Bahaya Rokok untuk Pencernaan: 7 Dampak Serius yang Wajib Diwaspadai

Sukabumiupdate.com
Jumat 14 Nov 2025, 14:33 WIB
Bahaya Rokok untuk Pencernaan: 7 Dampak Serius yang Wajib Diwaspadai

Ilustrasi Bahaya Rokok untuk Pencernaan (Sumber: Freepik/@topntp26)

SUKABUMIUPDATE.com - Kebiasaan merokok masih menjadi masalah besar di seluruh dunia. Setiap tahun, lebih dari 6 juta orang meninggal akibat rokok dan sekitar 5 juta di antaranya karena efek langsung, dan sisanya akibat paparan asap rokok atau menjadi perokok pasif. 

Meski banyak orang mengetahui bahwa merokok berbahaya bagi paru-paru dan jantung, dampaknya terhadap sistem pencernaan sering kali diabaikan. Padahal, racun dalam rokok dapat merusak hampir seluruh organ pencernaan, dari mulut hingga usus besar.

Bahaya Rokok untuk Pencernaan

1. Memicu Gangguan Asam Lambung

Perokok lebih berisiko mengalami gangguan asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD). Rokok melemahkan otot katup antara esofagus dan lambung, sehingga asam lambung mudah naik ke kerongkongan. Akibatnya, muncul sensasi panas atau terbakar di dada (heartburn) dan rasa tidak nyaman di perut. Jika terus dibiarkan, kondisi ini bisa mengganggu proses pencernaan dan memicu peradangan kronis.

Baca Juga: 20 Contoh Babasan Sunda dan Artinya: Ungkapan Penuh Makna dari Kearifan Lokal

2. Menyebabkan Luka pada Lambung

Kandungan racun dalam rokok, seperti nikotin dan tar, dapat mengurangi aliran darah ke dinding lambung dan usus. Akibatnya, lapisan pelindung lambung menjadi lemah dan mudah mengalami luka atau tukak lambung. Selain itu, kebiasaan merokok juga meningkatkan pertumbuhan bakteri Helicobacter pylori yang menjadi penyebab utama luka pada lambung. Berhenti merokok terbukti membantu mengurangi nyeri dan mempercepat penyembuhan luka pada saluran pencernaan.

3. Mengganggu Fungsi Hati

Hati memiliki peran penting dalam menyaring racun dari darah. Namun, racun dari rokok yang menumpuk membuat kerja hati menjadi lebih berat. Dalam jangka panjang, kebiasaan ini bisa menyebabkan gangguan serius seperti peradangan hati, sirosis, hingga kanker hati. Risiko tersebut akan meningkat bila perokok juga mengkonsumsi alkohol secara rutin.

4. Meningkatkan Risiko Penyakit Crohn

Penyakit Crohn adalah peradangan kronis pada usus yang dapat menimbulkan nyeri perut, diare berkepanjangan, dan penurunan berat badan drastis. Penelitian menunjukkan bahwa perokok memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit ini dibandingkan non-perokok. Rokok mengganggu aliran darah ke usus dan menurunkan daya tahan tubuh, sehingga sistem imun mudah bereaksi berlebihan dan menimbulkan peradangan pada dinding usus.

5. Menyebabkan Batu Empedu

Kebiasaan merokok juga berkaitan dengan peningkatan risiko terbentuknya batu empedu. Batu ini terbentuk dari pengerasan cairan empedu di dalam kantung empedu. Zat berbahaya dalam rokok dapat mengganggu metabolisme lemak dan kolesterol, sehingga mempercepat pembentukan batu empedu. Jika ukurannya membesar, batu ini bisa menyumbat saluran empedu dan menimbulkan nyeri hebat di perut bagian kanan atas.

Baca Juga: 12 Cara Mudah Merawat Kuku Kaki Agar Sehat dan Cantik yang Wajib Kamu Coba Di Rumah

6. Memicu Radang Pankreas

Pankreas berfungsi menghasilkan enzim pencernaan dan hormon insulin yang mengatur kadar gula darah. Racun dalam rokok dapat merusak jaringan pankreas dan menimbulkan peradangan yang disebut pankreatitis. Penyakit ini menyebabkan nyeri perut parah, mual, dan gangguan pencernaan berat. Dalam jangka panjang, kerusakan pankreas juga bisa memicu diabetes dan kanker pankreas.

7. Menyebabkan Kanker pada Organ Pencernaan

Efek paling berbahaya dari rokok adalah meningkatkan risiko berbagai jenis kanker, termasuk kanker mulut, tenggorokan, esofagus, lambung, hati, pankreas, usus besar, hingga rektum. Kandungan zat karsinogen dalam asap rokok bisa memicu mutasi sel dan menyebabkan pertumbuhan sel abnormal pada jaringan pencernaan.

Rokok bukan hanya merusak paru-paru, tetapi juga menghancurkan sistem pencernaan secara perlahan. Gangguan asam lambung, luka lambung, hingga kanker bisa menjadi akibat dari kebiasaan yang tampak sepele ini. Berhenti merokok bukan hanya membantu memulihkan kesehatan organ pencernaan, tetapi juga memperpanjang harapan hidup.

Baca Juga: Yusuf Maulana Tinjau Pembangunan Sukabumi: Dorong Penguatan Pertanian, Wisata, dan Budaya

Jika Anda kesulitan berhenti, mulailah dengan langkah kecil seperti kurangi jumlah rokok setiap hari, jauhi pemicu kebiasaan, dan cari dukungan dari keluarga atau pelayanan kesehatan. Ingatlah, menjaga kesehatan pencernaan berarti menjaga kualitas hidup Anda secara keseluruhan.

Sumber: Healthline

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini