Era Chrisye Menari: Irama Ceria New Wave Kuasai Charts Indonesia dengan Synthesizer

Sukabumiupdate.com
Selasa 26 Agu 2025, 10:15 WIB
Era Chrisye Menari: Irama Ceria New Wave Kuasai Charts Indonesia dengan Synthesizer

Gelombang music New Wave pernah membawa almarhum Chrisye untuk menari di lagu Anak Sekolah, Hip-hip Hura, Nona Lisa. (Sumber : Soundcloud).

SUKABUMIUPDATE.com - Sebelum kita bicara Chrisye dan masuk ke era New Wave di Indonesia, mari kita pahami dulu apa sebenarnya genre ini. New Wave adalah sebuah genre musik yang muncul pada akhir tahun 1970-an dan menjadi sangat populer di pertengahan 1980-an. 

Berakar dari punk rock, New Wave menolak agresivitas punk yang mentah dan lebih memilih sound yang lebih bersih, melodis, dan sering kali terinspirasi oleh elektronik.

Ciri khasnya adalah penggunaan alat musik elektronik seperti synthesizer dan drum machine yang dominan, melodi yang catchy, dan ritme yang upbeat atau danceable. Liriknya pun bervariasi, mulai dari tema percintaan yang ceria hingga komentar sosial yang cerdas.

Baca Juga: Keluarga Protes! Tengah Malam, Pasien BPJS Dipulangkan oleh RSUD Milik Pemprov Jabar di Sukabumi

Band-band global seperti Duran Duran, A-ha, dan Depeche Mode adalah beberapa nama besar yang mempopulerkan genre ini ke seluruh dunia. New Wave bukan sekadar musik, melainkan sebuah pergerakan budaya yang mencerminkan optimisme, teknologi, dan gaya hidup modern di era 80-an.

Era pertengahan 1980-an menjadi saksi revolusi musik di Indonesia. Tren musik New Wave, yang telah mendunia berkat band seperti Duran Duran, A-ha, dan Depeche Mode, merambah pasar lokal dengan gaya yang segar dan penuh energi.

Ciri khasnya adalah dominasi synthesizer, drum machine, dan beat cepat yang menular, menciptakan soundtrack yang sempurna untuk era yang penuh optimisme dan modernitas. Fenomena ini tidak hanya diikuti, tetapi juga diadopsi dan diadaptasi oleh musisi-musisi Indonesia, melahirkan beberapa hits ikonik yang hingga hari ini masih mampu menggerakkan tubuh pendengarnya.

Baca Juga: Pelajar SMAN 1 Cicurug Sukabumi Desak Oknum Guru Pelaku Bully Dimutasi

Chrisye: Sang Legenda dalam Transformasi

Pada tahun 1985, Chrisye yang sebelumnya dikenal dengan balada dan rock melankolisnya merilis album Aku Cinta Dia. Kolaborasinya dengan komposer Adjie Soetama dan trio arranger RAG (Reidy Noor, Adjie, Herman Geily) menghasilkan sebuah masterpiece New Wave. Lagu andalannya, "Aku Cinta Dia", dengan intro synth yang langsung recognizable dan beat danceable-nya, menjadi sangat fenomenal.

Kesuksesan ini diikuti oleh album Hip Hip Hura (1986), Nona Lisa (1987) yang melahirkan hits ceria lainnya seperti "Hip Hip Hura" dan "Anak Sekolah". Chrisye, yang secara natural pendiam, bahkan harus berlatih menari untuk membawakan lagu-lagu ini di panggung, sebuah transformasi yang membuktikan betapa kuatnya pengaruh era ini.

Dari Harry Moekti hingga Fariz RM, Gelombang yang Beragam

Gelombang New Wave Indonesia bukanlah cerita satu orang. Penyanyi seperti Harry Moekti dengan vokal rock-nya yang powerful juga terjun ke dalam arus ini. Lagu-lagunya seperti "Lintas Melawai" (1987), "Ada Kamu", dan "Aku Suka Kamu Suka" adalah contoh sempurna dari perpaduan antara vokal garang dan instrumentasi New Wave yang catchy dan cepat.

Di sisi lain, Fariz RMseorang musisi yang dikenal dengan eksperimennya dalam jazz, funk, dan rock progresifjuga tak luput dari pengaruh tren ini. Pada album Sakura (1980) dan terutama Bahtera Asmara (1985), Fariz memasukkan elemen-elemen New Wave lewat penggunaan synthesizer dan rhythm section yang lebih elektrik, meskipun tetap mempertahankan kompleksitas harmoninya yang khas.

KLA Project dan Kolaborasi Ikonik

Sementara itu, KLA Project yang dibentuk pada tahun 1984 juga menjadi bagian penting dari gelombang ini. Lewat vocal Katon Bagaskara, grup ini merilis album KLA pada tahun 1986 yang langsung melejit di tangga lagu dengan lagu andalan "Yogyakarta".

Meskipun lebih dikenal dengan balada romantisnya, KLA Project juga mengadopsi sound New Wave dalam beberapa lagunya seperti "Tentang Kita" dan "Lagu Baru", yang menampilkan perpaduan cerdas antara melodi yang catchy, aransemen keyboard yang modern, dan beat yang upbeat tanpa kehilangan nuansa puitisnya.

Warisan yang Abadi

Dampak dari gelombang ini sangatlah nyata. Lagu-lagu dengan beat cepat dan nuansa ceria menjadi komoditas utama. Radio-radio dipenuhi dengan synth riff dan drum machine, sementara panggung hiburan dipenuhi oleh gerakan tari yang energik. Album-album tersebut meledak dalam penjualan kaset, menjadi soundtrack bagi generasi muda Indonesia di masa itu.

Era New Wave Indonesia akhir 80-an adalah bukti dinamika industri musik lokal dalam merespons tren global. Para musisi tidak hanya meniru, tetapi menciptakan sesuatu yang khas Indonesia: lirik yang relatable, melodi yang mudah diingat, dan energi yang membara.

Meskipun era ini akhirnya berganti dengan tren baru, warisannya tetap abadi. Lagu-lagu dari Chrisye, Harry Moekti, Fariz RM, hingga KLA Project masih sering diputar, membuktikan bahwa synth dan beat cepat dari masa lalu tetap memiliki daya pesona yang kuat untuk membuat pendengarnya tersenyum dan bergoyang. Penasaran ingin dengar kembali lagu-lagu New Wave ikonik Indonesia? Coba cari playlist khusus di platform streaming musik favoritmu!

Penulis: Danang Hamid

 

 

 

Berita Terkait
Berita Terkini