SUKABUMIUPDATE.com - Menolak pergi ke sekolah bisa menjadi salah satu tantangan yang membuat orangtua cemas dan bingung. Ketika anak tiba-tiba mogok sekolah, berbagai pertanyaan pun muncul, apakah ia sedang mengalami masalah, merasa tidak nyaman, atau sekadar malas? Sekolah bukan hanya tempat untuk belajar, tapi juga ruang penting bagi anak untuk mengembangkan keterampilan sosial dan emosionalnya.

Namun, memaksa anak berangkat sekolah tanpa memahami penyebabnya justru bisa memperburuk situasi. Alih-alih marah atau panik, orangtua perlu pendekatan yang tenang dan empatik untuk mencari solusi. Artikel ini akan membahas langkah-langkah efektif yang bisa Anda lakukan untuk membantu anak kembali semangat sekolah tanpa tekanan berlebih.

Berikut beberapa cara efektif menghadapi anak yang malas sekolah:

1. Pahami Alasan Anak

Langkah pertama adalah mencari tahu penyebab anak menolak sekolah. Bisa jadi ia mengalami:

Baca Juga: Menangani Keracunan Makanan di Rumah: Penyebab Hingga Pertolongan Pertama

• Stres karena tugas atau suasana sekolah
• Konflik dengan teman atau guru
• Sulit memahami pelajaran
• Baru pindah sekolah atau rumah
• Menjadi korban bullying
• Masalah di rumah yang membuatnya cema

Dengan memahami penyebabnya, Anda bisa menentukan pendekatan yang tepat.

2. Ajak Anak Bicara dari Hati ke Hati

Sikap tenang dan penuh perhatian membuat anak merasa aman untuk terbuka. Hindari memaksa ataupun menyalahkan. Tanyakan dengan lembut apa yang mengganggu pikirannya. Jika ia belum mau bercerita, beri waktu dan tunjukkan bahwa Anda siap mendengarkan kapan saja.

3. Buat Sekolah Terasa Menyenangkan

Cari tahu aktivitas apa yang disukai anak di sekolah, seperti olahraga atau seni. Dorong ia untuk ikut kegiatan tersebut agar semangat sekolah. Saat anak merasa senang, ia pun lebih mudah membangun pertemanan dan menikmati proses belajar.

4. Tegas tapi Tidak Kasar

Jika anak menolak sekolah karena malas, Anda perlu bersikap tegas. Terapkan aturan ini, bahwa ia hanya boleh tidak sekolah jika keadaan darurat seperti sakit atau ada alasan penting. Jangan terlalu banyak membujuk atau memberi nasihat panjang. Konsistensi dalam aturan penting untuk membentuk kedisiplinan.

5. Hindari Nyamannya “Libur di Rumah”

Jangan membuat suasana rumah terlalu nyaman saat anak bolos. Misalnya, jika biasanya tidak boleh main gadget di hari sekolah, tetap terapkan aturan itu. Bila si kecil izin karena sakit, pastikan ia benar-benar istirahat dan tidak merasa seperti sedang dihari libur. Ini membantu anak menyadari bahwa tinggal di rumah bukan solusi menyenangkan.

6. Tetap Ajak Anak Belajar di Rumah

Jika anak tidak masuk sekolah tapi tidak sakit, minta ia tetap belajar sesuai jadwal pelajaran hari itu. Berikan tugas sederhana agar ia tetap bertanggung jawab. Ini juga bisa jadi pelajaran bahwa belajar bersama teman di sekolah jauh lebih seru dibanding belajar sendiri di rumah.

Baca Juga: 7 Jenis Makanan Kaya Biotin untuk Kulit Bercahaya dan Sehat

7. Libatkan Pihak Sekolah dan Ahli

Jika anak mengalami masalah serius seperti bullying atau trauma, jangan ragu untuk melibatkan pihak sekolah dan psikolog anak. Sekolah bisa bantu untuk mencari solusi, sementara psikolog bisa membantu anak untuk mengatasi rasa takut ataupun stres. Anda juga perlu bekerja sama dengan pasangan agar anak mendapat dukungan penuh dari keluarga.

Sumber: hellosehat