Tata Cara dan Doa Shalat Hajat Sesuai Anjuran Syekh Nawawi Banten

Sukabumiupdate.com
Sabtu 09 Agu 2025, 18:00 WIB
Tata Cara dan Doa Shalat Hajat Sesuai Anjuran Syekh Nawawi Banten

Ilustrasi. Saat hati dirundung kesulitan atau memiliki keinginan yang ingin dikabulkan, shalat hajat bisa menjadi wasilah memohon pertolongan Allah. | Foto: Pixabay

SUKABUMIUPDATE.com - Shalat hajat merupakan salah satu amalan yang dapat dilakukan umat Islam ketika menghadapi kesulitan atau memiliki suatu keinginan tertentu. 

Dalam kitab Nihayatuz Zain, Syekh Nawawi Banten menjelaskan bahwa siapa pun yang berada dalam kesempitan, memiliki hajat untuk kemaslahatan agama maupun dunianya, serta merasakan kesulitan dalam mewujudkannya, dianjurkan untuk menunaikan shalat.

Berikut panduan tata cara shalat hajat beserta doanya, dikutip dari NU Online.

1. Niat shalat hajat

أُصَلِّيِّ سُنَّةَ الْحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatal hajati rak'ataini ada'an lillahi ta'ala.

"Aku menyengaja shalat sunnah hajat dua rakaat tunai karena Allah SWT."

2. Takbiratul Ihram: Mengangkat kedua tangan sambil mengucapkan "Allahu Akbar".

3. Membaca Doa Iftitah

4. Membaca Surat Al-Fatihah

5. Membaca Surat Pendek: Dianjurkan membaca surat Al-Ikhlas dan Ayat Kursi, atau surat pendek lainnya.

6 Ruku'

7. I'tidal

8. Sujud

9. Duduk di Antara Dua Sujud

10. Sujud Kedua

11. Bangkit untuk Rakaat Kedua dan lakukan gerakan seperti pada rakaat pertama.

12. Tasyahud Akhir

13. Salam: Salam dengan menengok ke kanan dan ke kiri.

14. Setelah Salam, dianjurkan membaca shalawat;

اللهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ

Allahumma shalli wa sallim wa barik 'ala sayyidina Muhammadin
wa 'ala alihi wa shahbihi

15. Membaca Doa

سُبْحَانَ الَّذِي لَبِسَ العِزَّ وَقَالَ بِهِ، سُبْحَانَ الَّذِي تَعَطَّفَ بِالمَجْدِ وَتَكَرَّمَ بِهَ، سُبْحَانَ ذِي العِزّ وَالكَرَمِ، سُبْحَانَ ذِي الطَوْلِ أَسْأَلُكَ بِمَعَاقِدِ العِزّ مِنْ عَرْشِكَ وَمُنْتَهَى الرَّحْمَةِ مِنْ كِتَابِكَ وَبِاسْمِكَ الأَعْظَمِ وَجَدِّكَ الْأَعْلَى وَكَلِمَاتِكَ التَّامَّاتِ العَامَّاتِ الَّتِي لَا يُجَاوِزُهُنَّ بِرُّ وَلَا فَاجِرٌ أَنْ تُصَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحمدٍ

Artinya: "Mahasuci Zat yang mengenakan keagungan dan berkata dengannya. Mahasuci Zat yang menaruh iba dan menjadi mulia karenanya. Mahasuci Zat pemilik keagungan dan kemuliaan. Mahasuci Zat pemilik karunia. Aku memohon kepada-Mu agar bershalawat untuk Sayyidina Muhammad dan keluarganya dengan garis-garis luar mulia Arasy-Mu, puncak rahmat kitab-Mu, dan dengan nama-Mu yang sangat agung, kemuliaan-Mu yang tinggi, kalimat-kalimat-Mu yang sempurna dan umum yang tidak dapat dilampaui oleh hamba yang taat dan durjana."

 

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ الْحَلِيمُ الْكَرِيمُ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ، سُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَلَمِينَ

Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah yang santun dan pemurah. Tiada Tuhan selain Allah yang maha tinggi dan agung. Mahasuci Allah, Tuhan Arasy yang megah. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam."

 

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ،

وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ، وَالغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍ، وَالسَّلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ، لَا تَدَعْ لِي ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ، وَلَا هَمَّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ، وَلَا حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضَيَّ إِلَّا قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu hal-hal yang menyebabkan rahmat-Mu, dan ketetapan ampunan-Mu, dan keberuntungan dari setiap kebaikan, serta keselamatan dari setiap dosa. Janganlah Engkau tinggalkan satu dosa pun pada diriku melainkan Engkau mengampuninya, dan tidak pula satu kesusahan melainkan Engkau melepaskannya, dan tidak pula hajat yang Engkau ridai, melainkan Engkau kabulkan, wahai Dzat Yang Maha Pengasih di antara para pengasih."

Sumber: NU Online

 

Berita Terkait
Berita Terkini