Bendungan Cipelang Jebol, Warga Lembursitu Sukabumi Krisis Air dan Terancam Gagal Panen

Sukabumiupdate.com
Selasa 13 Mei 2025, 20:02 WIB
Lokasi jebolnya Bendungan di sungai Cipelang, Kelurahan/Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi. (Sumber : SU/Asep Awaludin)

Lokasi jebolnya Bendungan di sungai Cipelang, Kelurahan/Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi. (Sumber : SU/Asep Awaludin)

SUKABUMIUPDATE.com – Bendungan di aliran Sungai Cipelang, tepatnya di Kampung Warungkalapa, RW 01, Kelurahan/Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi, jebol akibat banjir bandang yang terjadi pada akhir 2024. Dampaknya, hingga kini warga di tiga RW setempat mengalami krisis air bersih dan irigasi.

Ketua RW 01, Andi Rustandi, mengatakan bendungan jebol akibat air sungai yang meluap saat hujan deras. Selain bendungan, tiga rumah yang berada tepat di bantaran sungai ikut tergerus longsor dan hanyut terbawa arus. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

“Air sungai meluap, akhirnya bendungan Cipelang ini jebol. Selain itu tebing di sekitar lokasi juga longsor bahkan ada tiga rumah yang ikut terbawa,” ujar Andi saat ditemui sukabumiupdate.com di lokasi, Selasa (13/5/2025).

Akibat jebolnya bendungan tersebut, warga di RW 03, RW 04, dan RW 07 kesulitan mendapatkan air, baik untuk kebutuhan sehari-hari maupun pertanian.

“Sampai sekarang warga kesulitan air apalagi untuk kebutuhan pertanian, kolam ikan dan sawah,“ jelas Andi.

Baca Juga: Temuan Medis: Bayi di Bendungan Cibadak Sukabumi Sudah Meninggal 3-5 Hari, Berat 3 Kg

Di tempat yang sama, Ketua RW 07, Dadang Efendi, mengatakan bahwa warganya yang mayoritas merupakan seorang petani sangat mengeluhkan kondisi tersebut. Mereka terancam gagal tanam dan gagal panen karena saluran irigasi kering.

“Banyak petani mengeluh, kemarin hampir gagal panen dan gagal tanam karena tidak ada air. Jadi kondisinya kalau saluran irigasi ini airnya surut, bukan hanya lahan pertanian yang terdampak tapi sumur warga juga ikut surut tidak ada airnya,” jelas dia.

Dadang menyampaikan, bahwa warga sempat mendapat bantuan bronjong dari pemerintah kota dan provinsi, namun bronjong tersebut kembali jebol saat banjir susulan melanda.

“Sebelumnya pernah mendapatkan bantuan bronjong dua kali, dari Kota sama Provinsi, cuman ya enggak tahan lama, kalau ada banjir jadi kegerus lagi. Sekarang juga kita sudah mengajukan kembali tapi mungkin ada beberapa faktor sehingga pengajuannya belum terealisasi," ujarnya,

Saat ini, lanjut Dadang, warga bergotong royong membendung sungai secara manual dengan bambu, sembari menunggu bantuan pemerintah.

Mereka berharap pengajuan pembangunan bendungan dan penguatan tebing bisa segera direalisasikan. Jika bendungan pulih, petani bisa kembali tanam dan warga tidak lagi kesulitan air.

“Untuk harapannya mudah-mudahan pengajuan dari kami baik untuk bendungan atau tebing longsor kami berharap agar bica cepat terealisasi. Kalau semuanya sudah terealisasi warga juga bisa merasa aman dan petani merasa bahagia karena tidak kekurangan air," pungkasnya.

Berita Terkait
Berita Terkini