Turut Belasungkawa, Wali Kota Sukabumi Ungkap Fakta Penyebab Kematian Raya di RS Bunut

Sukabumiupdate.com
Kamis 21 Agu 2025, 23:53 WIB
Turut Belasungkawa, Wali Kota Sukabumi Ungkap Fakta Penyebab Kematian Raya di RS Bunut

Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki | Foto : Dok. Nuria

SUKABUMIUPDATE.com – Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Raya (3 tahun), balita asal Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi. Kasus meninggalnya Raya saat tengah ditangani di RSUD R Syamsudin SH (RSUD Bunut) menyita perhatian publik karena kondisi medisnya yang memprihatinkan.

Ayep Zaki menjelaskan, dirinya menerima laporan langsung dari RSUD Bunut mengenai kondisi Raya. Saat itu, pasien dirujuk dari Kabupaten Sukabumi dengan keadaan kritis. “Saat itu saya langsung instruksikan kepada Plt Dirut RSUD Bunut agar segera memberikan pelayanan terbaik sesuai SOP rumah sakit,” kata Ayep kepada sukabumiupdate.com, Kamis (21/8/2025).

Wali Kota juga mengapresiasi peran komunitas relawan Rumah Teduh yang turut membantu evakuasi dan pendampingan terhadap almarhumah Raya.

Baca Juga: Kunjungi Keluarga Raya, Wabup Sukabumi Janji Penuhi Kebutuhan Dasar hingga Rutilahu

Diagnosa medis dan penyebab kematian

Wali Kota memaparkan bahwa hasil diskusi RSUD Bunut dengan Kementerian Kesehatan RI, Dinas Kesehatan Jawa Barat, Kota dan Kabupaten Sukabumi, serta para ahli parasitologi dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Dari hasil pemeriksaan, penyebab utama kematian Raya adalah meningitis TB atau radang selaput otak akibat infeksi TBC, disertai kondisi sepsis. Sementara kasus kecacingan yang masif muncul karena sistem imun Raya dalam kondisi sangat lemah (immunocompromised).

“Pada saat perawatan, memang ditemukan cacing keluar dari hidung dan anus dalam jumlah banyak. Namun penyebab kematian utama adalah meningitis TB yang diperparah sepsis,” jelasnya.

“Nah, ada pun memang kondisi kecacingannya, memang itu kami temukan dari hasil pemeriksaan CT Scan. Baik CT Scan di abdomen gitu ya, baik CT scan perut dan juga di CT scan kepala. Nah tadi dari hasil diskusi, salah satu yang menjadi faktor utama penyebab kematian itu adalah karena adanya Immunocompromised,” imbuhnya.

Wali Kota menjelaskan, Immunocompromised adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh melemah atau terganggu sehingga tubuh menjadi lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. Kondisi inilah yang cenderung memperberat kondisi pasien sehingga cacingnya lebih leluasa untuk berkembang biak secara masif di dalam tubuh almarhumah Raya.

Baca Juga: Sosok Yusup Guru Honorer Bergaji Minim, Sang Penyelamat Bendera HUT RI di Nyalindung Sukabumi

Biaya perawatan

Selama dirawat, biaya medis Raya tercatat mencapai Rp23,2 juta. Karena tidak terdaftar dalam BPJS Kesehatan, pembayaran dilakukan dengan status pasien umum. Namun, pihak rumah sakit memberikan keringanan, termasuk sumbangan dari Unit Pengelola Zakat RSUD sebesar Rp2 juta dan program CSR senilai Rp6,2 juta.

“Sehingga total yang harus dibayar tinggal Rp15 juta. Biaya tersebut ditanggung oleh Rumah Teduh dan langsung dilunasi setelah pasien meninggal. Rumah sakit juga tidak menahan jenazah hingga pembayaran selesai,” terangnya.

Pesan wali kota

Belajar dari kasus Raya, Ayep Zaki meminta jajarannya lebih sigap dalam melayani masyarakat. Ia menginstruksikan RT dan RW untuk aktif memantau kondisi warganya, serta meminta TP-PKK Kota Sukabumi ikut turun tangan bila ada kasus serupa.

“Harus gercep jika ada laporan, segera sampaikan ke pemerintah agar cepat ditangani. Intinya, jangan bicara uang, pokoknya tangani dulu masyarakat yang membutuhkan pertolongan,” tegasnya.

Berita Terkait
Berita Terkini