SUKABUMIUPDATE.com – Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia berlangsung meriah di bantaran Sungai Cikaso, Kabupaten Sukabumi, Minggu (17/8/2025).
Warga dari Desa Cibitung, Kecamatan Cibitung, hingga Desa Sumberjaya, Kecamatan Tegalbuleud, tumpah ruah mengikuti rangkaian acara yang jarang digelar semeriah ini di pelosok Sukabumi Selatan.
Perayaan diawali dengan upacara pengibaran bendera merah putih raksasa berukuran 40 x 40 meter di tengah aliran Sungai Cikaso. Pemandangan spektakuler itu memantik semangat nasionalisme warga yang hadir.
“Biasanya di sini sepi, tidak banyak kegiatan kalau 17 Agustus. Tapi tahun ini berbeda, semangat warga luar biasa. Semua ikut bergembira,” ujar Agung Sanjaya (32 tahun), panitia peringatan HUT RI ke-80 Dusun Kadudahung kepada sukabumiupdate.com, Senin (19/8/2025).
Setelah upacara, suasana berubah semakin meriah dengan berbagai lomba rakyat. Anak-anak, remaja, hingga orang tua ikut serta, sementara pedagang menggelar pasar dadakan dan bazar sembako murah.
Baca Juga: Dulu Pernah Kebanjiran, Potret Keseruan Lomba HUT ke-80 RI di Sungai Cisuda Harempoy Sukabumi
Dari berbagai lomba, pacu jalur Sungai Cikaso menjadi yang paling ditunggu. Sebanyak 20 tim beranggotakan tiga orang mendayung perahu menyeberangi sungai sejauh 200 meter. Sorak sorai penonton menggema, menyemangati para peserta hingga akhirnya juara pertama diraih tim Kampung Kadudahung, disusul Kampung Solokanpari, Kampung Ciloma, dan Kampung Cikepel.
Selain pacu jalur, turnamen bola voli juga menyedot perhatian warga. Juara putra diraih tim Kadudahung, sementara juara putri dimenangkan tim Ciloma.
Rangkaian acara ini terselenggara berkat kerja sama warga, DMC Dompet Dhuafa, dan relawan Sehati Gerak Bersama. Kolaborasi tersebut menumbuhkan rasa kebersamaan sekaligus mempererat persaudaraan warga bantaran Sungai Cikaso.
“Semangat warga terasa sekali. Bukan hanya ikut lomba, tapi mereka benar-benar merayakan kemerdekaan dengan gembira dan penuh rasa syukur. Inilah yang membuat peringatan HUT RI ke-80 ini terasa spesial,” tambah Agung.
Hari itu, Sungai Cikaso tak sekadar menjadi aliran air di pelosok Sukabumi Selatan, tetapi juga saksi semangat kemerdekaan yang mempersatukan warga, membangkitkan harapan, dan menghadirkan kebahagiaan sederhana namun penuh makna.