SUKABUMIUPDATE.com - Memanaskan mesin mobil di pagi hari bagi sebagian orang merupakan kegiatan penting sebelum berkendara. Namun, apakah masih perlu dilakukan bagi kendaraan modern saat ini? Simak jawabannya dibawah ini.
Mengapa Memanaskan Mesin Mobil Dianggap Penting?
Dulu, era mobil masih ramai dengan sistem karburator, memanaskan mesin sebelum digunakan adalah sebuah keharusan bagi pemilik kendaraan. Tujuannya agar mesin mencapai suhu kerja ideal yang memungkinkan oli bisa bersirkulasi dengan baik, dan pembakaran dalam ruang mesin optimal.
Apabila mesin mobil tidak dipanaskan, risiko mogok atau performa mesin yang terasa berat bisa menjadi kendala yang akan dirasakan. Namun, seiring perkembangan teknologi otomotif, muncul pertanyaan apakah kebiasaan memanaskan mesin mobil di pagi hari masih relevan dilakukan mobil-mobil modern saat ini?
Baca Juga: 9 Tips Merawat Mobil agar Tetap Awet dan Nyaman saat Digunakan
Perlukah Mobil Modern Dipanaskan?
Mobil keluaran terbaru pada umumnya telah dilengkapi dengan sistem injeksi bahan bakar (fuel injection) yang dikendalikan secara elektronik oleh Engine Control Unit (ECU). Mengutip laman Daihatsu Indonesia, ECU merupakan perangkat elektronik utama yang mengatur kinerja mesin mobil secara keseluruhan, termasuk kontrol emisi, transmisi, dan fitur keselamatan.
Dengan kemampuannya memproses data dari berbagai sensor, ECU sering disebut sebagai "otak" dari mesin mobil modern saat ini.
Salah satu keunggulan dari sistem ECU adalah kemampuannya secara otomatis menyesuaikan campuran udara dan bahan bakar sesuai dengan kondisi mesin mobil, bahkan sejak pertama kali kendaraan dinyalakan.
Artinya, mobil modern saat ini sebenarnya siap digunakan segera setelah mesin hidup, tanpa perlu dipanaskan dalam waktu lama.
Menurut pakar otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu, menjelaskan bahwa memanaskan mesin mobil modern cukup selama 30 detik hingga 1 menit saja.
Dalam durasi tersebut, oli mesin telah bersirkulasi ke seluruh bagian penting komponen. Setelah itu, disarankan berkendara secara perlahan, karena gerakan tersebut dapat membantu mesin lebih cepat mencapai suhu kerja optimal ketimbang membiarkannya diam tanpa dijalankan.
Risiko Jika Memanaskan Mobil Terlalu Lama
Sementara itu kebiasaan memanaskan mesin mobil dalam waktu yang lama justru dapat menimbulkan dampak negatif, baik bagi kendaraan maupun lingkungan. Pembakaran bahan bakar dalam kondisi diam sangat tidak efisien dan dapat menghasilkan emisi gas berbahaya seperti karbon monoksida serta nitrogen oksida yang pada akhirnya berkontribusi pada polusi udara.
Dari sisi lainnya, mesin yang menyala terlalu lama juga bisa mempercepat keausan komponen seperti piston dan dinding silinder, sehingga mengurangi usia pakai mesin dan menambah biaya perawatan.
Tak hanya itu saja, gas buang dari memanaskan mobil mengandung uap air dan berpotensi mengendap di dalam knalpot jika kendaraan tidak dijalankan, yang dalam jangka panjang bisa memunculkan karat.
Kebiasaan memanaskan mesin mobil setiap pagi memang berasal dari kebutuhan teknis mobil zaman dahulu. Namun untuk mobil-mobil modern saat ini, hal ini tidak lagi menjadi sebuah keharusan.
Cukup menyalakan mesin dan tunggu sejenak, selanjutnya mulailah berkendara dengan perlahan. Hal ini karena lebih efisien, cara ini juga dapat membantu mengurangi polusi serta memperpanjang umur komponen mesin kendaraan.
Sumber: Berbagai Sumber
Penulis: Rista Rahim Puspita Mahasiswa Magang Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Sukabumi