SUKABUMIUPDATE.com - Para pelajar di Jawa Barat harus bersiap bangun lebih pagi. Mulai 14 Juli 2025, jam masuk sekolah dimajukan menjadi pukul 06.30 WIB, menyusul terbitnya Surat Edaran Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Nomor 58/PK.03/DISDIK tentang Jam Efektif pada Satuan Pendidikan di Jabar.
Sekretaris Daerah Provinsi Jabar Herman Suryatman menyatakan, bahwa Pemprov Jabar akan memastikan pelaksanaannya di seluruh SMA, SMK, dan SLB yang menjadi kewenangan provinsi.
Sementara untuk tingkat SD dan SMP yang menjadi kewenangan kabupaten/kota, pihaknya akan mengoordinasikannya dengan para sekda dan kepala dinas pendidikan daerah.
“Sebagaimana arahan Pak Gubernur, tahun ajaran baru akan dimulai pukul 06.30. Kami pastikan aturan ini dilaksanakan di tingkat provinsi, dan akan kami komunikasikan juga ke kabupaten/kota,” ujar Herman usai menghadiri Rapat Koordinasi MPLS dan program pendidikan karakter Gapura Panca Waluya di Aula Dewi Sartika, Kamis (10/7/2025).
Baca Juga: KDM Terbitkan Surat Edaran, Jam Masuk Sekolah di Jabar Jadi 06.30 WIB
MPLS Terpadu dengan Pendidikan Karakter
Kebijakan jam masuk sekolah pukul 06.30 WIB juga akan diterapkan bersamaan dengan pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang berlangsung selama lima hari, mulai 14 Juli 2025.
Herman menjelaskan bahwa MPLS bagi siswa SMA, SMK, dan SLB di Jabar tahun ini akan dilaksanakan secara terpadu dengan program pendidikan karakter Gapura Panca Waluya. Program tersebut menekankan pembentukan karakter siswa yang cageur, bageur, bener, pinter, singer (sehat, baik hati, saleh, cerdas, dan berinisiatif).
Dalam pelaksanaannya, MPLS juga akan melibatkan personel TNI dan Polri untuk memberikan motivasi, inspirasi, dan pembinaan kedisiplinan serta semangat kebangsaan kepada peserta didik sejak dini.
"Bapak-bapak dari TNI dan Polri akan memberikan motivasi, inspirasi, serta pendampingan kepada siswa. Harapannya, MPLS tidak hanya menjadi masa orientasi, tapi juga menjadi magic moment yang menumbuhkan tekad kuat untuk menjadi generasi Pancawaluya," ujar Herman.
Baca Juga: Dari 837.115 Lulusan SMP/MTs, 338.091 Siswa Diterima di Sekolah Negeri di Jabar Termasuk PAPS
Menurutnya, setiap sekolah minimal akan melibatkan dua hingga tiga personel TNI atau Polri untuk membina siswa secara langsung. Pelibatan ini bertujuan menyampaikan materi bela negara dan wawasan kebangsaan secara menyeluruh dan membekas.
"Kami sudah konsolidasi dengan jajaran TNI, dan Polri pun akan dilibatkan," jelasnya.
Herman menegaskan bahwa meskipun MPLS hanya berlangsung selama lima hari, materi yang disampaikan harus mampu menumbuhkan karakter kuat dan semangat nasionalisme di kalangan siswa.
"Waktunya memang hanya lima hari, tetapi jika efektif, akan membangkitkan semangat kebangsaan dan tekad siswa untuk menyongsong masa depan dengan karakter yang kuat," tandasnya.