SUKABUMIUPDATE.com - Derasnya arus Sungai Cidadap pada Kamis (18/12/2025) tak menyurutkan niat Kapolsek Simpenan, Polres Sukabumi untuk membantu proses evakuasi warga kampung Cisarua, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi yang terisolir akibat meluapnya Sungai Cidadap beberapa waktu lalu.
Momen dramatis terjadi ketika Kapolsek Simpenan, AKP Bayu Sunarti terlihat menggendong bayi berusia 8 bulan menggunakan perahu karet keluar dari kampung yang terisolir menyeberangi sungai dengan arus yang masih deras.
Dengan penuh kehati-hatian, AKP Bayu menggendong langsung sang balita di atas perahu karet milik Basarnas. Perahu melaju perlahan, membelah arus sungai yang masih mengamuk, sementara warga menyaksikan dengan cemas dari kejauhan.
Momen itu terjadi saat tim gabungan melakukan evakuasi 38 warga yang terisolir akibat putusnya akses jembatan dan derasnya aliran sungai yang tak mungkin diseberangi tanpa perahu.
Baca Juga: 3 Hari terisolir, Warga Cisarua Korban Luapan Sungai Cidadap Berhasil Dievakuasi
“Iya, tadi saya menggendong bayi. Bayi itu memang harus segera diselamatkan. Usianya sekitar delapan bulan,” ujar AKP Bayu dengan nada serius usai evakuasi, Kamis (18/12/2025).
Balita tersebut berada bersama neneknya ketika banjir datang dengan tiba-tiba. Kedua orang tuanya sedang berada di ladang dan belum dapat dievakuasi karena akses yang terputus total. Dalam situasi darurat, petugas memutuskan untuk menyelamatkan sang bayi lebih dahulu demi menghindari risiko terburuk.
“Kebetulan orang tuanya sedang di ladang. Anak itu bersama neneknya. Kami langsung gendong dan evakuasi terlebih dahulu,” tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, setelah tiga hari terisolir, 38 warga Kampung Cisarua, Rt 03/15, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi berhasil dievakuasi Tim SAR gabungan menggunakan perahu rafting untuk seberangi arus Sungai Cidadap yang terhitung masih deras.
Warga terjebak setelah dua aliran sungai meluap secara bersamaan pada Minggu (14/12/2025) malam, sementara jembatan akses utama satu-satunya menuju pemukiman hanyut tersapu arus. Kondisi tersebut membuat wilayah Kampung Cisarua terisolir total dan tidak dapat dijangkau melalui jalur darat.
Proses evakuasi berlangsung dramatis pada Kamis (18/12/2025) pagi hingga siang oleh Tim SAR gabungan TNI, Polri, Brimob, Damkar, aparat kecamatan, tenaga kesehatan, serta sejumlah relawan.
“Alhamdulillah hari ini tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi sekitar 38 jiwa yang sebelumnya terisolir dan sudah kami pindahkan ke tempat yang aman, yakni ke wilayah Kampung Babakan. Masih ada tiga orang yang bertahan dan akan kami upayakan evakuasi lanjutan setelah kondisi memungkinkan,” ujar Suryo Adianto selaku Koordinator Pos SAR Sukabumi di lokasi.





