SUKABUMIUPDATE.com - Sepanjang tahun 2025, Sukabumi diwarnai oleh berbagai peristiwa, termasuk rentetan aksi tawuran yang menjadi sorotan masyarakat. Fenomena ini mencerminkan tantangan serius bagi aparat penegak hukum dalam mengamankan wilayahnya.
Tawuran sering kali terjadi akibat persoalan sepele seperti ejek-ejekan yang berujung pada dampak yang luas. Akibatnya masyarakat mulai terganggu hingga potensi terkena tindak pidana bagi para pelakunya.
Berdasarkan catatan Redaksi sukabumiupdate.com hingga 1 Desember 2025 hari ini, ada deretan aksi tawuran yang terjadi di Sukabumi mulai dari aksi ribut-ribut SMK di Lapang Merdeka Kota Sukabumi, perang sarung di bulan Ramadan hingga ribut pelajar di jalan Otista.
Baca Juga: Potensi Banjir Menengah-Rendah Kecamatan Kota-Kab Sukabumi, Dasarian I Desember 2025
Dalam kaleidoskop ini, akan menyoroti berbagai peristiwa tawuran yang terjadi sepanjang tahun 2025 di Sukabumi. Yuk simak dibawah ini:
1. Tawuran Pelajar SMK di Lapang Merdeka
Tawuran pelajar bersajam kembali pecah di Lapang Merdeka Kota Sukabumi, Senin (20/1/2025). | Tangkapan layar video/Istimewa.
Awal tahun Lapang Merdeka Kota Sukabumi, Jawa Barat, menjadi arena tawuran antarpelajar SMK swasta. Peristiwa itu terjadi pada Senin 20 Januari 2025, sekitar pukul 13.20 WIB. Melibatkan puluhan pelajar dari SMK swasta P dan A di Kota Sukabumi.
Dari video yang beredar terlihat para pelajar itu mencoba saling menyerang dengan menggunakan bambu panjang hingga senjata tajam jenis celurit. Tawuran tersebut berlangsung selama kurang lebih 17 menit sebelum para pelajar berhasil dilerai oleh para pedagang di sekitar lokasi kejadian.
2. Tawuran Geng Motor, Sebabkan Kematian Aktivis Mahasiswa
Kapolres Sukabumi Kota AKBP Rita Suwadi saat menunjukan barang bukti dan kedelapan tersangka tawuran maut antar kelompok geng motor yang tewaskan seorang aktivis mahasiswa. | SU/Asep Awaludin.
Tawuran pelajar sebabkan kematian seorang aktivis mahasiswa di Sukabumi berinisial RR (25 tahun) Rabu, 26 Februari 2025 dini hari. Polisi mengungkap fakta di balik kematian korban yang terjadi usai terlibat tawuran antar kelompok geng motor.
Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Rita Suwadi mengatakan, peristiwa ini bermula saat dua kelompok geng motor, yaitu All Star dan Never Die, janjian di media sosial untuk melakukan tawuran pada Rabu 26 Februari 2025 lalu.
Kedua belah pihak bentrokan di Jalur Lingkar Selatan, Desa Babakan, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi sekira pukul 02.00 WIB dini hari. Peristiwa tersebut mengakibatkan empat orang menjadi korban pembacokan dengan kondisi tiga korban mengalami luka dan satu di antaranya meninggal dunia yaitu RR. Keempatnya dari kelompok All Star.
3. Tawuran antar Kelompok hingga Perang Sarung
Tawuran sebelum sahur ramadan di Kota Sukabumi.
Bulan Ramadan seharusnya menjadi ajang memperbaiki diri dan mendekatkan diri dengan sang pencipta. Namun, awal bulan suci ini di Sukabumi Jawa Barat, sekelompok anak muda malah tawuran hingga perang sarung.
Kejadian tawuran antar kelompok anak muda di jalan otista dan nyomplong kota sukabumi, hingga perang sarung antar di jalan nasional Sukabumi - Bogor, Cikukulu, Cisande, Kecamatan Cicantayan mewarnai dinamika ribut-ribut di kota mochi.
Aksi-aksi tersebut terjadi pada Maret 2025 dan viral karena dibagikan ke media sosial. Seperti rekaman video aksi tawuran antara kelompok anak muda di kawasan Nyomplong jalan Pajagalan, Kota Sukabumi.
4. Tawuran Perang Sarung di Perbatasan Sukabumi Bogor
Perang sawung di perbatasan sukabumi bogor selama ramadan. | cctv.
Tawuran perang sarung di awal Ramadan terjadi lagi di sepanjang jalan nasional perbatasan Kabupaten Sukabumi dan Bogor. Insiden bahkan terekam terekam kamera CCTV dan terjadi di Kampung Bangkongreang, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, pada Sabtu 8 Maret 2025, dini hari.
Dalam video berdurasi 1 menit 30 detik tawuran terjadi sekitar pukul 01.18 WIB. Sekelompok pemuda yang mengendarai sepeda motor berkonvoi dari arah Bogor menuju Sukabumi. Terlihat seorang pemuda berlari mengikuti iring-iringan motor, bahkan ada yang sempat memutar balik kendaraannya saat melihat rombongan itu melintas.
Tak berselang lama, para pemuda tersebut mulai mengeluarkan sarung dan bambu panjang. Bentrokan pun pecah, mereka saling serang dengan alat yang dibawa. Salah satu dari mereka bahkan terjatuh dan langsung diserang menggunakan sarung serta bambu.
5. Tawuran Menjelang Sahur Tapi Pakai Bambu
Tangkapan layar rekaman video tawuran di perbatasan Kecamatan Cicurug dan Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Selasa, 11 Maret 2025. | Foto: Istimewa.
Tawuran perang bambu di perbatasan Cicurug-Cidahu menjelang sahur di Sukabumi meresahkan warga. Bentrokan itu berlangsung di depan pabrik minuman energi dan kesehatan, tepatnya di perbatasan Kecamatan Cicurug dan Cidahu, pada Selasa, 11 Maret 2025 sekira pukul 02.25 WIB.
Dalam video berdurasi satu menit yang diterima sukabumiupdate.com, terlihat puluhan pemuda saling serang menggunakan bambu panjang. Tak lama setelah bentrokan pecah, mereka berlarian dan langsung kabur menggunakan sepeda motor ke arah Cicurug.
Meski tidak terlihat membawa senjata tajam, namun para pemuda itu membawa bambu panjang dan ada satu orang yang membawa sarung. Begitu tiba di lokasi, mereka langsung turun dan mulai bentrok.
6. Botol Berisi Api, Tawuran Perang Sarung di Cicurug Sukabumi
Perang sarung di Cicurug Sukabumi, Remaja lempar botol berisi api | Foto : Capture video.
Ngeri! kali ini aksi perang sarung kembali terjadi di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi. Bentrokan perang sarung ini pecah di dekat Pasar Semi Modern Cicurug, tepatnya di Jalan Nasional Sukabumi-Bogor, pada Senin (17/3/2025) sekitar pukul 02.30 WIB.
Sekelompok remaja saling menantang sambil membawa sarung. Jalan raya nasional yang menjadi lokasi kejadian tampak lengang, hanya beberapa kendaraan yang melintas. Tawuran semakin memanas ketika salah satu pelaku melemparkan botol berisi api yang menyala ke arah lawannya. Tak lama kemudian, suara pecahan botol terdengar, mengagetkan warga sekitar.
7. Tawuran Bermotif Dendam
Tangkapan layar rekaman video penganiayaan yang dilakukan para pelaku di sebuah minimarket di Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa.
Polisi menangkap tiga pemuda yang terlibat tawuran dan pengeroyokan di sebuah minimarket di Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi. Kasus ini terungkap dari video viral yang memperlihatkan sekelompok pemuda berkonvoi menggunakan sepeda motor sambil membawa senjata tajam.
Unit Tipidum Subnit Jatanras Satreskrim Polres Sukabumi langsung bergerak cepat dan menangkap para pelaku pada 24 Maret 2025 sekira pukul 00.15 WIB di wilayah Jalan Raya Gunung Butak, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.
Dari tangan para pelaku, polisi menyita sejumlah barang bukti berupa satu bilah golok, sebuah katana, satu katana bertongkat, dan empat unit sepeda motor. Menurut hasil penelusuran, ketiga pelaku yang ditangkap karena melakukan tawuran juga terlibat pengeroyokan di dalam Alfamart Cikakak pada 17 Maret 2025.
8. Remaja Ditangkap Hendak Tawuran
Dua remaja berstatus pelajar sekolah dan terafiliasi geng motor saat dimintai keterangan oleh petugas Polsek Cibeureum Kota Sukabumi.
Untung kali ini aparat keamanan gercep! Dua remaja tanggung inisial MRA (17 tahun) dan RMR (16 tahun) diamankan Polisi karena hendak melakukan tawuran di wilayah Cibeureum, Kota Sukabumi, Senin 21 April 2025, malam.
Kedua remaja tersebut berstatus pelajar sekolah dan salah satunya terafiliasi geng motor. Mereka berencana akan melakukan aksi tawuran dengan oknum pelajar dari sekolah berbeda di sekitar Jalan Parahita Cibeureum
Dari kedua remaja yang diamankan tersebut, Polisi berhasil mengamankan sejumlah barang bukti berupa 1 unit sepeda motor dan sebilah senjata tajam jenis golok pendek.
9. Tawuran di Simpang Tipar Sukabumi
tawuran di simpang tipar, jalan otista kota sukabumi, Senin dini hari 9 Juni 2025.
Bom molotov dan senjata tajam jadi amunisi yang digunakan tawuran antar sekelompok remaja tak dikenali di simpang tipar jalan otista Citamiang Kota Sukabumi Jawa Barat, Senin 9 Juni 2025.
Sekitar pukul 00.20 WIB dini hari tawuran pecah melibatkan para pelaku yang membawa senjata tajam dan bom molotov. Aksi kekerasan jalanan tersebut viral, setelah direkam oleh warga setempat dan beredar di media sosial.
Namun tak berlangsung lama, polisi menangkap tiga remaja laki-laki. Ketiga remaja yang masih di bawah umur tersebut diamankan sekitar pukul 02.00 WIB saat berboncengan tiga menggunakan sepeda motor sambil mengacungkan senjata tajam (sajam) di kawasan Jalan Gudang, Kecamatan Cikole.
10. Mau Tawuran, 53 Pelajar SMK Sukabumi Diangkut Polisi
53 pelajar SMK di Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, diamankan polisi pada Senin malam 28 Juli 2025. Mereka diduga hendak melakukan aksi tawuran di sekitar perempatan Simpang Tol Cigombong 1, Jalan H. R. Edi Sukma, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor.
Para pelajar yang diamankan merupakan siswa kelas 10, 11, dan 12 SMK di Cisaat, berusia 15–18 tahun. Mereka kemudian diangkut polisi ke halaman Masjid Al Ajim di Kecamatan Cigombong untuk didata dan dimintai keterangan.
Dalam pemeriksaan awal, para siswa mengaku hanya berniat berfoto bersama di perbatasan Sukabumi–Cigombong. Namun, berdasarkan keterangan warga yang melihat pelajar membawa senjata tajam menimbulkan dugaan kuat bahwa mereka hendak tawuran. Meski begitu, petugas tidak menemukan barang bukti senjata tajam atau benda berbahaya.
11. Tawuran Pelajar Pecah di Jalan Otista Sukabumi
Sajam jenis corbek yang diduga digunakan para pelajar dalam aksi tawuran di Jalan Otista Kota Sukabumi, Senin (15/9/2025) siang.
Aksi tawuran antar pelajar pecah di Jalan Otto Iskandardinata (Otista), Kelurahan Nanggeleng, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi, pada Senin 15 September 2025 siang. Peristiwa tersebut terjadi di tengah jalan raya, mengejutkan warga dan pengendara yang melintas.
Kejadian berlangsung sekitar pukul 14.10 WIB dan melibatkan belasan pelajar SMK berseragam putih abu-abu. Sebagian dari mereka diduga membawa senjata tajam (sajam). Peristiwa ini mengakibatkan dua korban remaja yang terluka akibat sanbetan senjata tajam (sajam).
Itulah rentetan peristiwa tawuran yang terjadi di Sukabumi dari Januari - 1 Desember 2025, berdasarkan catatan redaksi Sukabumiupdate.com.




