SUKABUMIUPDATE.com - Penyakit hati diabetes (fatty liver) menjadi salah satu masalah kesehatan yang semakin sering ditemui. Kondisi ini terjadi saat lemak menumpuk di sel-sel hati, yang dalam jangka panjang bisa memicu peradangan hingga kerusakan hati permanen. Selain faktor gaya hidup, pilihan makanan juga berperan besar dalam mempercepat atau memperbaiki kondisi hati.
Agar hati tetap sehat, penting untuk mengenali makanan yang sebaiknya dihindari. Berikut adalah jenis makanan yang dapat memperlemakan hati dan sebaiknya diganti dengan pilihan yang lebih sehat.
1. Gula Olahan
Gula tambahan dalam permen, kue, biskuit, dan sereal manis mudah meningkatkan kadar gula darah. Jika berlebihan, hati akan mengubah gula ini menjadi lemak yang menumpuk. Hal inilah yang membuat konsumsi gula berlebih menjadi salah satu pemicu utama penyakit hati diabetes non-alkohol (NAFLD).
Sebaliknya, pilih buah segar dalam jumlah yang wajar. Buah mengandung serat alami yang memperlambat penyerapan gula, sehingga lebih ramah bagi hati.
Baca Juga: Mengapa Hidup Terasa Begitu Cepat Saat Dewasa? Dari Persepsi Waktu hingga Chronophobia
2. Makanan yang Digoreng
Kentang goreng, ayam goreng, dan camilan renyah memang menggiurkan, namun kandungan lemak jenuh dan lemak trans di dalamnya dapat memperlambat kondisi hati. Jenis lemak ini juga meningkatkan risiko kolesterol tinggi dan peradangan.
Alternatif yang lebih sehat adalah memanggang, menumis dengan sedikit minyak, atau menggunakan air fryer.
3. Garam Berlebih
Sebagian besar orang mengonsumsi lebih banyak garam daripada kebutuhan tubuh. Asupan natrium yang berlebihan bisa memicu tekanan darah tinggi, retensi cairan, serta menambah beban kerja hati.
Untuk mengurangi risikonya, batasi konsumsi makanan kemasan dan olahan. Gunakan bumbu alami seperti rempah, bawang putih, atau peran lemon sebagai pengganti garam.
Baca Juga: 10 Gejala Halus Penyakit Jantung yang Perlu Diwaspadai Sejak Dini
4. Tepung Terigu Olahan
Produk berbahan tepung putih seperti roti, pasta, panekuk, dan kue manis dapat meningkatkan gula darah dengan cepat. Sama seperti gula, tepung makanan memicu penyimpanan lemak di hati.
Mengganti tepung olahan dengan biji-bijian utuh seperti oat, beras merah, atau roti gandum akan memberi serat dan nutrisi yang lebih baik serta menjaga kadar gula tetap stabil.
5. Daging Merah Berlemak
Iga, burger, dan sosis mengandung lemak jenuh dalam jumlah tinggi. Konsumsi daging merah yang berlebihan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko perlemakan hati.
Bagi pecinta daging, pilihlah sumber protein lain yang lebih sehat, seperti ikan, ayam tanpa kulit, atau protein nabati dari kacang-kacangan, lentil, dan tahu.
6. Alkohol
Tidak ada batasan aman mengonsumsi alkohol bagi penderita penyakit hati. Baik dalam jumlah sedikit maupun banyak, alkohol tetap berisiko mempercepat kerusakan hati.
Menghindari alkohol sepenuhnya adalah langkah terbaik. Anda bisa menggantinya dengan minuman sehat seperti infused water, kombucha, atau mocktail berbahan alami tanpa gula tambahan.
Baca Juga: Cegah Bunuh Diri Lewat Komunikasi: 5 Alasan Percakapan Sehari-hari Begitu Penting
7. Minuman Manis
Soda, minuman energi, jus kemasan, dan sirup rasa tinggi gula merupakan musuh bagi hati. Kandungan gula cair di dalamnya cepat diserap tubuh, memicu insulin, dan menambah simpanan lemak di hati.
Air putih, teh herbal tanpa gula, atau air infus dengan mentimun dan daun mint menjadi pilihan minuman yang lebih menyehatkan.
8. Biji-Bijian Olahan
Nasi putih, roti putih, dan pasta biasa juga perlu dihindari. Karbohidrat sederhana ini mudah berubah menjadi glukosa yang akhirnya tersimpan sebagai lemak.
Sebagai alternatif, pilih biji-bijian utuh seperti beras merah, barley, quinoa, atau pasta gandum utuh. Selain lebih menyehatkan, pilihan ini juga membuat perut kenyang lebih lama.
Menjaga kesehatan hati bukan hanya soal mengurangi lemak, tetapi juga memilih makanan dengan cermat. Gula, garam, lemak jenuh, alkohol, dan karbohidrat terbukti dapat meningkatkan nutrisi hati. Sebaliknya, memperbanyak konsumsi makanan utuh seperti buah segar, sayur, biji-bijian utuh, serta protein rendah lemak akan membantu hati bekerja lebih ringan.
Dengan perubahan pola makan yang konsisten, penderita penyakit jantung kronis dapat memperlambat perkembangan penyakit, bahkan berpotensi melemahkan kondisinya. Ingat, hati adalah organ penting yang berperan menyaring racun, menyimpan energi, dan menjaga metabolisme. Menjaganya tetap sehat adalah investasi terbaik untuk kesehatan jangka panjang.
Sumber: healthshots