TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
bankbjb

Saat Puasa 3 dari 5 Orang Indonesia Belum Cukup Asupan Minum, Ini Dampaknya!

Penulis
Selasa 12 Apr 2022, 07:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Saat menjalankan ibadah Puasa di bulan Ramadan, tak sedikit orang yang kerap alami dehidrasi atau kekurangan cairan akibat tidak cukup asupan minum.

Ketua Indonesian Hydration Working Group, Dr. dr. Diana Sunardi, M.Gizi, SpGK, dalam sebuah infografik menunjukkan jika selama bulan Ramadan tiga dari lima orang dewasa yang menjalankan puasa di Indonesia masih belum cukup kebutuhan minumnya. 

Baca Juga :

Inilah 5 manfaat Minum Air Putih di Pagi Hari

Melansir dari suara.com, selain itu ada kecenderungan mengkonsumsi minuman ringan berpemanis. Padahal air merupakan zat gizi dengan kontribusi terbesar dalam tubuh. Sebanyak dua per tiga komposisi tubuh merupakan air yang fungsinya tidak bisa digantikan oleh zat gizi lain.

Kekurangan cairan dalam tubuh dapat memberikan efek jangka pendek seperti penurunan konsentrasi, fokus, daya ingat sesaat dan bahkan bisa menyebabkan penurunan fungsi kognitif. Sedangkan dalam jangka panjang, kurangnya konsumsi cairan dapat meningkatkan risiko gangguan ginjal seperti batu ginjal dan infeksi saluran kemih.

Untuk itu, penting bagi kita untuk terus menjaga kebutuhan hidrasi terutama saat menjalankan ibadah Puasa di bulan Ramadhan seperti saat ini. 

Sayangnya, data menunjukkan bahwa satu dari empat orang dewasa dan satu dari lima anak dan remaja di Indonesia kurang mengonsumsi cairan, hal ini perlu menjadi perhatian terlebih saat menjalankan ibadah puasa.photoILustasi Kesehatan Tubuh saat Puasa Ramadan - (Tangkapan Layar YouTube)

“Selama puasa, orang cenderung menunjukkan konsumsi cairan yang lebih rendah dibanding saat tidak berpuasa, sehingga kita perlu mewaspadai risiko tersebut. Kita perlu menjaga cairan, air, dan elektrolit, untuk menghindari dehidrasi sehingga aktivitas selama berpuasa tidak terganggu. Anjuran minum minimal selama berpuasa tetap 8 gelas sehari, untuk itu maksimalkan waktu sahur, berbuka, dan setelah berbuka untuk minum, jangan hanya menunggu haus, agar kebutuhan hidrasi tubuh tetap tercukupi dengan baikl," kata Ahli Penyakit Dalam – Gastro Enterelogy, yang juga Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB FINASIM, dalam keterangannya, Senin, (11/4/2022).  

Lebih lanjut, Ari mengatakan bahwa selama Ramadhan, kita juga sering lupa untuk menghindari asupan yang bersifat diuretic seperti kafein, sehingga memicu banyak buang air kecil. Mengkonsumsi makanan yang asin dan pedas juga sebaiknya dikurangi karena dapat merangsang diare sehingga perlu disesuaikan dengan masing-masing individu.

"Tidak dianjurkan juga untuk mengonsumsi banyak cairan pada satu waktu karena dapat merangsang terjadi diuresis,” tambahnya


Editor
Halaman :
BERITA TERPOPULER
Berita Terkini
x