Ketergantungan AI: Dampak Terhadap Kehidupan Sosial

Rabu 04 Desember 2024, 13:13 WIB
AI Teknologi Microchip (Sumber : Freepik/@rawpixel.com)

AI Teknologi Microchip (Sumber : Freepik/@rawpixel.com)

SUKABUMIUPDATE.com - Seiring dengan kemajuan teknologi kecerdasan buatan (AI), masyarakat mulai semakin bergantung pada sistem berbasis AI dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Penggunaan teknologi ini di berbagai sektor, mulai dari pekerjaan hingga hiburan, semakin memperlihatkan bahwa ketergantungan terhadap AI bukan lagi sekadar pilihan, melainkan kebutuhan yang berkembang pesat. Namun, di balik manfaat yang ditawarkan, ada sejumlah tantangan terkait dampak sosial yang ditimbulkan. Penelitian yang dilakukan oleh Pew Research Center pada tahun 2021 menggali bagaimana AI mempengaruhi interaksi sosial dan perilaku manusia di era digital.

Dampak AI terhadap Kehidupan Sosial

Pew Research Center, lembaga riset yang terkenal di Amerika Serikat, melakukan survei terhadap 4.000 orang dewasa untuk memahami persepsi publik terhadap penggunaan AI dalam kehidupan sehari-hari, serta dampak sosial yang timbul. Beberapa temuan kunci dari penelitian tersebut mengungkapkan bagaimana ketergantungan terhadap teknologi AI dapat mengubah pola interaksi sosial dan mempengaruhi cara kita berhubungan dengan dunia di sekitar kita.

1. Meningkatnya Ketergantungan pada Teknologi dan Penurunan Interaksi Tatap Muka

Salah satu temuan utama dalam penelitian Pew Research Center adalah bahwa semakin banyak orang yang melaporkan ketergantungan yang lebih besar pada perangkat digital dan aplikasi berbasis AI. Misalnya, sekitar 71% orang dewasa di AS mengaku sering menggunakan asisten suara seperti Google Assistant atau Siri, yang mempermudah berbagai aktivitas sehari-hari, mulai dari mencari informasi hingga mengatur jadwal. Namun, penelitian ini juga menemukan adanya perubahan dalam interaksi sosial secara langsung.

Sebagai contoh, sekitar 62% orang dewasa mengungkapkan bahwa mereka merasa lebih nyaman berinteraksi dengan teknologi daripada dengan sesama manusia dalam beberapa situasi, terutama dalam konteks tugas-tugas yang repetitif atau administratif. Hal ini berpotensi menyebabkan berkurangnya komunikasi tatap muka, yang penting untuk menjaga hubungan sosial yang sehat. Ketergantungan pada teknologi bisa mengarah pada isolasi sosial, di mana individu merasa lebih nyaman berkomunikasi dengan mesin atau perangkat digital daripada dengan orang lain secara langsung.

Baca Juga: Kekuatan Relasi dalam Kehidupan: Mengapa Hubungan Sosial Itu Penting?

2. Fenomena "Digital Dependency" dan Kecemasan Sosial

Hasil penelitian juga menunjukkan adanya fenomena digital dependency di mana banyak orang merasa cemas jika tidak dapat mengakses teknologi atau perangkat yang didukung AI. Sekitar 54% orang mengakui bahwa mereka merasa cemas jika terputus dari internet atau tidak dapat menggunakan ponsel pintar mereka untuk waktu yang lama. Kondisi ini menunjukkan bagaimana masyarakat modern semakin bergantung pada teknologi untuk menjalani kehidupan sehari-hari, sehingga dampaknya tidak hanya terbatas pada aktivitas praktis, tetapi juga mempengaruhi kesehatan mental.

Pew Research Center juga menemukan bahwa generasi muda, terutama millennials dan generasi Z, menunjukkan tingkat ketergantungan yang lebih tinggi pada perangkat berbasis AI, baik untuk kebutuhan sosial, hiburan, maupun pekerjaan. Hal ini berpotensi menurunkan keterampilan interpersonal dan kemampuan untuk berinteraksi secara langsung dalam konteks sosial.

3. Ketergantungan AI dalam Pekerjaan dan Pendidikan

Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa AI semakin digunakan dalam sektor pekerjaan dan pendidikan. Sekitar 59% pekerja di berbagai industri mengakui bahwa mereka menggunakan alat berbasis AI, baik untuk menganalisis data, memproses informasi, atau meningkatkan efisiensi kerja. Meskipun AI dapat membantu meningkatkan produktivitas, Pew Research Center mencatat bahwa beberapa pekerja juga merasakan dampak negatifnya, terutama terkait dengan penggantian pekerjaan dan peran manusia yang semakin tergantikan oleh mesin. Sekitar 37% responden merasa khawatir bahwa pekerjaan mereka akan digantikan oleh otomatisasi berbasis AI dalam waktu dekat.

Di dunia pendidikan, AI digunakan untuk personalisasi pengalaman belajar, memberikan rekomendasi pembelajaran yang lebih relevan dengan kebutuhan siswa. Namun, 49% orang tua melaporkan kekhawatiran mereka mengenai kurangnya keterlibatan manusia dalam proses pembelajaran yang semakin digantikan oleh algoritma.

4. Pengaruh AI terhadap Kesehatan Mental dan Emosional

Salah satu masalah sosial utama yang muncul akibat ketergantungan pada AI adalah dampaknya terhadap kesehatan mental dan emosional. Sebanyak 65% orang dewasa yang disurvei mengungkapkan kekhawatiran tentang potensi penyalahgunaan data pribadi yang dikumpulkan oleh sistem berbasis AI. Ketergantungan yang tinggi pada perangkat ini membuka peluang bagi perusahaan teknologi untuk mengakses data pribadi tanpa kontrol yang memadai, yang dapat menyebabkan gangguan privasi dan rasa tidak aman.

Selain itu, ketergantungan pada AI untuk berinteraksi sosial juga menimbulkan perasaan kesepian. Beberapa responden menyatakan bahwa mereka merasa lebih terisolasi meskipun dapat terhubung dengan orang lain melalui media sosial atau aplikasi pesan. Hal ini menunjukkan adanya paradoks dalam hubungan sosial digital, semakin terhubung secara online, semakin banyak orang merasa terasingkan dalam kehidupan nyata.

5. Etika dan Penggunaan AI untuk Keputusan Sosial

Penelitian Pew Research Center juga menyoroti kekhawatiran tentang penggunaan AI dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi kehidupan sosial dan ekonomi. Sekitar 72% responden khawatir bahwa AI dapat digunakan untuk memperkuat bias sosial dan ketidakadilan dalam masyarakat. Misalnya, penggunaan AI dalam perekrutan pekerjaan atau penegakan hukum dapat mengarah pada diskriminasi berbasis ras, jenis kelamin, atau status sosial jika algoritma yang digunakan tidak dikembangkan secara hati-hati.

Selain itu, munculnya AI yang dapat memanipulasi opini publik melalui berita palsu (fake news) atau deepfake menambah kekhawatiran tentang potensi penyalahgunaan teknologi ini dalam konteks sosial dan politik.

Baca Juga: 10 Pekerjaan yang Tidak Dapat Digantikan oleh AI di Masa Depan

Mengelola Ketergantungan pada AI

Hasil penelitian Pew Research Center menunjukkan bahwa ketergantungan terhadap AI membawa dampak yang kompleks, baik positif maupun negatif. Di satu sisi, teknologi ini mempermudah kehidupan sehari-hari dan meningkatkan efisiensi di berbagai sektor, seperti pekerjaan dan pendidikan. Namun, di sisi lain, AI berpotensi merubah cara kita berinteraksi sosial, menurunkan keterampilan komunikasi tatap muka, serta menimbulkan kekhawatiran terkait privasi dan ketidakadilan sosial.

Untuk itu, penting bagi masyarakat dan pembuat kebijakan untuk mengelola penggunaan AI dengan bijaksana, mengedepankan transparansi, keadilan, dan etika dalam pengembangan dan penerapannya. Dalam menghadapi ketergantungan yang semakin besar terhadap AI, kita juga harus mengingat pentingnya mempertahankan hubungan sosial yang sehat dan keterampilan interpersonal yang tak tergantikan oleh mesin.

 

Sumber: Pew Research Center.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi19 Januari 2025, 22:06 WIB

Ngeri! Truk Tangki Seruduk 2 Mobil Parkir di Parungkuda Sukabumi, Ini Kronologinya

Berikut kronologi dan penyebab truk tangki tabrak dua mobil parkir di pinggir jalan Parungkuda Sukabumi.
Momen truk tangki tabrak dua mobil parkir di pinggir jalan Parungkuda Sukabumi. (Sumber Foto: Tangkapan layar video/Istimewa)
Nasional19 Januari 2025, 21:58 WIB

ASN Jadi Korban KDRT oleh Istri: Kisah Tragis di Balik Hubungan yang Terkesan Sempurna

Kisah tragis ASN golongan III yang jadi korban KDRT oleh istrinya. Isolasi sosial, luka fisik, dan tekanan psikologis menggugah kesadaran tentang pentingnya dukungan keluarga dan lingkungan kerja.
Ketika kekerasan dalam rumah tangga tidak mengenal gender, kisah ini mengingatkan kita bahwa dukungan keluarga dan teman sangat penting untuk membantu korban keluar dari situasi sulit. (Sumber : Instagram/@adityaarthaz)
Science19 Januari 2025, 21:17 WIB

Analisis Badan Geologi: Gempa Darat M4,3 di Sukabumi Akibat Aktivitas Zona Subduksi

Berikut hasil analisis lengkap dari Badan Geologi terkait gempa darat M4,3 di Kabupaten Sukabumi.
Gempa Darat M4,3 Guncang Sukabumi. (Sumber Foto : BMKG)
Entertainment19 Januari 2025, 20:59 WIB

Dari Lapangan ke Layar Lebar: Shin Tae-yong Mencoba Peruntungan di Dunia Akting

Shin Tae-yong, mantan pelatih Timnas Indonesia, kini mencoba dunia akting dalam film The Ghost Soccer. Lewat perannya, ia tetap menginspirasi masyarakat dengan edukasi sepak bola yang unik.
Shin Tae-yong tampil beda! Mantan pelatih Timnas Indonesia ini menjajal dunia akting di film The Ghost Soccer. Tetap menginspirasi lewat sepak bola, kini lewat layar lebar! (Sumber : Instagram/@shintaeyong7777)
Sukabumi19 Januari 2025, 19:48 WIB

Bupati Sukabumi Apresiasi Prestasi Internasional Diva Gracia di Dunia Model

Bupati Sukabumi Marwan Hamami memberikan dukungan penuh serta doa agar Diva Gracia terus sukses dalam perjalanan kariernya di dunia model.
Raih prestasi membanggakan di dunia model. Diva Gracia diundang ke kediaman Bupati Sukabumi Marwan Hamami. (Sumber : Istimewa)
Food & Travel19 Januari 2025, 19:00 WIB

Wana Mandala Cengkrong, Wisata Sekitar Cipatat Bandung untuk Liburan Keluarga

Wana Mandala Cengkrong, area wisata di Cipatat Bandung ini juga memiliki pemandangan bukit yang indah, cocok untuk berfoto dan bersantai.
(Ilustrasi) Kereta lokal Siliwangi Sukabumi-Cipatat. | Wana Mandala Cengkrong, Wisata Sekitar Cipatat Bandung untuk Liburan Keluarga. Foto: Instagram @railfans_cianjur
Keuangan19 Januari 2025, 18:32 WIB

Mendagri Klaim APBD untuk Danai Makan Bergizi Gratis Hampir Mencapai Rp5 Triliun

Daerah diklaim siap dukung program Makan Bergizi Gratis lewat APBD, Mendagri Tito Karnavian menyebut nilainya hampir Rp5 Triliun.
Ilustrasi. Dapur Umum Makan Bergizi Gratis Badan Gizi Nasional.  (Sumber Foto: IG/@badangizinasional.ri)
Bola19 Januari 2025, 18:00 WIB

Link Live Streaming Persija Jakarta vs Persita Tangerang di BRI Liga 1

Berikut ini link live streaming Persija Jakarta vs Persita Tangerang yang berlangsung di Jakarta International Stadium (JIS), pada Minggu (19/1/2025) mulai pukul 19.00 WIB.
Streaming Pertandingan Persija Jakarta vs Persita Tangerang di BRI Liga 1. Foto: Vidio
Musik19 Januari 2025, 17:00 WIB

Remake Versi Original Rossa, Ini Lirik Lagu Aku Bukan Untukmu Anggi Marito

Lagu Aku Bukan Untukmu versi baru ini dinyanyikan oleh Anggi Marito dan dirilis di bawah label Universal Music Indonesia.
Official Video Lirik Lagu Aku Bukan Untukmu Anggi Marito, yang merupakan Remake dari Versi Original Rossa. Foto: YouTube/@AnggiMarito
Sukabumi19 Januari 2025, 16:34 WIB

Tebing Cimapag Sudah 10 Kali Longsor, BPBD Sukabumi: Waspada Melintasi Jalur Bagbagan - Kiara Dua

Proses terasering atau trap untuk tebing longsoran diperkiraan baru 60 persen pengerjaan.
Lokasi longsor cimapag di jalan nasional Bagbagan Kiara Dua Sukabumi (Sumber: dok BPBD)