota Sukabumi protes (Sumber: dok peserta)

SUKABUMIUPDATE.com - Perwatusi atau Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia, menyampaikan permohonan maaf kepada publik atas kekacauan yang terjadi pada event bertajuk OsteoRun Kota Sukabumi 2025. Lomba lari 7,5 Km dalam rangka Hari Osteoporosis Nasional (HON) 2025 yang digelar di Plaza Balai Kota Sukabumi ini diprotes peserta karena berbagai permasalahan yang muncul saat pelaksanaannya, Minggu (5/10/2025).

Lewat akun media sosialnya, Perwatusi menyampaikan permohonan maaf kepada Pemerintah Kota Sukabumi, khususnya Wali Kota, Wakil Wali Kota dan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata. Permohonan maaf dan klarifikasi ini disampaikan langsung oleh Ketua Perwatusi Kota Sukabumi, Sofyan Tarmizi melalui rekaman video.

Dalam klasifikasinya, Perwatusi menegaskan bahwa acara tersebut bukan event yang digelar oleh pemerintah daerah. Melainkan event tahunan yang digelar oleh Perwatusi, dimana biasanya melangsungkan gebyar senam osteoporosis.

Baca Juga: Dua Anak Tenggelam di Sungai Cimandiri Warungkiara Sukabumi, Tim SAR Temukan Bola dan Pakaian

“Acara ini tidak ada sangkut pautnya dengan pemda Kota Sukabumi,” ucapnya dalam rekaman video tersebut.

Ia kemudian menjelaskan soal kolaborasi dengan komunitas run (lari), dalam rangkaian HON 2025. “Ini adalah rangkaian tanggal 3 dan 4 dalam rangka HON kami sukses menggelar pelatihan instruktur senam di Jawa Barat. Dan hari ini adalah puncak acaranya, ada gebyar senam dan lomba lari. Event lari ini yang kemudian bermasalah dan viral di media sosial,” bebernya.

Sopyan menjelaskan, kedua acara tersebut (senam dan lari) dipegang oleh penanggung jawab kepanitian yang berbeda. “Saya di senam sedangkan event run dipegang oleh komunitas. Terjadi masalah yang sebetulnya diluar kendali kami (perwatusi). Seperti terlambatnya medali dari vendor sehingga para peserta protes. Sebenarnya medali bukan belum dibayar, sudah dibayar dari awal. Perjanjian vendor yang meleset dari jadwal. Jadi bukan berarti kami tidak membayar medali, tapi medali sudah kita bayarkan,” ungkapnya.

Baca Juga: Bayu Permana Bicara Tradisi Kasepuhan dan Patanjala: Sumber Nilai Pelestarian Alam Sukabumi

“Kami Perwatusi mohon maaf pada teman-teman semua. Kejadian tersebut diluar kendali kami dan kebetulan penanggung jawabnya bukan dari perwatusi tapi dari komunitas run. Awalnya kita pengen memperkenalkan Sukabumi lewat event ini,” pungkas Sopyan Tarmizi.

Pecah Kongsi Kepanitiaan

Sebelumnya, salah seorang panitia OsteoRun Kota Sukabumi yang ricuh, karena peserta marah mengungkapkan adalah masalah koordinasi dan komunikasi di tubuh kepanitiaan yang tidak berjalan.

“Menurut saya sumber masalahnya adalah manajerial di dalam kepanitiaan yang kurang koordinasi dan tidak komunikatif,” ungkap Ga yang minta namanya disamarkan saja.

Baca Juga: Perbaikan Jalan Lengkong–Simpenan Sukabumi yang Rusak Dijadwalkan 2026

Kacaunya event ini menurut Ga sudah terjadi sejak malam sebelum pelaksanaan berlangsung. Terjadi konflik antara ketua panitia pelaksana dengan komunitas Kadang Lari yang menjadi tulang punggung event lomba lari ini, yang kemudian mengundurkan diri.

Mundurnya komunitas Kadang Lari beberapa jam sebelum start membuat kepanitiaan kacau. Dari sana kepanitian kehilangan tim suporting penting untuk mengatur jalannya lomba.

Dengan jumlah panitia yang terbatas masalah pun bermunculan, tak hanya urusan teknis lari dan keamanan peserta di jalanan, tapi juga berimbas pada pernak-pernik yang seharusnya didapatkan oleh peserta, seperti medali dan lainnya.

Baca Juga: Satgas Saber Pungli Dibekukan, Bagaimana Nasib Pemberantasan Pungli di Sukabumi?

“Ketua pelaksana tidak berkoordinasi dengan panitia lain, semua dihandle sendiri. Harusnya tugas dibagi dan diarahkan,” katanya.

Ia mengaku banyak informasi penting, seperti soal medali dan teknis lomba yang hanya diketahui oleh ketua pelaksana. “Semua informasi ada di ketua pelaksana, sedangkan panitia yang lain kebingungan. Kita juga bingung,” tutur Ga.

Ga berharap insiden ini bisa menjadi pelajaran berharga agar kedepannya dapat bekerja sama lebih baik. “Kita harus saling merangkul, kerja sama, mengingatkan, dan konsisten dengan kinerja masing-masing,” ujarnya.

Baca Juga: Sentul Meleleh Bareng Mariah Carey Nostalgia Maksimal di The Celebration of Mimi!

Kadang Lari Ungkap Soal Transparansi Anggaran

Lewat akun instagramnya beberapa jam sebelum event ini berlangsung Komunitas Kadang Lari menyatakan mengundurkan diri dari kepanitiaan Osteo Run 2025 Kota Sukabumi. Komunitas ini mengungkap sejumlah alasan dibalik pengunduran diri dari event tersebut, salah satunya transparansi anggaran.

Berikut penjelasan lengkapnya dikutip dari akun medsos Kadang Lari;

Setelah melalui berbagai pertimbangan, Komunitas Kadang Lari memutuskan untuk mengundurkan diri dari keterlibatan dalam acara Osteo Run.

Keputusan ini kami ambil karena terdapat beberapa hal yang tidak sejalan dengan nilai dan prinsip yang kami junjung — mulai dari kurangnya koordinasi dan transparansi kegiatan, minimnya rasa hormat terhadap komunitas dan anggotanya, hingga posisi kami yang diperlakukan hanya sebagai pengumpul massa tanpa kolaborasi yang setara.

Kami juga menilai adanya indikasi ketidakterbukaan dalam pengelolaan kegiatan dan anggaran, yang membuat kami memilih untuk menjaga jarak demi menjaga kredibilitas dan kebaikan bersama.

Sebagai komunitas yang tumbuh dari semangat kebersamaan, sportivitas, dan cinta terhadap Sukabumi, kami ingin menegaskan bahwa sportivitas adalah nilai utama yang harus dijunjung tinggi dalam setiap kegiatan olahraga.

Logo Kadang Lari kami tampilkan dengan bangga — bukan sebagai simbol arogansi, melainkan sebagai pengingat bahwa komunitas ini berdiri lebih besar dari sekadar kepanitiaan acara. Kami dibangun oleh solidaritas, persaudaraan, dan dedikasi untuk kebaikan bersama.

Kami akan terus berlari bersama masyarakat Sukabumi, membawa semangat positif dan integritas di setiap langkah. Terima kasih atas dukungan yang selalu menguatkan kami.

 

Baca Juga: GILA! "Band" AI Cuma 2 Bulan Salip Holding Absence di Spotify! Vokalis Lucas Woodland Murka!

KORMI: Jadi Cerminan dan Pengalaman Berharga

KORMI (Komite Olahraga Rekreasi) induk olahraga Perwatusi (Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia) ikut angkat bicara soal insiden OsteoRun Kota Sukabumi 2025. Karena event ini mencantumkan Logo atau lambang KORMI sebagai lembaga yang mendukung OsteoRun 2025 bersama pemerintah Kota Sukabumi dan Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kota Sukabumi.

Lewat akun medsos, KORMI KOTA SUKABUMI memberikan klarifikasi atas insiden yang muncul dari event tersebut. “Kami, KORMI Kota Sukabumi dengan ini memberikan pernyataan tegas atas penyelenggaraan kegiatan Osteo Run yang diselenggarakan oleh Induk Olahraga Perwatusi Kota Sukabumi,” tulis pernyataan klarifikasi resmi tersebut.

Ada 4 Poin klarifikasi, yaitu; Pertama, Induk Olahraga Perwatusi adalah benar salah satu induk olahraga anggota KORMI Kota Sukabumi; Kedua, terkait dengan penyelenggaraan kegiatan tersebut pihak kami tidak dilibatkan sama sekali baik dalam kepanitiaan, perencanaan dan pelaksanaan; Ketiga, adapun pihak kami hadir ke lokasi kegiatan hanya untuk memenuhi undangan; Keempat, kami tidak bertanggung jawab atas segala bentuk insiden yang terjadi dilapangan baik yang bersifat administratif maupun teknis selama dan setelah kegiatan berlangsung.

Baca Juga: Kisah Transisi Nokia: Sang Raksasa Jaringan di Persimpangan AI dan Geopolitik (Oktober 2025)

Dalam captionnya, Kormi Kota Sukabumi menambahkan penjelasan sebagai berikut;

Menindaklanjuti kejadian dan insiden terkait kegiatan Osteo Run pada hari Minggu, 5 Oktober 2025 di kota Sukabumi, KORMI sebagai induk organisasi dari induk olahraga PERWATUSI menegaskan bahwa:

Mengenai perencanaan, persiapan, dan segala macam teknis maupun non teknis kegiatan kormi benar” tidak terlibat. Ini murni kegiatan internal PERWATUSI dan Kami bertindak sebagai tamu undangan yang secara struktur menaungi induk olahraga tersebut.

KORMI sangat mengapresiasi inisiatif dan kreativitas perwatusi dalam mengadakan kegiatan ini karena bersifat positif dan mendukung upaya meningkatkan derajat sehat dan bugar masyarakat di kota Sukabumi. Akan tetapi ini menjadi pengalaman yang sangat berharga dan menjadi cerminan kepada para Induk Olahraga lainnya. Agar saat akan mengadakan kegiatan mau sekecil atau sebesar apapun tetap harus benar” berkoordinasi, berkomunikasi dan berkolaborasi dengan kami sebagai induk organisasi yang menaunginya baik secara teknis maupun non teknis.

Mohon dibantu kepada seluruh pegiat dan pecinta olahraga masyarakat agar menjadi perhatian dan bisa memberikan info ini kepada para INORGA. Semoga menjadi hikmah, dan perwatusi tetap semangat dan tidak pernah kendor dalam memperjuangkan kesehatan masyarakat di kota yang kita cintai ini. 🙏

“Kuatkan Tulang Sehatkan Badan”.

 

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini