SUKABUMIUPDATE.com - Akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di dua Kecamatan di Kabupaten Sukabumi pada Senin (27/10/2025) kemarin, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi mencatat sekurangnya ada 1.042 KK - 3.115 Jiwa yang terdampak secara langsung.
Manajer Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna, mengatakan bencana alam itu terjadi di 17 Desa yang berada di dua Kecamatan yakni Kecamatan Cisolok dan Kecamatan Cikakak.
“Pada hari Senin, 27 Oktober 2025 di wilayah Kabupaten Sukabumi mengalami kejadian bencana Banjir dan Tanah Longsor yang disebabkan oleh cuaca ekstrim dan hujan deras yang berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama, hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan peningkatan volume air secara drastis,” ujar Daeng dalam keterangannya pada Rabu (29/10/2025).
Baca Juga: Dugaan Bullying Dibalik Kasus Siswi MTs Akhiri Hidup, Diselidiki Unit PPA Polres Sukabumi
Lebih rinci, BPBD Mencatat sekurangnya ada 18 titik longsor dan 43 lokasi di 15 Desa terendam banjir. Akibatnya, 1.042 KK - 3.115 Jiwa dan 577 Rumah terdampak secara langsung (Terendam banjir). Kendati demikian pihaknya memastikan tidak ada korban lka atau jiwa dalam bencana tersebut.
“Dari total keseluruhan yang terdampak itu ada 10 kk dengan 38 jiwa terpaksa harus mengungsi dan 1 kk 5 jiwa terancam. Adapun data kondisi rumah rusak berat berjumlah 49 unit, rusak sedang 39 unit, rusak ringan 16 unit dan terancam 1 unit,” papar dia.
“Untuk sarana umum ada 4 jalan dan 4 jembatan yang terdampak, 5 Tembok Penahan Tanah (TPT), 1 tempat ibadah, 1 sekolah dan 1 bangunan lainnya, selain itu ada 41,44 hektar lahan atau sawah juga ikut terdampak,” tambah dia.
Akibat bencana itu, kata Daeng, dua Kecamatan terdampak saat ini berstatus Tanggap Darurat. Oleh sebab itu, pihaknya berupaya untuk membuka posko tanggap darurat di dua kecamatan tersebut.
Evakuasi longsor oleh BPBD Sukabumi.
“Dari hasil rapat koordinasi dengan lintas sektor ditetapkan untuk Kecamatan yang masuk tanggap darurat sejumlah dua Kecamatan, yaitu Kecamatan Cisolok dan Cikakak. Oleh sebab itu kami membuka Posko Tanggap Darurat Bencana. Tanggap darurat ini berfokus untuk pertolongan korban, pemenuhan kebutuhan dasar pelayanan kesehatan,perlindungan kelompok rentan,dan pemulihan sarana prasarana yang rusak,” tuturnya.
BMKG terkait bencana yang melanda dua Kecamatan di Kabupaten Sukabumi.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa salah satu faktor utama pemicu bencana hidrometeorologis seperti banjir dan banjir bandang di wilayah Sukabumi serta beberapa daerah di Jawa Barat adalah kondisi cuaca yang cukup signifikan.
Berdasarkan pemantauan BMKG, curah hujan dengan intensitas tinggi bahkan mencapai kategori sangat lebat, lebih dari 100 mm dalam 24 jam terpantau di wilayah tersebut.
Baca Juga: Di Balik Klarifikasi Pihak Sekolah, Ada Luka yang Tertulis dan Jeritan Tak Terdengar
Senior Forecaster BMKG, Riefda Novikarany mengatakan bahwa sejumlah wilayah di Jawa Barat telah memasuki periode musim hujan sejak awal Oktober 2025 (dasarian I).
Rifda menegaskan bahwa hujan deras yang mengguyur Sukabumi beberapa hari terakhir bukan anomali, melainkan bagian dari pola cuaca normal pada awal musim hujan.
“Memang karakter saat suatu area memasuki periode musim penghujan adalah kondisi massa udara yang basah sehingga potensi pembentukan awan hujan lebih masif dan curah hujan menjadi lebih besar, kondisi ini umum terjadi di periode awal musim penghujan” ujarnya, dikutip dalam Channel YouTube Kompas.com, Selasa (28/10/2025).
Lebih lanjut, Rifda memaparkan bahwa BMKG memiliki kategori batas ambang untuk intensitas hujan, yaitu hujan lebat di atas 50 mm per 24 jam, hujan sangat lebat di atas 100 mm per 24 jam, dan hujan ekstrem di atas 150 mm per 24 jam.
“Dalam dua hari terakhir di wilayah Cisolok, Sukabumi, tercatat curah hujan pada 26 Oktober sebesar 118 mm dan pada 27 Oktober sebesar 124 mm dalam 24 jam. Intensitas ini cukup tinggi dan menjadi salah satu pemicu bencana hidrometeorologis,” jelasnya.




