SUKABUMIUPDATE.com - Menjadi orangtua adalah perjalanan yang penuh makna, tetapi juga sarat tantangan. Perubahan peran dari individu atau pasangan menjadi orangtua sering kali membawa tanggung jawab baru yang tidak ringan.
Rasa lelah, stres, bahkan perasaan gagal bisa muncul, terutama ketika ekspektasi tidak sejalan dengan realita sehari-hari. Jika dibiarkan berlarut, kondisi ini dapat mempengaruhi kesehatan mental dan cara orang tua berinteraksi dengan anak.
Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk mengembangkan pola pikir dan sikap yang lebih positif. Pola asuh yang positif bukan berarti tanpa aturan, melainkan mampu menghadapi masalah dengan tenang, empati, dan kesadaran emosional.
Berikut lima langkah yang dapat membantu Anda menjadi orangtua yang lebih positif dan tangguh.
Baca Juga: Peran Ayah dalam Pengasuhan Anak: Kunci Penting untuk Tumbuh Kembang Emosional dan Mental
Langkah Menjadi Orang Tua yang Positif
1. Mengubah Cara Pandang terhadap Perilaku Anak
Banyak perilaku anak yang kerap memicu emosi orangtua, seperti membuang makanan, berlarian tanpa henti, atau menolak instruksi. Namun, sebelum bereaksi dengan marah, cobalah berhenti sejenak dan pahami alasan di balik perilaku tersebut.
Dengan melihat perilaku anak sebagai bagian dari proses tumbuh kembang, orangtua dapat merespons dengan lebih tenang dan bijak.
2. Menyesuaikan Ekspektasi dengan Usia Anak
Kesalahan yang sering terjadi dalam pengasuhan adalah menetapkan standar terlalu tinggi pada anak. Padahal, setiap anak memiliki fase perkembangan yang berbeda.
Menurunkan ekspektasi bukan berarti mengabaikan disiplin, tetapi memahami bahwa anak masih belajar mengenal dunia.
3. Meluangkan Waktu Berkualitas Bersama Anak
Di tengah kesibukan sehari-hari, waktu bersama anak seringkali terabaikan. Padahal, kehadiran orang tua secara penuh baik secara fisik maupun emosional sangat penting bagi perkembangan anak.
Luangkan waktu khusus tanpa gangguan gadget untuk mendengarkan cerita anak, bermain bersama, atau sekadar berbincang ringan.
Baca Juga: Conduct Disorder pada Anak: Tanda-Tanda, Faktor Penyebab, dan Cara Penanganannya
4. Membangun Kedekatan Emosional Secara Konsisten
Kedekatan tidak selalu membutuhkan waktu lama. Cukup 10–20 menit setiap hari untuk berbagi cerita, mendengarkan perasaan anak, atau saling bertanya tentang aktivitas harian sudah sangat berarti. Saat anak merasa aman untuk mengekspresikan diri, orangtua pun lebih mudah memahami kebutuhan emosionalnya.
Koneksi emosional yang kuat membantu orangtua tetap positif, bahkan saat menghadapi perilaku anak yang menantang.
5. Menggunakan Bahasa yang Positif dalam Keseharian
Ucapan orang tua memiliki pengaruh besar terhadap cara anak memandang dirinya sendiri. Kalimat negatif, baik tentang anak maupun tentang diri sendiri, dapat menjadi sugesti yang berdampak jangka panjang.
Sebaliknya, kata-kata positif mampu menumbuhkan rasa percaya diri dan ketahanan emosional anak.
Biasakan menggunakan bahasa yang membangun, memberi apresiasi atas usaha anak, serta menunjukkan bahwa kesalahan adalah bagian dari proses belajar. Sikap ini juga membantu orangtua menjaga emosi dan berpikir lebih optimis.
Menjadi orangtua yang positif bukan tentang kesempurnaan, melainkan tentang kesadaran dan kemauan untuk terus belajar.
Baca Juga: When Life Gives You Tangerines Raih Daesang, Daftar Pemenang APAN Star Awards 2025
Dengan mengubah cara pandang, menyesuaikan ekspektasi, membangun kedekatan, serta menggunakan komunikasi yang positif, orang tua dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi diri sendiri dan anak.
Sumber: hellosehat





