AMT Bagikan Selebaran Demo Sopir Tangki BBM-BBG di Cibadak Kabupaten Sukabumi

Sukabumiupdate.com
Sabtu 24 Feb 2018, 16:47 WIB
AMT Bagikan Selebaran Demo Sopir Tangki BBM-BBG di Cibadak Kabupaten Sukabumi

SUKABUMIUPDATE.com - Puluhan sopir tangki Pertamina di daerah Cibadak, Kabupaten Sukabumi, membagi-bagikan lembaran surat akan mogok Nasional, dari 19 - 26 Juni 2017. Alasan para sopir melakukan mogok, karena PT Pertamina Patra Niaga (PPN) telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal secara radikal di Bulan Suci Ramadhan.

Awak Mobil Tangki (AMT) bukan hanya sebagai penggerak armada, tapi juga merupakan penggerak roda ekonomi negara. Dituturkan Adi Sukmadi (40) sopir tangki asal Cibadak, Kabupaten Sukabumi, AMT adalah mereka di garis terdepan yang selama ini bertugas tiada kenal lelah untuk mendistribusikan Bahan Bakar Minyak-Bahan Bakar Gas (BBM-BBG).

BACA JUGA: Isu Sopir Tangki BBM Mogok, 8 SPBU di Sukabumi Terancam

"Kerja tak mengenal siang atau malam, tidak mengenal panas maupun hujan. Bahkan saat yang lain masih tertidur pulas, kami sedang berpacu dengan waktu untuk secepatnya tiba di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBBU), agar konsumen tidak mengeluh," ujar Adi.

Namun, kata Adi, tugas berat itu tidak diimbangi perhatian lebih dari para pimpinan di perusahaan yang bergerak di sektor hilir Sub Sektor Niaga, seperti PT PPN ataupun PT Elnusa Petrofin.

BACA JUGA: Sopir Angkutan Cidahu-Cicurug Mogok, Penumpang Kebingungan

“Kami, sebagai sopir tangki Pertamina Patra Niaga yang disebut AMT, menuntut karena Pertamina telah mem-PHK massal sepihak melalui SMS (short message service-red), dan melalui surat pos. Kami di sini menuntut supaya dipekerjakan kembali dan dijalankan nota pemeriksaan yang sudah dikeluarkan oleh Sudin Naker (Suku Dinas Ketenagakerjaan-red) Jakarta Utara,” tutur Adi.

Hingga kini, sudah 414 orang di seluruh depot Indonesia terkena PHK. Depot Pelumpang 311 orang, dan di Sukabumi dua orang. AMT berpendapat, PHK itu tidak layak melalui SMS, karena mereka sudah beberapa tahun bekerja di PPN, tetapi ujung-ujungnya di PHK hanya melalui SMS saja.

BACA JUGA: Mogok Narik, Sopir 09 Cibadak-Benda Kabupaten Sukabumi Turunkan Penumpang

"Tuntutan kami yang pasti sekarang dipekerjakan kembali, sama dijalankannya nota pemeriksaan yang sudah dikeluarkan oleh Sudin Naker Jakarta Utara,” jelas Adi lagi.

AMT pun mengaku telah mengadukan nasibnya ke Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), dan perwakilan setiap depot sudah dipanggil oleh Komisi VI DPR RI).

"Kalau gak ada tanggapan, kami pasti masih menjalankan demo. Tujuh provinsi dan 11 depot sudah siap 100 persen untuk demo. Anggotanya dari Jakarta saja mencapai 800 orang lebih, belum yang dari daerah,” pungkasnya.

Berita Terkini