Pantai Loji Sukabumi Kotor Banyak Sampah, Yuk Kenali 10 Jenis Pencemaran Laut

Selasa 03 Oktober 2023, 17:45 WIB
Pantai Loji Sukabumi - ada beberapa jenis pencemaran laut salah satunya karena sampah. (Sumber : SU/Ilyas Supendi).

Pantai Loji Sukabumi - ada beberapa jenis pencemaran laut salah satunya karena sampah. (Sumber : SU/Ilyas Supendi).

SUKABUMIUPDATE.com - Pantai Loji Sukabumi hingga saat ini masih menjadi perbincangan hangat terkait banyaknya sampah yang menumpuk. Pantai Cibutun Loji sendiri lokasinya ada di Kampung Cibutun, Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Namun tahukah kamu jika sampah adalah salah satu dari penyebab dari pencemaran laut? Ya lautan yang tercemar adalah ulah manusia yang membuang sampah secara sembarangan.

Berbicara mengenai sampah, Indonesia masih menjadi salah satu negara yang memproduksi sampah terbanyak di dunia. Hal ini tentunya bukan hanya menjadi perhatian pemerintah saja, melainkan masyarakat juga.

Baca Juga: 13 Ciri Seseorang Terkena Gangguan Kesehatan Mental, Apa Kamu Mengalaminya?

Sebagai negara kepulauan yang dikelilingi lautan, sampah apapun termasuk plastik akan sangat berbahaya. Lalu apa saja jenis pencemaran laut? Yuk simak selengkapnya dibawah ini yang dihimpun via laman marineinsight.

Jenis-Jenis Pencemaran Laut

1. Polusi Plastik dan Sampah

Botol plastik, tas, puntung rokok, potongan plastik, sedotan, ban, jaring, dll dapat mengancam ekosistem laut karena ikan dan makhluk hidup lainnya terjerat di dalamnya, mati lemas dan mati. Penyu dan burung laut terkadang memakannya dan bahkan mencernanya, menyebabkan rusaknya sistem pencernaan mereka dan akhirnya mati karena kelaparan.

Polusi Plastik dan Sampah

Mikroplastik merupakan potongan kecil atau pecahan plastik yang dimakan ikan kemudian masuk ke dalam tubuh manusia. Menurut penelitian baru-baru ini, ikan-ikan di Pasifik Utara mengonsumsi sekitar 24.000 ton plastik dalam setahun dan memindahkannya ke ikan yang lebih besar dan kemudian ke manusia.

Baca Juga: 12 Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua

Ditemukan bahwa seperempat ikan yang dijual di pasar ikan California mengandung plastik di ususnya. Lebih tepatnya, itu adalah serat mikro plastik. Ditemukan pula bahwa rata-rata orang mengonsumsi 74.000 mikroplastik setiap tahunnya. Jumlahnya mungkin tinggi bagi pecinta makanan laut!

2. Polusi dari Pupuk, Pestisida, dan Insektisida

Polusi dapat didefinisikan sebagai masuknya kontaminan ke lautan. Bahan kimia buatan ini berbahaya dan biasanya dibuang jauh dari garis pantai. Pupuk, pestisida, insektisida, dan herbisida yang kaya nutrisi disemprotkan ke lahan pertanian, dan kelebihannya seringkali berakhir di sungai, sungai, teluk, dan muara terdekat, yang kemudian membawanya ke laut.

Terkadang polutan kimia dapat mengganggu rantai makanan sepenuhnya. Misalnya, DDT adalah insektisida yang menyebabkan elang botak dimasukkan ke dalam daftar spesies terancam punah Ikan dan Satwa Liar Amerika Serikat.

Baca Juga: 10 Cara Memperbaiki Mental Anak yang Sering Dimarahi, Yuk Bunda Lakukan Hal Ini

Polusi dari Pupuk, Pestisida, dan Insektisida

Selain itu, PFA adalah jenis bahan kimia yang digunakan di banyak barang rumah tangga. Itu disimpan dalam aliran darah manusia dan hewan laut. Obat-obatan tertentu yang diminum manusia yang tidak sepenuhnya diserap oleh tubuh kita juga berakhir di jaring makanan laut. Akuakultur juga melepaskan sejumlah besar antibiotik dan parasit dari peternakan ikan dan perairan yang tidak diolah ke lautan.

3. Pencemaran Kebisingan yang Dihasilkan Kapal dan Peralatan Maritim

Pencemaran laut tidak hanya berupa plastik atau polutan lain yang berwujud, namun mencakup aspek tidak berwujud lainnya seperti polusi suara. Banyak mamalia laut, seperti paus dan lumba-lumba, tidak memiliki penglihatan yang tajam. Mereka memahami lingkungan sekitar dan berkomunikasi dengan spesiesnya dalam jarak jauh menggunakan suara. Ini dikenal sebagai ekolokasi.

Polusi Dari Kebisingan

Namun, suara buatan dari kapal, sonar, dan peralatan lainnya mengganggu komunikasi mereka. Hal ini dapat mengganggu siklus hidup mereka dan mempengaruhi migrasi, pola reproduksi, dan proses perburuan. Karena mereka sensitif terhadap suara, kebisingan yang berlebihan dapat membahayakan kesehatan mereka. Selain kebisingan, mamalia cantik ini terluka oleh lambung kapal dan baling-baling kapal serta mengalami luka mematikan.

Baca Juga: 11 Ciri Pasangan Mulai Menyerah dan Lelah Menjalani Hubungan Bersamamu

4. Bahan Kimia Dari Produk Perawatan Kulit, Khususnya Tabir Surya

Tabir surya dan beberapa produk topikal yang melindungi kulit kita dari sinar ultraviolet matahari yang berbahaya sangat mematikan bagi karang dan biota laut lainnya. Mereka mengandung bahan kimia seperti oxybenzone dan octinoxate yang menyebabkan pemutihan karang, merusak DNA mereka dan mempengaruhi karang muda koloni tersebut.

Bahan Kimia Dari Produk Perawatan Kulit

Mereka juga mempengaruhi ganggang hijau dengan mengganggu fotosintesis. Hal ini juga menyebabkan masalah reproduksi dan merusak sistem saraf bulu babi. Pada lumba-lumba, kerang dan ikan lainnya, hal ini menyebabkan masalah kesuburan dan terakumulasi dalam jaringan mereka, sehingga mempengaruhi pertumbuhan mereka.

5. Polusi Akibat Tumpahan Minyak

Tumpahan minyak dapat terjadi ketika kapal tanker sedang mengangkut minyak mentah di laut. Namun, yang membuatnya sangat berbahaya adalah sulitnya membersihkannya dan dampaknya terhadap ekosistem laut.

Baca Juga: 10 Tanda Pasangan Mulai Lelah dan Bosan Menjalani Hubungan Denganmu

Minyak membentuk lapisan tipis di permukaan air, mencegah pembubaran oksigen di dalam air. Di wilayah pesisir, hal ini dapat mencemari pantai dan membunuh burung laut. Ketika minyak melapisi sayap burung, ia tidak dapat terbang, dan bulunya kehilangan sifat insulasinya, sehingga menyebabkan kematian akibat hipotermia.

Polusi Dari Tumpahan Minyak

Minyak mengandung banyak senyawa beracun yang menyebabkan masalah kesehatan pada spesies laut, seperti kerusakan jantung dan sistem kekebalan tubuh. Pemulihan, pembersihan, dan rehabilitasi merupakan langkah penting dalam respons terhadap tumpahan minyak. Jika tumpahan minyak terjadi dalam skala besar, dampaknya mungkin akan lebih besar karena tidak mungkin ditangani dengan cepat.

Tumpahan minyak Deepwater Horizon pada tahun 2010 merupakan salah satu bencana yang dampaknya masih terasa hingga saat ini.

Baca Juga: 13 Ciri Sikap Seseorang yang Iri dan Tidak Suka dengan Kita, Sok Peduli!

6. Polusi dari Limbah Industri Beracun dan Limbah

Limbah industri dihasilkan selama kegiatan manufaktur di pabrik atau industri. Bisa berupa limbah padat, cair, atau semi cair juga bisa berbahaya. Limbah ini seringkali tidak diolah dengan baik dan mencemari tanah atau badan air di sekitarnya. Ia juga dapat bercampur dengan sampah kota dan mencapai lautan melalui sungai.

Polusi dari Limbah Industri Beracun dan Limbah

Terdapat undang-undang untuk mengolah limbah sebelum dibuang ke badan air; namun kegagalan sistem septik atau pemeliharaan yang buruk dapat mengakibatkan pembuangan air yang telah diolah sebagian ke sungai, yang mengandung sabun, kotoran manusia, lumpur, dll.

Air tersebut mungkin juga mengandung logam atau bahan kimia yang berdampak negatif terhadap ekosistem perairan dan kesehatan orang yang meminum air tersebut. Racun tersebut dapat membunuh biota laut dan mengganggu rantai makanan.

Baca Juga: 11 Ciri Orang yang Pura-Pura Baik Padahal Aslinya Tidak Suka dengan Kita

7. Polusi Ringan

Penemuan dunia cahaya menerangi seluruh dunia. Saat ini, bahkan pantai dan daerah pesisir pun mendapat penerangan yang baik karena dibangunnya pelabuhan untuk perdagangan dan rekreasi. Namun, para ilmuwan telah mengungkap dampak negatif cahaya buatan di malam hari terhadap spesies laut dan pola hidupnya.

Misalnya, ketika bayi penyu keluar dari telurnya, ia mengikuti cahaya bulan untuk menemukan lautan; namun, cahaya dari restoran tepi pantai, cabana tepi pantai, dan api unggun menghalangi mereka, sehingga peluang mereka untuk bertahan hidup semakin kecil.

Polusi ringan

Cahaya juga mempengaruhi ikan dan makhluk lain yang tumbuh subur di perairan dangkal dekat pantai. Cahaya yang berlebihan mengganggu ritme sirkadian mereka, yang menentukan waktu migrasi, berkembang biak, dll. Selain itu, cahaya menyinari ikan-ikan kecil dan membuat mereka lebih rentan terhadap serangan predator.

Baca Juga: 10 Ciri Kamu Sudah Menemukan Teman yang Satu Frekuensi, Yuk Kenali!

8. Polusi dari Emisi Atmosfer

Lautan dapat tercemar karena atmosfer dalam beberapa cara. Angin membawa debu dan puing-puing, termasuk partikel kecil, potongan plastik, dll., dari tempat pembuangan sampah ke sungai atau laut. Selama musim panas, debu dari Gurun Sahara berpindah ke Karibia dan Florida, lalu mengalir ke Atlantik subtropis. Peristiwa debu ini telah menurunkan kesehatan terumbu karang di sepanjang Karibia dan Florida.

Polusi dari emisi atmosfer

Sejak tahun 1990-an, badai debu semakin parah akibat meningkatnya kekeringan di Afrika. Selain itu, suhu laut meningkat akibat perubahan iklim dan pemanasan global. Hal ini meningkatkan kadar karbon dioksida di atmosfer, yang diserap oleh lautan, mengubah kimia air, dan berdampak pada kehidupan laut.

Hal ini mempengaruhi pH lautan dan lautan, yang menjadi lebih asam, sehingga menyebabkan pengasaman laut. Akibatnya, makhluk laut seperti karang dan plankton terkena dampaknya karena mereka tidak dapat membentuk cangkang dan kerangkanya di air yang bersifat asam, sehingga dapat mengikis cangkang atau kerangkanya.

Baca Juga: 10 Ciri Orang yang Pura-pura Bahagia Demi Menyembunyikan Kesedihan

9. Pencemaran Laut Akibat Eutrofikasi

Eutrofikasi adalah proses yang terjadi ketika suatu perairan menerima nutrisi berlebih, terutama nitrogen dan fosfor, yang menyebabkan tumbuhnya alga. Nutrisi dari sumber air tawar berakhir di laut terbuka dan samudera melalui limpasan dari pabrik-pabrik kota dan industri.

Polusi Laut Akibat Eutrofikasi

Konsekuensinya adalah berkembangnya alga berbahaya yang menyerap seluruh sinar matahari dan mencegahnya menembus permukaan air, sehingga menciptakan zona mati di lautan dengan tingkat oksigen yang rendah.

Selain itu, beberapa mamalia laut mati sementara yang lain bermigrasi dari daerah tersebut ke daerah lain, sehingga mempengaruhi keseimbangan ekosistem laut.

Baca Juga: 10 Alasan Mengapa Perempuan Sulit Menemukan Pasangan, Kamu Termasuk?

10. Polusi Laut dari Penambangan Laut Dalam

Operasi penambangan di laut dalam mempunyai dampak buruk terhadap lautan. Proyek penambangan selama 30 tahun berdampak pada sekitar sembilan ribu kilometer persegi dasar laut. Ketika lapisan luar kerak gunung laut yang mengandung kobalt dan logam lainnya terkelupas, hal ini akan menghancurkan spons laut dalam dan ekosistem karang.

Polusi Laut dari Penambangan Laut Dalam

Menambang lubang hidrotermal juga membunuh habitat unik dan organisme terkait. Penambangan juga menciptakan gumpalan sedimen karena aktivitas tersebut mengaduk dasar laut. Sedimen ini menyebar ribuan kilometer di luar lokasi penambangan sebenarnya dan berdampak negatif pada hewan penyaring seperti karang dan spesies yang menggunakan bioluminesensi untuk menangkap mangsa atau mencari pasangan.

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
DPRD Kab. Sukabumi15 Januari 2025, 23:01 WIB

Komisi II DPRD Sukabumi Tegaskan Pentingnya Pengawasan Ketat Tambang Ilegal

Maraknya aktivitas tambang ilegal di wilayah Kabupaten Sukabumi mendapat sorotan dari Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Sukabumi, Hamzah Gurnita. Ia dengan tegas meminta pemerintah daerah untuk lebih serius mengawasi
Hamzah Gurnita, Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi15 Januari 2025, 22:56 WIB

Luka Bakar Parah, Kondisi Terkini Pekerja Pasang Spanduk Tersengat Listrik di Cicantayan Sukabumi

Ifan Apriandi (27 tahun), korban tersengat listrik tegangan tinggi saat memasang spanduk di sebuah toko (Pusat Gadai) di Kampung Cikukulu, Desa Cisande, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi pada Rabu (15/1/2025).
Lokasi karyawan tersengat listrik saat emasangan spanduk di Cicantayan Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari
DPRD Kab. Sukabumi15 Januari 2025, 22:20 WIB

DPRD Sukabumi Apresiasi Peresmian Jembatan Cilalay Warungkiara: Tingkat Aksesibilitas Warga

Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Fraksi Golkar, Rika Yulistina, menghadiri peresmian Jembatan Cilalay yang menghubungkan Desa Sirnajaya dengan Desa Bantarkalong, Kecamatan Warungkiara
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Fraksi Golkar, Rika Yulistina | Foto : Ilyas Supendi
Sukabumi15 Januari 2025, 22:05 WIB

DKUKM Sukabumi Hadir di Mal Pelayanan Publik, Permudah Layanan Koperasi dan Usaha Kecil

Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (DKUKM) Kabupaten Sukabumi kini membuka layanan di Mal Pelayanan Publik (MPP) yang berlokasi di Kantor DPMPTSP (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu)
Kepala DKUKM Kabupaten Sukabumi, Sigit Widarmadi | Foto : Istimewa
Sukabumi15 Januari 2025, 21:46 WIB

Menegangkan, Detik-detik Penangkapan King Kobra 3 Meter Di Taman Asri Kota Sukabumi

Edi menyebut pertarungannya dengan ular itu berlangsung kurang lebih lima menit, mengingat lokasi berada di selokan kecil dipenuhi semak belukar.
Momen penangkapan ular king kobra sepanjang 3 meter di Subangjaya Kota Sukabumi | Foto : Tangkapan layar video
Sukabumi15 Januari 2025, 21:30 WIB

Dukung Aksesibilitas Ekonomi, Duplikasi Jembatan Lalay Diresmikan Bupati Sukabumi

Jembatan duplikasi pengganti jembatan Lalay ini diresmikan oleh Bupati Sukabumi Marwan Hamami pada Rabu malam (15/1/2025).
Bupati Sukabumi Marwan Hamami beserta Kepala Dinas PU Dede Rukaya dan Forkopimda berfoto bersama usai meresmikan Jembatan Cilalay. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi15 Januari 2025, 21:15 WIB

Kunjungi BPKPD, Ayep Zaki Gali Data dan Instrumen untuk Wujudkan Target PAD Kota Sukabumi 2026

Wali Kota Sukabumi terpilih, Ayep Zaki, kembali melanjutkan silaturahmi dengan sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).Ayep Zaki menyampaikan target ambisius terkait PAD untuk tahun 2026
Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi Ayep Zaki - Bobby Maulana saat bersilaturahmi dengan Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD), Rabu (15/1/2024) | Foto : Istimewa
DPRD Kab. Sukabumi15 Januari 2025, 20:24 WIB

Fraksi Jawab Pendapat Bupati Sukabumi, DPRD Sepakat 3 Raperda Dibahas Lebih Lanjut

Hasil pembahasan dalam Rapat Paripurna hari ini diharapkan DPRD Kabupaten Sukabumi jadi bahan pertimbangan dalam penyempurnaan 3 Raperda.
Suasana Rapat Paripurna ke-3 pada Tahun Sidang 2025, Rabu (15/01/2025). (Sumber Foto: Dok. DPRD)
Life15 Januari 2025, 20:00 WIB

20 Tatarucingan Sunda Lucu, Lengkap Jawaban dan Keterangannya

Tatarucingan adalah permainan tebak-tebakan khas Sunda yang menguji kecerdasan dan pengetahuan kita tentang bahasa Sunda.
Ilustrasi - Biasanya, tatarucingan Sunda dikemas dalam bentuk pertanyaan yang unik dan jawaban yang tak terduga. (Sumber : pexels.com/@Kun Fotografi)
Sukabumi15 Januari 2025, 19:03 WIB

Polisi Ungkap Kronologi Pekerja Tersengat Listrik Saat Pasang Spanduk di Cicantayan Sukabumi

Seorang karyawan Ifan Apriandi (27 tahun), tersengat listrik saat sedang bekerja memasang spanduk di depan kios Pusat Pegadaian di Kampung Cikukulu, RT 19/05, Desa Cisande, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi
Lokasi karyawan tersengat listrik saat emasangan spanduk di Cicantayan Kabupaten Sukabumi | Foto : Ibnu Sanubari