2. Tingkatkan Kolesterol
Pada suhu tinggi, sebagian lemak dalam minyak berubah menjadi lemak trans. Lemak jenis ini termasuk berbahaya karena meningkatkan risiko penyakit jantung. Saat minyak digunakan kembali, jumlah lemak trans menjadi lebih tinggi.
3. Tingkatkan Tekanan Darah
Kelembaban yang terkandung dalam makanan, yang terpengaruh oksigen dan atmosfer, kemudian bertemu dengan suhu tinggi menghasilkan reaksi seperti hidrolisis, oksidasi, dan polimerisasi. Reaksi ini mengubah komposisi kimia dari minyak goreng bekas, melepaskan asam lemak bebas, dan radikal yang menghasilkan monogliserida, digliserida, dan trigliserida.
Baca Juga: Puasa Sunnah Rajab 2023 Dimulai 23 Januari Besok! Simak Jadwal Lengkapnya
4. Radikal Bebas
Melansir dari laman ndtv.co, memasak makanan dengan menggunakan kembali minyak goreng juga dapat meningkatkan radikal bebas di dalam tubuh, yang menyebabkan peradangan--akar penyebab sebagian besar penyakit termasuk obesitas, penyakit jantung, dan diabetes. Peradangan yang tinggi pada tubuh dapat menurunkan kekebalan dan membuat tubuh rentan terhadap infeksi.
5. Kelebihan Asam
Jika sensasi terbakar di perut dan tenggorokan sering terjadi, minyak goreng yang dipanaskan kembali menjadi sebabnya. Hindari sesekali makanan yang menggunakan minyak goreng berulang kali, khususnya gorengan, apabila tubuh memiliki tingkat asam lebih dari biasanya.
SUMBER: TEMPO.CO | BALQIS PRIMASARI