SUKABUMIUPDATE.com - Buntut surat edaran (SE) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi terkait pelarangan pesta perpisahan sekolah. Sejumlah pegiat drum band di Sukabumi terancam kehilangan mata pencaharian.
Menyusul edaran Gubernur, baru-baru ini surat edaran dari Muspika Kecamatan Cibadak terkait pelarangan pawai taaruf drum band juga mengundang pro dan kontra.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Persatuan Drum Band Indonesia (PDBI) Kabupaten Sukabumi, Muhammad Rafi Nasution menjelaskan berdasarkan hasil koordinasinya bersama aparat di wilayah terkait beredarnya surat tersebut bahwa pelarangan itu bukan aturan baku mengingat sebagain daerah masih dapat melaksanakan pawai.
“Untuk samenan sampai saat ini hasil koordinasi kami sebagai PDBI Kabupaten Sukabumi ternyata yang dilarang itu untuk melakukan pawai di jalan jadi kalau untuk pentas di sekolah itu masih diperbolehkan,” ujar Rafi kepada sukabumiupdate.com, Senin (12/5/2025).
“Tapi di sisi lain ternyata kami juga memandang aturan ini tidak baku karena ada beberapa daerah yang masih memperbolehkan pawai drum band,” kata dia.
Baca Juga: Larangan Perpisahan Mewah: Seniman Sukabumi Teriak Gegara 25 Panggung Batal, Covid Era Baru
Kendati demikian, jika aturan pelarangan aktivitas drum band hingga pawai itu diterapkan, Rafi menganggap akan banyak penggiat drum band di Sukabumi yang kehilangan mata pencahariannya.
“Dampak terburuknya tentu akan mengancam banyak pegiat drum band di Sukabumi, di sisi lain kan kegiatan ini sudah menjdi mata pencaharian banyak orang, maka dari itu masa si pemerintah menutup salah satu matapencaharian rakyat. Dan jika itu terjadi, kami PDBI Kabupaten Sukabumi tegas akan melawan kebijakan tersebut,” tegas dia.
Di sisi lain, kata dia, aktivitas deum band di Sukabumi sudah menjadi budaya dan mengakar di tengah masyarakat setiap tahunnya dalam perayaan perpisahan sekolah.
“Karena drum band di Sukabumi sendiri sudah menjadi budaya, kearifan lokal yang ada di Kabupaten Sukabumi sejak puluhan tahun yang lalu. Selain itu mengenai pawai, di Sukabumi ini pawar itu menjadi ajang promosi sekolah,” jelas dia.
Baca Juga: Jerit Musisi Drumband di Sukabumi, Tradisi Samenan Hilang Disapu Larangan Perpisahan Sekolah
Oleh sebab itu, Pihaknya meminta agar pemerintah khususnya Pemerintah Jawa Barat untuk menjadikan Kabupaten Sukabumi sebagai wilayah istimewa dalam perayaan perpisahan siswa.
“Di Kabupaten Sukabumi ini merupakan satu satunya daerah di Indonesia yang mengadakan samenan (perpisahan) menggunakan drumband. Jadi kami berharap kepada Pemerintah khususnya pak Gubernur untuk menjadikan Kabupaten Sukabumi ini sebagai daerah istimewa terkait dengan pelaksanaan samenan ini,” pungkasnya.