SUKABUMIUPDATE.com - Bahasa Sunda memang kaya akan kosa kata yang menggambarkan kehidupan sehari-hari, termasuk dunia hewan. Tahukah kamu bahwa setiap hewan punya sebutan khusus untuk anaknya dalam Bahasa Sunda? Beberapa di antaranya terdengar lucu dan bahkan jarang diketahui banyak orang! Yuk, kenali 30 nama anak hewan Sunda berikut ini dari yang familiar hingga yang bikin kamu senyum-senyum sendiri saat mendengarnya.
Baca Juga: Lucu tapi Sarat Makna: 15 Pamali Sunda yang Ternyata Logis!
30 Nama Anak Hewan dalam Bahasa Sunda
- Anak anjing disebut kirik atau kicik.
- Anak bagong (babi hutan) disebut begu.
- Anak bandeng disebut nanar.
- Anak banteng disebut bangkanang.
- Anak bangbung disebut kuuk.
- Anak bangkong (katak) disebut buruy.
- Anak belut disebut kuntit.
- Anak bogo (ikan gabus) disebut cingok.
- Anak boncel disebut bayong.
- Anak buhaya (buaya) disebut bocokok.
- Anak deleg disebut boncel.
- Anak embe (kambing) disebut ceme.
- Anak gajah disebut menel.
- Anak hayam (ayam) disebut ciak atau pitik.
- Anak japati (merpati) disebut piyik.
- Anak kancra (ikan mas) disebut badal.
- Anak keuyeup disebut bonceret.
- Anak kuda disebut belo.
- Anak kukupu (kupu-kupu) disebut hileud.
- Anak kutu disebut kuar.
- Anak lancah (laba-laba) disebut aom.
- Anak lauk (ikan) disebut kebul atau burayak.
- Anak lele disebut nanahaon.
- Anak lubang (belut sawah) disebut leungli.
- Anak maung (macan) disebut juag atau aum.
- Anak monyet disebut begog.
- Anak munding (sapi jantan muda) disebut eneng.
- Anak reungit (nyamuk) disebut utek-utek.
- Anak sapi disebut pedet.
- Anak ucing (kucing) disebut bilatung.
Baca Juga: 30+ Nama Perkakas Tradisional Sunda Fungsi dan Terjemahannya
Makna & Keunikan Bahasa Sunda dalam Nama Hewan
- Keunikan suara & imajinasi lokal
Banyak nama anak hewan dalam bahasa Sunda berasal dari tiruan bunyi, karakteristik fisik, atau imajinasi lokal. Misalnya kirik / kicik untuk anak anjing menggambarkan suara kecil atau imut. - Perbedaan istilah meski jenis hewannya sama
Contohnya anak ayam dalam bahasa Sunda bisa disebut ciak atau pitik. Beberapa istilah dipakai bergantung dialek atau lingkungan sekitar. - Nilai budaya & pelestarian bahasa lokal
Dengan mengenal nama-nama anak hewan ini, kita turut melestarikan kosakata Sunda yang mulai langka digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Melihat beragam nama anak hewan dalam Bahasa Sunda ternyata bukan hanya menambah pengetahuan, tapi juga memperlihatkan betapa kaya dan kreatifnya bahasa daerah ini. Setiap nama memiliki nuansa tersendiri ada yang terdengar lucu, unik, bahkan penuh makna budaya yang diwariskan turun-temurun.
Mengenal istilah seperti kirik untuk anak anjing, ceme untuk anak kambing, atau bonceret untuk anak keuyeup , membuat kita semakin sadar bahwa Bahasa Sunda memiliki kekayaan linguistik yang patut dilestarikan.
Jadi, jika nanti kamu mendengar kata-kata seperti buruy, badal, atau utek-utek, jangan bingung lagi karena kini kamu tahu, itu semua adalah sebutan manis untuk anak-anak hewan versi Sunda. Yuk, terus jaga dan banggakan bahasa daerah kita, supaya keindahan dan keunikannya tetap hidup di tengah modernitas zaman!
Baca Juga: 5 Contoh Rajah dalam Budaya Sunda Ada Peletnya! Rangkaian Prompt Klasik Kekuatan Pribadi
Sumber: Scribd