SUKABUMIUPDATE.com - Gigi berlubang adalah salah satu penyebab utama sakit gigi yang paling sering dialami banyak orang. Lubang kecil pada gigi bisa berkembang menjadi masalah besar jika tidak segera ditangani. Dengan memahami penyebab gigi berlubang, kita dapat mengambil langkah pencegahan lebih awal agar kesehatan gigi tetap terjaga.
Mulut merupakan salah satu bagian tubuh yang paling aktif. Setiap hari, mulut digunakan untuk makan, minum, dan berbicara. Tidak heran jika di dalamnya terdapat banyak bakteri dan mikroorganisme. Sebagian bakteri ini tidak berbahaya, namun ada juga yang dapat menempel pada permukaan gigi, membentuk plak, dan akhirnya merusak enamel gigi. Plak yang bercampur dengan sisa makanan serta air liur inilah yang menjadi awal mula terbentuknya gigi berlubang.
Berikut adalah dua penyebab gigi berlubang yang perlu diwaspadai.
1. Timbunan Plak
Plak terbentuk dari sisa makanan, air liur, dan bakteri. Plak menghasilkan asam yang mengikis mineral pada enamel gigi. Jika tidak dibersihkan, enamel menjadi rapuh, keropos, dan akhirnya timbul lubang pada gigi.
Baca Juga: Gigi Berlubang: Penyebab, Gejala, Pencegahan, dan Cara Mengobatinya
2. Konsumsi Makanan Manis
Gula adalah “makanan favorit” bakteri penyebab plak. Bakteri menggunakan gula untuk berkembang biak dan menghasilkan asam. Selain itu, gula membuat bakteri menempel lebih kuat pada gigi sehingga sulit dibersihkan hanya dengan air liur.
3. Kebersihan Gigi yang Buruk
Jarang menyikat gigi atau tidak menggunakan benang gigi dapat membuat sisa makanan menumpuk. Sisa makanan yang tidak dibersihkan menjadi bahan bakar bagi bakteri untuk merusak gigi.
4. Letak Gigi Belakang
Gigi bagian belakang lebih sulit dijangkau saat menyikat gigi. Teksturnya yang berlekuk juga membuat sisa makanan mudah terselip. Tidak heran jika gigi geraham lebih rentan berlubang.
5. Terlalu Sering Makan dan Minum
Kebiasaan ngemil atau sering minum minuman manis memberi energi tambahan bagi bakteri untuk memproduksi asam. Kondisi ini semakin berisiko jika tidak dibarengi kebiasaan menyikat gigi setelah makan.
Baca Juga: 7 Cara Alami Mengatasi Rambut Rontok agar Tumbuh Lebih Kuat dan Sehat
6. Kekurangan Fluoride
Fluoride adalah mineral alami yang membantu memperkuat enamel gigi. Jika tubuh kekurangan fluoride, gigi lebih mudah rusak. Inilah alasan pasta gigi umumnya diformulasikan dengan fluoride.
7. Mulut Kering
Air liur berfungsi membersihkan sisa makanan dan membantu menetralkan asam dalam mulut. Jika produksi air liur berkurang, misalnya karena efek samping obat, resiko gigi berlubang akan meningkat.
8. Gangguan Makan
Gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia menyebabkan muntah berulang. Asam lambung yang naik ke mulut dapat merusak enamel gigi secara perlahan.
9. Gangguan Lambung
Penyakit asam lambung atau maag juga dapat menyebabkan enamel terkikis. Asam yang naik ke mulut membuat gigi lebih rentan terhadap kerusakan.
10. Usia
Anak-anak dan remaja lebih rentan mengalami gigi berlubang karena kebersihan mulut yang belum terjaga dengan baik. Namun, orang dewasa pun tidak kebal, terutama jika perawatan gigi kurang diperhatikan.
11. Pemakaian Kawat Gigi
Kawat gigi membuat makanan lebih mudah tersangkut dan sulit dibersihkan. Jika tidak dibersihkan dengan teliti, plak akan menumpuk di sekitar kawat dan gigi lebih cepat berlubang.
Baca Juga: 7 Jenis Makanan Sehat yang Bisa Membantu Menurunkan Asam Urat Secara Alami
12. Makan atau Minum Sebelum Tidur
Kebiasaan minum susu sebelum tidur, terutama pada anak-anak, bisa meningkatkan risiko gigi berlubang. Sisa cairan yang menempel di gigi selama berjam-jam menjadi sumber makanan bagi bakteri.
Mengapa Gigi Berlubang Sering Terlambat Diketahui?
Lubang pada gigi sering kali tidak langsung terasa. Enamel tidak memiliki serabut saraf, sehingga kerusakan awal tidak menimbulkan sakit. Rasa nyeri baru muncul ketika lubang mencapai lapisan dentin yang lebih dalam dan mengenai saraf. Gejala yang biasa muncul meliputi gigi sensitif, sakit saat mengunyah, hingga muncul noda coklat atau hitam pada gigi.
Gigi berlubang bukan sekadar masalah kecil. Jika dibiarkan, lubang dapat membesar, menimbulkan rasa sakit, hingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Mengetahui penyebabnya adalah langkah awal untuk mencegah. Rutin menyikat gigi dengan pasta berfluoride, mengurangi makanan manis, serta melakukan pemeriksaan gigi secara berkala dapat membantu menjaga kesehatan gigi.
Sumber: verywellfamily