GILA! "Band" AI Cuma 2 Bulan Salip Holding Absence di Spotify! Vokalis Lucas Woodland Murka!

Sukabumiupdate.com
Minggu 05 Okt 2025, 11:00 WIB
GILA! "Band" AI Cuma 2 Bulan Salip Holding Absence di Spotify! Vokalis Lucas Woodland Murka!

Bleeding Verse profilnya secara terbuka menyatakan menggunakan "lirik manusia, diubah menjadi lagu dengan AI" diluncurkan akhir Juli 2025. (Sumber: x/@HoldingAbsence)

SUKABUMIUPDATE.com – Kabar soal Holding Absence ini Adalah Ketika  musik buatan mesin menyalip kreativitas manusia di Spotify, di mana Grup post-hardcore asal Cardiff, Holding Absence, baru-baru ini menyuarakan kemarahan dan kekecewaan mendalam atas ancaman eksistensial dari musik yang dibuat dengan bantuan kecerdasan buatan (AI).

Kekisruhan ini dipicu oleh "band" AI bernama Bleeding Verse yang berhasil menyalip jumlah pendengar bulanan Holding Absence di Spotify hanya dalam waktu dua bulan sejak diluncurkan.

Vokalis Holding Absence, Lucas Woodland, memposting unek-uneknya di X (sebelumnya Twitter) pada 30 September 2025. Unggahan yang viral dan dilihat jutaan kali ini menekankan bagaimana model AI Bleeding Verse diduga "dilatih langsung dari musik band saya," sebuah tindakan yang disebutnya sebagai pencurian kreativitas.

Detail Pertarungan Digital

Holding Absence, yang dibentuk pada 2015 dan merupakan band musisi manusia, memiliki sekitar 847.000–853.000 pendengar bulanan (data awal Oktober 2025). Band ini telah membangun karir melalui album-album yang diakui dan hit masif seperti "Afterlife" yang mendekati 90 juta streaming.

Baca Juga: Loh Kok Tum Band Supergroup Nostalgia Proyek Lepas Penat Musisi Papan Atas

Sebaliknya, Bleeding Verse yang profilnya secara terbuka menyatakan menggunakan "lirik manusia, diubah menjadi lagu dengan AI" diluncurkan akhir Juli 2025. Dengan satu album dan satu EP, mereka kini memiliki 897.000–916.000 pendengar, secara teknis mengungguli band yang menjadi inspirasi (dan data pelatihan) mereka.

Dalam postingan X-nya, Woodland secara tegas menyatakan, "Oppose AI music, or bands like us stop existing." Ini adalah seruan untuk bertindak, menuntut transparansi dari platform streaming agar mewajibkan label "AI" pada karya seni mereka. Woodland melihat kesuksesan instan Bleeding Verse sebagai "penghinaan" bagi band-band indie yang berjuang keras melalui tur dan kerja keras selama bertahun-tahun.

Reaksi dan Dampak Lebih Luas

Dukungan dari Fans dan Media: Banyak fans yang mendukung, dengan komentar seperti "If this is about BV, I was so disappointed" (mengacu pada Bleeding Verse). Media musik seperti ThePRP, Metal Injection, NME, Louder, Rolling Stone, dan MusicTech meliput secara luas, menyebut ini sebagai "wake-up call" bagi industri. Beberapa spekulasi bahwa lonjakan listener Bleeding Verse mungkin melibatkan bot atau playlist curang, yang sedang diselidiki Spotify.

Baca Juga: Megadeth "Tipping Point" Gerbang Album Perpisahan dan Tur Global Terakhir Band Trash Metal Ini!

Dalam konteks industri, bahwa kasus ini bukan yang pertama. Sebelumnya, AI-band seperti The Velvet Sundown (400.000 listener dalam sebulan) dan Aventhis (1 juta listener) juga viral. Spotify dan platform lain seperti Deezer mulai mengimplementasikan aturan anti-AI, tapi kritik tetap: AI bersaing langsung dengan seniman manusia, merusak pasar, dan sulit dibedakan oleh pendengar.

Pandangan Woodland, ia melihat ini sebagai "insulting" karena band seperti Holding Absence telah berjuang bertahun-tahun melalui tur dunia, sementara AI bisa "melahirkan" kesuksesan instan tanpa usaha manusiawi. Kasus ini telah mendapatkan perhatian luas dari media musik global dan memperkuat perdebatan etis yang sedang berlangsung.

Seberapa jauh AI dapat "terinspirasi" oleh karya manusia tanpa kompensasi, dan bagaimana industri musik dapat melindungi seniman asli dari ancaman kloning musik buatan mesin?

(Sumber: x.com)

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini