Jalan Rusak di Tegalbuleud Sukabumi Hambat Distribusi Kacang Tanah, Ongkos Angkut Melonjak

Sukabumiupdate.com
Senin 09 Jun 2025, 17:48 WIB
Warga saat melintasi ruas jalan Cibugel-Bangbayang Tegalbuleud Sukabumi dengan menggunakan Engkreg, sepeda motor modifikasi untuk mengangkut hasil panen kacang tanah. | Foto: Istimewa

Warga saat melintasi ruas jalan Cibugel-Bangbayang Tegalbuleud Sukabumi dengan menggunakan Engkreg, sepeda motor modifikasi untuk mengangkut hasil panen kacang tanah. | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com – Rusaknya jalan Cibugel-Bangbayang di Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, menjadi keluhan utama para pelaku pertanian. Di tengah musim panen kacang tanah, kondisi jalan yang sulit dilalui berdampak langsung pada melonjaknya ongkos angkut hasil panen.

Aweng (27 tahun), seorang tengkulak kacang tanah di wilayah tersebut, mengungkapkan bahwa rusaknya ruas jalan penghubung antara Desa Nangela dan Desa Bangbayang itu memaksa petani dan pengepul menggunakan motor modifikasi (sering disebut motor "engkreg") untuk mengangkut hasil panen.

“Biaya angkutnya bisa sampai Rp 2 ribu per kilogram dari petani ke pengepul di Kampung Cimahpar, Desa Bangbayang. Padahal jaraknya cuma sekitar 4 sampai 6 kilometer. Itu belum termasuk biaya metik atau panen,” ujar Aweng kepada sukabumiupdate.com, Senin (9/6/2025).

Aweng menjelaskan, harga beli dari petani saat ini sekitar Rp 5 ribu per kilogram, dan dijual ke pengepul seharga Rp 10 ribu. Namun, dengan biaya angkut yang tinggi, margin keuntungan menjadi sangat tipis.

“Kalau kondisi jalan bagus, bisa dilewati mobil, biaya angkutnya pasti jauh lebih murah. Petani pun bisa mendapat harga jual yang lebih layak. Sekarang hasilnya cuma cukup buat kebutuhan harian,” keluhnya.

Baca Juga: Jalan Rusak di Desa Bangbayang Sukabumi Dikeluhkan Warga, UPTD PU: Sudah Diusulkan

Jalan penghubung dua desa ini, menurut warga, sudah belasan tahun tidak pernah benar-benar diperbaiki. Banyak masyarakat mulai kehilangan kepercayaan terhadap janji-janji politik yang kerap diucapkan saat masa kampanye Pilkada.

“Kami minta pemerintah segera turun tangan memperbaiki jalan ini. Kalau dibiarkan, kerusakannya akan makin parah. Ini bukan cuma soal pertanian, tapi juga soal akses pendidikan, kesehatan, dan sosial,” tambah Aweng.

Masyarakat juga berharap Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang selama ini dielu-elukan di Medsos, yang dikenal dengan sapaan “Bapak Aing” bisa mendengar langsung keluhan warga Desa Nangela dan Desa Bangbayang.

“Harapan kami, ‘Bapak Aing’ bisa bantu perjuangkan perbaikan jalan ini. Biar ekonomi warga bisa berkembang, anak-anak sekolah bisa melanjutkan sekolahnya, dan warga yang sakit bisa cepat dibawa ke fasilitas kesehatan,” tutupnya.

Baca Juga: Disdik Dorong Perbaikan Jalan demi Tekan Angka Putus Sekolah di Nangela Sukabumi

Sementara itu, Kepala Bagian Tata Usaha UPTD PU Wilayah Sagaranten, Ami Amelia, membenarkan bahwa jalan tersebut merupakan jalan kabupaten. Dari total panjang ruas Cibugel–Bangbayang sekitar 24 kilometer, sekitar 16 kilometer mengalami kerusakan berat, termasuk yang berada di Desa Bangbayang.

"Benar, itu jalan kabupaten. Kondisi bagus hanya sekitar delapan kilometer. Selebihnya rusak berat, termasuk beberapa titik yang terdampak pergerakan tanah," jelas Ami saat dikonfirmasi sukabumiupdate.com.

Tak hanya jalan, Ami menambahkan bahwa terdapat tiga jembatan gantung yang juga mengalami kerusakan di ruas tersebut, yakni Jembatan Cigugur, Jembatan Cicurug, dan Jembatan Cilantung. Salah satunya bahkan tergerus banjir Sungai Cigugur pada banjir bulan Desember 2024 lalu.

Pihak UPTD PU, menurut Ami, telah mengusulkan perbaikan jalan dan jembatan tersebut setiap tahun, dan kini tengah mempercepat proses pengajuan agar dapat segera ditindaklanjuti.

Berita Terkait
Berita Terkini