Hisab dan Rukyat, Alasan Kenapa Lebaran Muhammadiyah dan NU Berbeda

Senin 08 April 2024, 11:30 WIB
Ilustrasi. Teleskop. Penetapan Lebaran Idul Fitri 2024 Berbeda (Sumber : Pexels/MartLMJ)

Ilustrasi. Teleskop. Penetapan Lebaran Idul Fitri 2024 Berbeda (Sumber : Pexels/MartLMJ)

SUKABUMIUPDATE.com - Penetapan Hari Raya Idul Fitri antara NU dan Muhammadiyah (golongan Islam) sering kali berbeda. Oleh sebab itu, banyak yang mempertanyakan apa yang menyebabkan perayaan Lebaran Idul Fitri itu jatuh ditanggal yang berbeda.

Seperti di tahun 2024 ini, sesuai maklumat yang telah ditetapkan, Muhammadiyah merayakan Hari Raya Idul Fitri 1444 H jatuh pada Rabu, 10 April 2024.

Sementara itu, pemerintah melalui Kementerian Agama masih akan menunggu keputusan dari Sidang Isbat Lebaran penetapan 1 Syawal yang akan dilaksanakan pada Selasa, 9 April 2024.

Baca Juga: Kapan Lebaran 2024? Cek Info Sidang Isbat hingga Hukum Hari Idul Fitri Berbeda

Melansir Suara.com, perbedaan penentuan Idul Fitri ini tidak bisa dilepaskan dari sejarah hisab dan rukyatul hilal, dua metode perhitungan Lebaran berbeda yang digunakan oleh Muhammadiyah dan Kementerian Agama. 

Golongan Islam Muhammadiyah menggunakan metode hisab untuk menentukan jatuhnya bulan baru. Di sisi lain, pemerintah melalui Kementerian Agama menggunakan metode rukyatul hilal. Dua metode tersebut memiliki sejarah yang berbeda dalam penentuan Idul Fitri. 

Metode Hisab untuk Penentuan Hari Raya Idul Fitri 

Melansir tarjih.muhammadiyah.or.id, hisab secara bahasa berarti perhitungan atau pemeriksaan.

Baca Juga: 7 Makanan Rendah Purin yang Bisa Dikonsumsi Penderita Asam Urat

Dalam bidang fiqih menyangkut penentuan waktu-waktu ibadah, hisab digunakan sebagai dasar perhitungan waktu dan arah tempat.

Contohnya hisab untuk penentuan waktu salat, puasa, idul fitri, haji, dan waktu gerhana untuk melaksanakan salat gerhana, serta penentuan arah kiblat agar dapat melaksanakan salat dengan arah yang tepat ke ka'bah.

Penetapan waktu dan arah tersebut dilakukan dengan perhitungan terhadap posisi-posisi geometris benda-benda langit khususnya matahari, bulan dan bumi.

Baca Juga: 10 Cara Membuat Anak Bahagia Meski Hidup Sederhana, Ayah Bunda Yuk Simak!

Pada zaman Nabi Muhammad Saw ilmu yang mengkaji benda-benda astronomi belum berkembang.

Pengetahuan masyarakat Arab mengenai benda-benda langit pada saat itu lebih banyak bersifat pengetahuan perbintangan praktis untuk kepentingan petunjuk jalan di tengah padang pasir di malam hari. Masyarakat Arab belum mempunyai pengetahuan canggih sebagaimana telah dikembangkan oleh bangsa-bangsa Babilonia, India dan Yunani. 

Maka dari itu, penentuan waktu-waktu ibadah, khususnya Ramadan dan idul fitri, pada masa Nabi Muhammad Saw didasarkan kepada rukyat fisik, karena inilah metode yang tersedia dan paling mungkin dilakukan di zaman tersebut.

Baca Juga: 10 Gaya Hidup Sehat untuk Mencegah Serangan Asam Urat Kambuh

Ilmu-ilmu yang berkaitan dengan hisab dan astronomis kemudian berkembang sejak budaya penerjemahan ilmu-ilmu pengetahuan yang juga diadopsi oleh Islam. Di Indonesia pelopor penerapan hisab adalah pendiri Muhammadiyah, Ahmad Dahlan. 

Metode Rukyat untuk Penentuan Hari Raya Idul Fitri 

Di samping hisab, metode yang sering digunakan dalam penentuan idul fitri adalah rukyat, atau mengamati secara langsung baik menggunakan mata atau teropong penampakan hilal setelah matahari terbenam. Untuk menghindari bias, rukyat biasanya dilakukan di sejumlah titik untuk menghindari bias. 

Apabila hilal terlihat, maka pada petang (magrib) waktu setempat telah memasuki bulan (kalender) baru hijriah. Apabila hilal tidak terlihat maka awal bulan ditetapkan mulai magrib hari berikutnya. Namun pada kenyataannya, hilal tidak selalu terlihat apalagi jika selang waktu terbenamnya matahari terlalu pendek karena iluminasi cahaya bulan masih terlalu suram dibandingkan cahaya langit sekitarnya.

Baca Juga: 10 Gaya Hidup Sehat untuk Mencegah Gula Darah Naik

Meski begitu, baik rukyat maupun hisab menurut Kementerian Agama merupakan dua metode yang saling melengkapi dalam penentuan Hari Raya Idul Fitri.

Laporan rukyat digunakan sebagai konfirmasi atas informasi hitungan hisab sehingga kedua pendekatan ini digunakan untuk saling melengkapi. Kemudian, fatwa MUI Nomor 2 Tahun 2004 memberikan kewenangan kepada Pemerintah untuk melakukan penetapan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah dengan dua metode, yaitu hisab dan rukyat.

Lantas, bagaimana Hukum Hari Lebaran Idul Fitri Berbeda?

Masih melansir Suara.com, dengan metode penetapan yang berbeda, ada kemungkinan bahwa Muhammadiyah dan pemerintah akan merayakan hari lebaran yang berbeda. Namun, perbedaan penentuan Lebaran Idul Fitri seharusnya tidak diperdebatkan oleh kedua belah pihak.

Baca Juga: 7 Cara Berdamai Dengan Diri Sendiri Agar Hidup Lebih Bahagia

Sebagaimana yang disebutkan dalam laman Kemenag, sudah sewajarnya masing-masing pihak saling menghormati dan menghargai.

“Saya harap baik mereka yang melaksanakan perayaan Idul Fitri lebih awal maupun belakangan tetap menjaga toleransi sehingga tidak menimbulkan permasalahan umat,” ujat Hafidz selaku Ketua MUI Jawa Barat, seperti dikutip dari suara.com, Senin (8/4/2024).

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi02 Mei 2024, 19:18 WIB

Hardiknas 2024, Bupati Bicara Pendidikan Karakter dan Kewajiban Ikuti Pramuka di Sukabumi

Pembina upacara Hardiknas 2024, Bupati Sukabumi Marwan Hamami soroti soal pentingnya pendidikan karakter dan kewajiban mengikuti gerakan pramuka.
Bupati Sukabumi saat menjadi pembina upacara dalam peringatan Hardiknas tahun 2024. (Sumber : Diskominfosan Kab. Sukabumi)
Life02 Mei 2024, 19:00 WIB

10 Kebiasaan Sederhana yang Bisa Membuat Diri Sendiri Bahagia Meski Banyak Masalah

Jangan Ragu untuk Melakukan Kebiasaan Sederhana Ini Agar Diri Sendiri Bahagia Meski Banyak Masalah Hidup.
Ilustrasi. Kebahagiaan. Kebiasaan Sederhana yang Bisa Membuat Diri Sendiri Bahagia. (Sumber : Pexels/BrettSayles)
Life02 Mei 2024, 18:38 WIB

Ketahui 6 Tanda Orang Tua yang Gagal dalam Mendidik Anak, Ini Buktinya

Tidak semua orang tua berhasil dalam mendidik anak. Sebagian di antara mereka justru gagal mendidik anak oleh sebab kesalahan pola asuhnya
Orang tua yang gagal dalam mendidik anak | Foto : Pexels/ Kampus Production
Life02 Mei 2024, 18:30 WIB

10 Cara Membahagiakan Diri Sendiri Tanpa Harus Bergantung Pada Orang Lain

Membahagiakan diri sendiri tanpa bergantung pada orang lain adalah sebuah konsep yang penting dalam pengembangan kesejahteraan dan kebahagiaan pribadi.
Ilustrasi -  Membahagiakan diri sendiri tanpa bergantung pada orang lain adalah sebuah konsep yang penting dalam pengembangan kesejahteraan dan kebahagiaan pribadi. (Sumber : pexels.com/@Matheus Bertelli).
Sukabumi02 Mei 2024, 18:23 WIB

Status UHC Non-Cut Off Dicabut, Dinkes Sukabumi Jelaskan Layanan Kesehatan Warga Miskin

BPJS Kesehatan cabut status UHC Non-Cut Off Kabupaten Sukabumi, ini kata Dinkes soal layanan kesehatan warga miskin.
Sekretaris Dinkes Kabupaten Sukabumi Andi Rahman saat menjelaskan soal pencabutan status UHC Non-Cut Off oleh BPJS Kesehatan. (Sumber : Istimewa)
Life02 Mei 2024, 18:00 WIB

Doa Meminta Rezeki dari Segala Penjuru: Halal, Berkah dan Berlimpah

Berdoa meminta rezeki dapat memberikan harapan dan optimisme bahwa Allah SWT akan memberikan yang terbaik bagi mereka, meskipun dalam situasi yang sulit.
Ilustrasi. Berdoa.  Berdoa meminta rezeki dapat memberikan harapan dan optimisme bahwa Allah SWT akan memberikan yang terbaik bagi mereka, meskipun dalam situasi yang sulit. Sumber Foto : Pexels/Alena Darmel
Jawa Barat02 Mei 2024, 17:52 WIB

Sukseskan WHO24, LP3H EWI Bogor Gelar Temu Rembug dan Sosialisasi Wakaf Uang

Untuk sukseskan program Wajib Halal Oktober 2024 (WHO24), formatur pengurus Lembaga Pendamping Proses Produk Halal Edukasi Wakaf Indonesia (LP3H EWI) Kabupaten Bogor menginisiasi temu rembug dengan pengurus LP3H EWI Jabar
LP3H EWI Bogor Gelar Temu Rembug dan Sosialisasi Wakaf Uang | Foto : Ist
Sukabumi02 Mei 2024, 17:28 WIB

Setuju Duel Terkapar 1, Polisi Tetapkan 2 Tersangka Tawuran Pelajar di Palabuhanratu Sukabumi

Polisi ungkap kronologi aksi tawuran yang viral di media sosial antara dua kelompok pelajar sekolah menengah atas (SMA) di Jalan Patuguran, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi yang menelan korban luka parah.
Tangkapan layar video tawuran antar pelajar di Palabuhanratu Sukabumi | Foto : Ist
Musik02 Mei 2024, 17:00 WIB

Lirik Lagu Cinta Luka Sempurna Iqbaale Ramadhan Eks Personil CJR

Inilah Lirik Lagu Cinta Luka Sempurna Iqbaale Ramadhan Ex Personil Coboy Junior (CJR) yang Viral di Medsos.
Lirik Lagu Cinta Luka Sempurna Iqbaale Ramadhan. Foto: YouTube/IqbaalRamadhan
Keuangan02 Mei 2024, 16:30 WIB

Hindari 5 Gaya Hidup Boros yang Membuat Hidup Miskin dan Sulit Kaya

Yuk Hindari Sekarang! Inilah Sederet Gaya Hidup Boros yang Membuat Hidup Miskin dan Sulit Kaya
Ilustrasi. Belanja berlebihan. | Gaya Hidup Boros yang Membuat Hidup Miskin dan Sulit Kaya. (Sumber : pexels.com/AndreaPiacquadio)