SUKABUMIUPDATE.com - Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Ahmad Riza Patria menyatakan bahwa kementeriannya saat ini tengah memberikan perhatian terhadap penggunaan teknologi digital dalam pelaksanaan pemilihan kepala desa (Pilkades). Menurutnya beberapa desa sudah mencoba melaksanakan pemilihan menggunakan e-voting.
"Ya itu (Pilkades e-voting) menjadi perhatian kita bersama, diera digitalisasi ini beberapa desa sudah mulai. Kita akan upayakan yang terbaik," kata Riza Patria kepada sukabumiupdate.com usai menghadiri pelantikan Dewan Pimpinan Kabupaten Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Indonesia (DPK IARMI) di Pendopo Sukabumi, Kamis (26/6/2025).
Terkait dengan Pilkades serentak di Kabupaten Sukabumi yang akan dilaksanakan pada tahun 2027, Riza Patria menegaskan meski pelaksanaan Pilkades dengan sistem elektronik atau e-voting sudah digunakan di beberapa desa, dalam pelaksanaannya di Sukabumi tetap akan dikembalikan kepada kesiapan pemerintah daerah. "Mudah-mudahan (Pilkades Sukabumi tahun 2027) bisa terlaksana menggunakan e-voting. Dan kita kembalikan ke kesiapan pemerintah daerah," tandasnya.
Baca Juga: Benarkah Lebih Hemat? Ini Cara Menghitung Biaya Cas Motor Listrik
Sebelumnya, Mendes PDTT, Yandri Susanto menyatakan bahwa pemanfaatan teknologi dalam pemilihan kepala desa (Pilkades) seperti sistem e-voting patut dipertimbangkan. Menurut Yandri, dinamika dan antusiasme masyarakat dalam Pilkades saat ini terus meningkat, sehingga inovasi dalam tata cara pemilihan perlu mulai dikaji.
“Saya kira pemanfaatan teknologi layak untuk kita pertimbangkan. Ketertarikan orang untuk menjadi Kepala Desa semakin tinggi,” ujarnya seperti dikutip tvrinews.com, Selasa 24 Juni 2025.
Namun, Yandri menekankan bahwa penerapan e-voting tidak bisa dilakukan secara serentak di seluruh daerah. Ia menyarankan agar kebijakan itu dilakukan bertahap melalui uji coba di wilayah tertentu. Mungkin tidak serentak. Pilih daerah-daerah yang menjadi percontohan dulu. Mungkin bisa," ucapnya.
Jawa Barat Launching Pilkades E-Voting
Wacana penggunaan teknologi digital dalam Pilkades ini menjadi perbincangan serius setelah Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengumumkan secara resmi rencana untuk mengubah sistem pemilihan kepala desa di wilayahnya dengan mengadopsi sistem electronic voting atau e-voting.
Menurut Gubernur KDM, penerapan sistem ini merupakan bagian dari upaya modernisasi, sehingga pemilihan kepala desa dapat dilakukan dengan lebih efektif dan kapabel. KDM menjelaskan bahwa keputusan ini berakar dari pengalamannya saat menjabat sebagai Bupati Purwakarta, di mana ia juga pernah melakukan perubahan pada sistem pemilihan kepala desa.
Baca Juga: 84 Luka dan 11 Tewas, KontraS: Polisi Pimpin Catatan Kelam Penyiksaan
Sebagai tindak lanjut atas intruksi Gubernur Jawa Barat bahwa pelaksanaan Pilkades di seluruh wilayah Jawa Barat akan mulai mengadopsi sistem e-Voting, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMDesa) Provinsi Jawa Barat sudah menggelar rapat pembahasan, pada Senin, 26 Mei 2025.
"Salah satu fokus utama dalam diskusi adalah memastikan inklusivitas dalam proses pemilihan, agar seluruh lapisan masyarakat, termasuk lansia, penyandang disabilitas, dan kelompok rentan lainnya, dapat turut serta menggunakan hak pilihnya secara nyaman dan aman," kata DPMDesa Jabar seperti dikutip sukabumiupdate.com dari @dpmdesajabar.
Tanggapan Apdesi Sukabumi
Ketua Apdesi Kabupaten Sukabumi, Deden Deni Wahyudin, mengatakan pihaknya sampai saat ini belum mendapat sosialisasi secara resmi terkait sistem pemilihan kepala desa dengan mengadopsi sistem electronic voting atau e-voting tersebut. Menurutnya, sosialisasi secara masif penting dilakukan agar masyarakat mengetahui perubahan sistem baru ini.
Deden juga mendorong agar penggunaan sistem elektronik dalam Pilkades ini dilakukan simulasi terlebih dahulu. Sehingga bisa terukur keberhasilannya.
Baca Juga: Penempatan di Kota Sukabumi, Lowongan Kerja Sebagai Security Officer
"Sementara belum ada sosialisasi kepada jajaran Apdesi, jika memang akan dilaksanakan secara serentak dengan e-voting harus ada simulasi agar bisa diketahui, sukses atau tidaknya," kata Deden kepada sukabumiupdate.com.
"Apalagi pada tahun 2027 di Kabupaten Sukabumi akan digelar Pilkades serentak dengan melibatkan 270an desa lebih, maka diperlukan sosialisasi dan simulasi yang maksimal," tambahnya.