Merah Putih di Jalan Rusak: Warga Bangbayang Sukabumi Protes Infrastruktur di HUT ke-80 RI

Sukabumiupdate.com
Senin 18 Agu 2025, 16:14 WIB
Merah Putih di Jalan Rusak: Warga Bangbayang Sukabumi Protes Infrastruktur di HUT ke-80 RI

Warga saat menancapkan bendera merah putih di tengah jalan rusak di Desa Bangbayang, Tegalbuleud Sukabumi. Simbol kekecewaan warga terhadap kondisi jalan di momen HUT Ke-80 RI. (Sumber Foto: Istimewa)

SUKABUMIUPDATE.com – Bukan di lapangan upacara atau halaman rumah, sebuah bendera merah putih berkibar di tengah jalan kabupaten yang rusak di Desa Bangbayang, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi. Aksi ini disebut menjadi simbol kekecewaan warga terhadap jalan poros Cibugel-Bangbayang yang puluhan tahun tak kunjung diaspal.

Dede Dwiyanto (39 tahun), warga Kampung Cideo RT 13/04, mengatakan aksi penancapan bendera merah putih di jalan rusak ini lahir dari rasa frustrasi.

"Kami sudah berulang kali menambal jalan secara swadaya dengan alat seadanya, tapi kerusakan terus bertambah, apalagi saat musim hujan. Jalan ini menghubungkan Desa Nangela dengan Desa Bangbayang sepanjang 24 kilometer, tapi nyaris tak bisa dilalui dengan nyaman," katanya kepada sukabumiupdate.com, Senin (18/8/2025).

Menurutnya, kerusakan jalan bukan hanya membuat warga sulit bepergian, tapi juga berdampak langsung pada kehidupan sehari-hari.

"Apalah arti kemerdekaan bagi kami kalau akses transportasi saja sulit. Ekonomi terhambat, pendidikan dan layanan kesehatan terganggu, semua kegiatan sosial jadi terkendala," keluhnya.

Baca Juga: Fiskal Terbatas, Dinas PU Minta DPD RI Advokasi Pembangunan Infrastruktur Sukabumi ke Pusat

Bagi warga, bendera merah putih di tengah jalan rusak dan berlumpur tersebut menjadi simbol ironi. Di tengah peringatan HUT RI ke-80, mereka masih bergulat dengan masalah infrastruktur dasar yang tak kunjung tersentuh pembangunan.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bagian Tata Usaha UPTD PU Wilayah Sagaranten, Ami Amelia, mengakui kondisi jalan Cibugel-Bangbayang memang memprihatinkan.

"Dari total 24 kilometer, hanya delapan kilometer yang baik. Sisanya, 16 kilometer, rusak berat termasuk beberapa titik terdampak pergerakan tanah," jelas Ami.

Ami menambahkan, pihaknya telah rutin mengusulkan perbaikan jalan dan jembatan setiap tahun. "Saat ini proses pengajuan dipercepat agar segera ditindaklanjuti," ujar Ami.

Sementara warga menunggu perbaikan jalan, bendera merah putih yang berkibar di tengah jalan rusak menjadi pengingat: kemerdekaan sejati bukan hanya soal upacara, tapi juga hadirnya pembangunan merata hingga pelosok desa di Sukabumi.

Berita Terkait
Berita Terkini