Krisis Lingkungan! KDM Sebut 80 Persen Hutan di Jabar Telah Rusak

Sukabumiupdate.com
Senin 01 Des 2025, 16:01 WIB
Krisis Lingkungan! KDM Sebut 80 Persen Hutan di Jabar Telah Rusak

Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat diwawancara di Sukabumi. Senin (1/12/2025). (Sumber: SU/Ilyas Supendi)

SUKABUMIUPDATE.com - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang sering disapa KDM mengungkap kondisi hutan di Jawa Barat berada pada level kritis. Menurutnya, hanya sekitar 20 persen kawasan hutan yang masih tergolong baik, sementara sisanya sekitar 80 persen telah mengalami kerusakan.

Hal itu disampaikan KDM usai melakukan peresmian revitalisasi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Ciganas di Desa Sirnarasa, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, Senin (1/12/2025).

KDM menegaskan, setiap kali bencana terjadi, Pemprov Jabar selalu melakukan langkah-langkah penanganan, namun akar masalah berupa kerusakan hutan harus segera diselesaikan.

"Kondisi hutannya sudah tau Jawa Barat, kondisi hutan yang betul masih betul - betul hutan tinggal 20 persen lagi, 80 persen dalam keadaan rusak," kata KDM.

Baca Juga: Hunian Layak Kampung KDM, Babak Baru Kehidupan Penyintas Bencana Nyalindung Sukabumi

Untuk memperbaiki kerusakan tersebut, KDM menegaskan bahwa Pemprov Jabar akan memulai program besar pemulihan lingkungan mulai Desember 2025. Ia menyebut, pendekatan yang digunakan bukan sekadar reboisasi seperti biasanya, tetapi berbasis keterlibatan langsung masyarakat.

"Selama ini program reboisasi menanam ditinggalkan, konsep saya tidak seperti itu. Nanti setiap masyarakat memegang 1 atau 2 hektar, menanam pohon," ujar Gubernur KDM

"Kemudian merawat pohon itu kokoh dan kuat dan mereka mendapat upah dalam setiap hari di standar kan 50 ribu, nah itu lebih mahal dibanding upah nyangkul di daerah tertentu hanya 30 ribu," sambungnya.

Baca Juga: Renovasi PLTMH Diresmikan Gubernur, Bupati Sukabumi Ajak Warga Lakukan Perawatan

Ia juga menyebutkan bahwa penanaman itu akan dikombinasikan pohon-pohon hutan yang tidak bisa ditebang seperti Caringin, Jamuju, dan Kanjung dengan pohon produktif seperti petai, jengkol, dan nangka. "Sehingga masyarakat dalam jangka panjang mendapat hasilnya," ujar KDM.

Dalam waktu dekat, pihaknya mengaku akan berkoordinasi dengan Perhutani untuk memastikan area-area kosong yang siap ditanami.

"Besok saya akan mengundang perhutani saya mau nanya berapa area (hutan) yang kosong mau di tanamin," tambahnya.

Berita Terkait
Berita Terkini