Apakah Mata Minus Disebut Penyakit? Simak 6 Fakta Berikut!

Selasa 04 Oktober 2022, 10:30 WIB
Ilustrasi. Mata Minus

Ilustrasi. Mata Minus

SUKABUMIUPDATE.com - Mata minus atau rabun jauh merupakan sebuah kondisi dimana seseorang tidak dapat membaca dari jarak jauh, atau bahkan tidak dapat melihat orang lain dengan jelas.

Kondisi mata minus ini memang membuat penderitanya merasa tidak nyaman. Pasalnya, seseorang yang memiliki mata minus atau disebut juga dengan miopi, memiliki keterbatasan dalam daya akomodasi mata untuk melihat sesuatu.

Pada penderita miopi, cahaya yang datang jatuh di depan retina mata sehingga objek yang letaknya jauh akan terlihat buram.

Penyebab dari kondisi mata minus ini salah satunya adalah gaya hidup yang tidak sehat. Jadi untuk kamu penderita tetap perhatikan pola hidup ya. 

Perlu diketahui juga seseorang yang menderita mata minus jika tidak dibarengi dengan perawatan dan pengobatan, maka akan membuat kondisinya bertambah parah.

Dan mungkin semua orang telah mengetahui jika kacamata dapat membantu penderita rabun jauh bisa melihat dengan jelas.

Selain fakta diatas, tidak sedikit pula orang yang menganggap jika mata minus merupakan sebuah penyakit. Lantas apakah hal tersebut benar? 

Untuk mengetahui jawabannya, yuk simak enam fakta mengenai mata minus menurut Optikseis.com.

Baca Juga :

1. Mata Minus Bukan Suatu Penyakit

photo(Ilustrasi) Mata Minus - (Freepik)</span

Mata minus dalam istilah medis disebut dengan miopi (rabun jauh). Rabun jauh ini merupakan gangguan penglihatan yang paling umum ditemukan. 

Perlu diketahui bahwa mata minus bukan merupakan suatu penyakit, melainkan salah satu variasi dari mata normal. 

Pada beberapa kasus, seseorang dengan mata minus tetap diperbolehkan mendonorkan matanya selama kornea masih dalam keadaan sehat. 

Satu dari empat orang dewasa di dunia mengalami kondisi mata minus dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda. 

2. Jumlah Minus Bertambah Akibat Kebiasaan Membaca Sambil Berbaring

photo(Ilustrasi) Membaca Buku Sambil Berbaring - (Pexels)</span

Gaya hidup tidak sehat yang dilakukan oleh penderita mata minus biasanya adalah membaca dengan kondisi tubuh berbaring.

Apalagi era digital saat ini, benda yang dibaca tidak hanya buku tapi juga gadget. Seseorang seringkali membaca pesan yang diterima melalui handphone dengan cara 'rebahan'. Aktivitas tersebut akan memaksa mata untuk bekerja maksimal melebihi batas normal. 

3. Kapan Minus Pada Mata Berhenti Meningkat?

photo(Ilustrasi) Mata Minus - (Pexels)</span

Jumlah minus pada mata seringkali meningkat seiring dengan perilaku atau gaya hidup beresiko.

Namun demikian, mata minus umumnya akan berhenti meningkat ketika seseorang berada pada derajat ringan atau sedang.

Selain itu, kondisi mata minus juga berhenti memburuk sejalan dengan usia. Pada pria yaitu saat berusia 20 tahun sedangkan wanita saat berusia  14-16 tahun.

4. Gejala Mata Minus

photo(Ilustrasi) Kacamata Minus - (Freepik)</span

Gejala mata minus akan tampak pada kebiasaan seseorang saat beraktivitas yang melibatkan mata. Misalnya saat membaca dan menonton penderita cenderung akan mendekatkan objek (biasanya handphone, televisi, dan buku) serta seringkali mengeluhkan pusing atau sakit kepala.

Aktivitas tersebut disebabkan oleh ketidakmampuan penderita mata minus untuk melihat objek yang berada jauh dari pandangan. 

Gangguan penglihatan ini juga terkadang dapat berdampak pada prestasi anak disekolah karena kesulitan melihat dan memahami penjelasan oleh guru mereka.

5. Mata Minus Dapat Sembuh Oleh Wortel?

Hal yang kita semua tahu adalah wortel merupakan salah satu jenis sayuran sehat yang selalu dianjurkan pada seseorang yang mengalami gangguan mata, seperti mata minus.

Beta Karoten pada wortel kaya akan vitamin A. Penderita mata minus biasanya dianjurkan untuk mengkonsumsi wortel, baik dikonsumsi mentah, direbus, atau dibuat jus tanpa gula.

Namun demikian, wortel yang dikonsumsi tidak dapat menyembuhkan mata minus seseorang 100 persen.

Anjuran konsumsi wortel hanya dapat membantu untuk mempertahankan serta memperlambat kemungkinan meningkatkan ukuran minus yang diderita.

6. Kapan Operasi Dilaksanakan?

photo(Ilustrasi) Operasi - (via: mayoclinic.org)</span

Penderita mata minus dapat langsung kita kenali dengan penggunaan kacamata atau lensa kontak minus.

Akan tetapi bagi beberapa orang, penggunaan alat bantu tersebut kadang tidak memberikan kenyamanan. 

Oleh karena itu, operasi dapat menjadi salah satu opsi yang dipilih untuk mengurangi resiko mata minus. 

Operasi untuk mata minus cukup beragam, misalnya seperti PRK (Photorefractive Keratectomy), LASIK (Laser-Assisted in situ Keratomileusis), hingga implan lensa mata buatan. Tujuan dari operasi ini yaitu untuk membuat penderita mata minus mampu melihat lebih jelas tanpa menggunakan alat bantu (lensa kontak atau kacamata). 

Apabila kamu bukan merupakan penderita mata minus, hindari aktivitas beresiko yaaa, jangan sampai kamu mengalami mata minus dan menambah pengguna kacamata atau lensa kontak minus!

Namun apabila kamu merupakan penderita mata minus, yuk ubah kebiasaan buruk yang sering dilakukan untuk mencegah kondisi yang tidak diinginkan!

Dan untuk kita semua, mari jaga kesehatan mata kita dengan melakukan pola dan gaya hidup sehat untuk menjadi generasi mata bahagia!

Baca Juga :

Gas Air Mata dalam Tragedi Kanjuruhan: Ini yang Wajib Dilakukan Ketika Terpapar!

WRITER: NIDA SALMA MARDIYYAH

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi Memilih19 April 2024, 23:48 WIB

Yudi Suryadikrama Respon Perundingan Kebonpedes Soal Dukungan Maju Pilkada Sukabumi

Ketua DPC PDIP Kabupaten Sukabumi, Yudi Suryadikrama merespon pernyataan sejumlah kader partai yang memintanya untuk maju dalam kontestasi Pilkada Sukabumi 2024.
Yudi Suryadikrama Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
Keuangan19 April 2024, 23:24 WIB

Upaya Bapenda Sukabumi Mudahkan Layanan Perpajakan Bagi Wajib Pajak di Desa

Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri mengatakan inovasi tersebut menekankan pentingnya integrasi sistem administrasi pajak daerah dari tingkat desa hingga kabupaten.
Kepala Bapenda Kabupaten Sukabumi Herdy Somantri. | Foto: SU/Ilyas (Sumber : SU/Ilyas)
DPRD Kab. Sukabumi19 April 2024, 22:01 WIB

DPRD Minta Bakesbangpol Usut Penyebab Meninggalnya Peserta Seleksi Paskibraka Sukabumi

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar turut berbelasungkawa atas meninggalnya Kayla Nur Syifa saat mengikuti seleksi Paskibraka.
Jenazah siswi SMAN Negeri 1 Cisaat saat akan diberangkatkan dari RSUD Palabuhanratu menuju rumah duka di Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Opini19 April 2024, 21:44 WIB

Menjadi Lelaki Berkualitas: Inspirasi dari Kartini

Sosok Kartini, seorang pejuang kesetaraan gender dari Indonesia pada abad ke-19, memberikan pandangan yang menarik dan relevan, bukan saja bagi perempuan, bahkan bagi kaum laki-laki masa kini.
Dr. Ari Riswanto, M.Pd., MM / Dosen Universitas Linggabuana PGRI Sukabumi/Pengurus DPW Forum shilaturahmi Doktor Indonesia | Foto : Sukabumi Update
Sukabumi19 April 2024, 21:08 WIB

Dinsos Sukabumi Salurkan Program Makan Untuk Lansia Di Tegalbuleud Sukabumi

Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, bantu salurkan program bantuan makanan bagi lanjut usia (Lansia), yang merupakan program Kemensos RI.
Program makan bagi lansia di Tegalbuleud Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi19 April 2024, 21:04 WIB

Kronologi dan Dugaan Penyebab Meninggalnya Siswi Sukabumi saat Ikut Tes Seleksi Paskibraka

Berikut kronologi dugaan penyebab meninggalnya Kayla Nur Syifa Siswi Sukabumi peserta seleksi Paskibraka.
Suasana rumah duka Kayla Nur Syifa di Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024). | Foto: SU/Asep Awaludin
Life19 April 2024, 20:29 WIB

5 Penjelasan Kenapa Seseorang Mudah Menangis Tanpa Sebab

Ketika seseorang menangis tanpa alasan yang jelas, hal itu seringkali dapat menjadi pengalaman yang membingungkan dan membuat frustrasi.
Kenapa seseorang mudah menangis tanpa sebab | Foto : pixabay/jouycristoo
Sukabumi19 April 2024, 20:11 WIB

Ratusan Buruh Garmen di Cicurug Sukabumi Demo Tuntut Perusahan Bayar Gaji

Ratusan buruh pabrik garmen berdemonstrasi di depan halaman PT Indo Garment Lestari (IGL) tepatnya di Kampung Bojong Pereng, Desa Nyangkowek, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/4/2024).
Sejumlah buruh pabrik garmen melakukan aksi demo di depan halaman PT IGL | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi19 April 2024, 20:05 WIB

Cita-citanya Polwan, Orang Tua Terpukul Kehilangan Kayla Siswi Peserta Paskibraka Sukabumi

Orang tua Kayla Nur Syifa peserta seleksi Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal punya cita-cita jadi Polwan.
Orang tua Kayla Nur Syifa peserta Paskibraka Kabupaten Sukabumi yang meninggal saat diwawancarai sukabumiupdate.com di rumah duka (Sumber : SU/Asep Awaludin)
Sehat19 April 2024, 20:00 WIB

8 Makanan Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat

Updaters Wajib Mengetahui Apa Saja Makanan Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat.
Ilustrasi - Makanan Tinggi Protein Purin yang Tidak Dianjurkan untuk Penderita Asam Urat (Sumber : pexels.com/@Sebastian Coman Photography)