Apakah Sinar-X Mengancam Janin? Ini Fakta Medis yang Perlu Anda Ketahui

Sukabumiupdate.com
Kamis 26 Jun 2025, 16:10 WIB
Apakah Sinar-X Mengancam Janin? Ini Fakta Medis yang Perlu Anda Ketahui

Pemeriksaan medis seperti sinar-X tetap aman jika dilakukan dengan prosedur yang tepat. (Sumber : Freepik/@prostooleh)

SUKABUMIUPDATE.com - Pemakaian sinar‑X dalam dunia medis atau yang kerap disebut sebagai pencitraan diagnostik telah menjadi salah satu metode andal untuk mendeteksi berbagai masalah kesehatan. Mulai dari tulang patah, masalah gigi, hingga infeksi paru-paru, sinar‑X memberikan gambaran cepat dan jelas tentang struktur tubuh. Meski begitu, penggunaannya selama kehamilan sering kali menimbulkan kekhawatiran: apakah aman, atau justru membahayakan janin?

Radiasi dan Dosis: Kunci Penentu Risiko

Sinar-X adalah radiasi pengion, namun dosis yang digunakan dalam pemeriksaan medis bersifat rendah. Menurut Mayo Clinic, risiko janin umumnya minim karena dosis rendah ini apalagi jika pemeriksaan tidak langsung menargetkan area perut atau panggul.

Di sisi lain, jika sinar-X mengenai area perut, terutama pada awal kehamilan, tenaga medis malah akan menerapkan langkah-langkah ekstra untuk mengurangi paparan radiasi. Prioritasnya adalah menjaga agar manfaat informasi medis lebih besar daripada potensi risikonya.

Baca Juga: Tradisi Pawai Obor Tahun Baru Islam 1 Muharram, Penuh Makna dan Kebersamaan

Masa Sensitif Janin terhadap Radiasi

Risiko paparan sinar-X pada janin tidak sama sepanjang kehamilan, tetapi sangat bergantung pada usia gestasi, dosis radiasi, dan jenis pemeriksaan:

  • 2 minggu pertama (masa prekankerogenesis): paparan ekstrem tinggi bisa menyebabkan keguguran, tetapi dosis medis rendah biasanya tidak cukup untuk itu.
  • 3–8 minggu (organogenesis): paparan tinggi dapat memicu cacat lahir, pertumbuhan terhambat, atau bahkan kematian neonatal. Namun, dosis sinar‑X diagnostik biasa biasanya jauh di bawah ambang ini.
  • 8–15 minggu: waktu kritis perkembangan sistem saraf. Paparan radiasi tinggi bisa berhubungan dengan gangguan perkembangan otak dan kemampuan belajar. Tetapi, lagi-lagi: ini terjadi dengan dosis tinggi yang jauh melebihi dosis diagnostik biasa.
  • >20 minggu: janin semakin tahan terhadap radiasi, tapi tetap dianjurkan untuk menunda pemeriksaan X-ray yang tidak mendesak.

Dosis Standar Pemeriksaan X-ray

Untuk memberi gambaran konkret, Halodoc menyebutkan:

  • Rontgen dada: ~60 milirad
  • Rontgen perut: ~290 milirad
  • CT scan: ~800 milirad
Sedangkan efek samping seperti gangguan mata atau kemampuan belajar muncul pada dosis >10 rad (10.000 milirad), jauh di atas nilai di atas.
  1. Menurut lembaga Health Physics Society ini, ketika ibu hamil menjalani rontgen dada di fasilitas medis terpercaya, radiasi langsung ke janin sangat kecilhanya radiasi pantulan (scatter) yang minim. Ini tidak meningkatkan risiko cacat lahir atau keguguran.
    Beberapa poin penting:
    Dosis sinar-X medis umumnya <5 rad, jauh di bawah ambang efek negatif. Paparan >10 rad yang dikatakan bisa memicu gangguan perkembangan atau belajar sangat jarang dalam pemeriksaan standar
  2. Paparan tinggi kumulatif memang bisa sedikit meningkatkan risiko kanker di masa mendatang, tetapi sekali lagi, jarang terjadi dalam prosedur medis harian.
  3. WHO menggolongkan sinar-X sebagai karsinogen, tetapi manfaat diagnosis umumnya jauh lebih besar daripada risiko minimalnya.

Baca Juga: Wamendes: Pilkades Sukabumi 2027 Gunakan E-Voting, Bagaimana Kesiapan Daerah?

Bagaimana Menjamin Keamanan Janin?

  • Berikut langkah penting yang harus dilakukan sebelum menjalani X‑ray selama kehamilan:
    Selalu beri tahu petugas medis bahwa Anda sedang hamil bahkan jika baru diduga. Ini membantu menentukan perlindungan tambahan atau memilih metode alternatif seperti USG atau MRI.
  • Gunakan pelindung timbal untuk mengurangi paparan radiasi pada area non‑tertarget, terutama jika pemeriksaan meliputi dada, perut, atau panggul.
  • Pertimbangkan alternatif tanpa radiasi seperti USG (gelombang suara) atau MRI (gelombang magnet), kedua metode ini aman untuk janin.
  • Diskusikan manfaat dan risiko dengan dokter. Jika dokter menyarankan X‑ray karena penting untuk kesehatan ibu (misalnya infeksi berat atau trauma), manfaatnya kemungkinan akan jauh melebihi risiko minimal.

Untuk ibu hamil, paparan sinar‑X dari pemeriksaan rutin seperti rontgen gigi, dada, atau ekstremitas umumnya aman dan memiliki manfaat medis yang jelas. Paparan langsung ke perut atau panggul harus diperhatikan ekstra, tapi kasusnya masih sangat jarang berada dalam ambang berbahaya. Jika benar-benar diperlukan, petugas kesehatan sudah siap memberikan perlindungan tambahan dan meminimalkan dosa radiasi. Selalu laporkan kehamilan Anda sebelum pemeriksaan, dan konsultasikan segala risiko vs manfaat dengan dokter.
Dengan pendekatan yang tepat, sinar‑X selama kehamilan bukanlah momok menakutkan tetapi tetaplah hati‑hati dan bijak dalam setiap langkah medis Anda.

Baca Juga: 84 Luka dan 11 Tewas, KontraS: Polisi Pimpin Catatan Kelam Penyiksaan

Sumber : Halodoc] Health Physics Society

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini