Misteri Maung Bodas Leuweung Sancang, Jelmaan Prajurit Prabu Siliwangi?

Kamis 16 November 2023, 19:15 WIB
Cerita Maung Bodas penunggu Leuweung Sancang hingga kini masih dipercaya sebagai jelmaan dari prajurit setia Prabu Siliwangi (Sumber : Unplash/Andrey Tikhonovskiy)

Cerita Maung Bodas penunggu Leuweung Sancang hingga kini masih dipercaya sebagai jelmaan dari prajurit setia Prabu Siliwangi (Sumber : Unplash/Andrey Tikhonovskiy)

SUKABUMIUPDATE.com - Nama Leuweung Sancang sudah sangat terkenal terutama bagi para penggemar cerita-cerita mistis. Hutan yang berada di ujung Kabupaten Garut ini memang terkenal menyimpan banyak misteri, salah satunya Maung Bodas (macan putih) penunggu hutan tersebut.

Hal tersebut bukan tanpa alasan, Leuweung Sancang ini dipercaya banyak orang menjadi tempat menghilangnya Prabu Siliwangi, yaitu raja dari kerajaan Sunda beserta pasukannya ketika menghindari kejaran Raden Kian Santang yang tak lain putra dari Prabu Siliwangi sendiri.

Dalam cerita rakyat yang beredar setelah Raden Kiang Santan memeluk agama Islam, Raden Kian Santang mencoba untuk mengajak sang ayah untuk ikut memeluk agama Islam. Namun, sang Prabu menolaknya dan memilih menghindar dengan pergi beserta prajuritnya dari kejaran.

Baca Juga: Dikenal Angker, Inilah Deretan Mitos dan Cerita Mistis di Gunung Salak Sukabumi

Akan tetapi, Raden Kian Santang terus mengikutinya hingga sampailah ke hutan paling selatan di Pulau Jawa yaitu Leuweung Sancang.

Prabu Siliwangi di tempat ini kemudian ngahyang atau melakukan moksa setelah selesai melaksanakan tugas duniawinya. Moksa sendiri merupakan sebuah konsep yang dijalani oleh para penganut agama leluhur yang terbebas atau melepaskan diri dari ikatan duniawi sebelum ia kembali ke sang pencipta.

Selain itu, para pengikut Prabu Siliwangi konon menjelma menjadi Maung Bodas dan mendiami hutan tersebut hingga sekarang.

Menurut cerita yang beredar, Maung Bodas atau yang juga disebut sebagai Maung Sancang ini tidak akan hadir di sembarang waktu. Mereka baru akan menampakan diri ketika Prabu Siliwangi hadir. Atau hanya orang-orang yang berilmu tinggilah yang mampu memanggil Maung Sancang ini.

Baca Juga: Menguak Cerita Mistis dan Tempat Angker di Cianjur Jawa Barat

Karena itulah, banyak orang yang menjadikan hutan Sancang ini sebagai destinasi wisata religi. Di sini banyak sekali tempat-tempat yang sering dijadikan destinasi untuk berziarah dan salah satu yang paling terkenal adalah Goa Sancang, hutan Rancakalong dan hutan cibako.

Itulah ceritas mistis Maung Bodas Leuweung Sancang yang dipercaya sebagai jelmaan dari pengikut setia Prabu Siliwangi.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Life03 Mei 2024, 07:00 WIB

10 Tips Membahagiakan Diri Sendiri Saat Pikiran Tidak Tenang

Jika Anda merasa terus-menerus tidak stabil secara emosional, penting untuk mencari dukungan dari profesional kesehatan mental agar menemukan kebahagiaan diri sendiri.
Ilustrasi. Tips Membahagiakan Diri Sendiri Saat Pikiran Tidak Tenang (Sumber : Pexels/PragyanBezbaruah)
Food & Travel03 Mei 2024, 06:00 WIB

Cara Membuat Air Jeruk Lemon untuk Menurunkan Kolesterol, 8 Langkah Simpel!

Begini Cara Membuat Air Jeruk Lemon untuk Menurunkan Kolesterol, Ternyata Langkah-langkahnya Simpel!
Ilustrasi. Cara Membuat Air Jeruk Peras untuk Menurunkan Kolesterol (Sumber : Pexels/ToniCuenca)
Science03 Mei 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 3 Mei 2024, Termasuk Sukabumi, Cianjur dan Bogor

Prakiraan cuaca wilayah Jawa Barat 2 Mei 2024 dimana cuaca berawan berpotensi terjadi di berbagai wilayah termasuk Sukabumi dan sekitarnya.
Ilustrasi. Prakiraan cuaca wilayah Jawa Barat 2 Mei 2024 dimana cuaca berawan berpotensi terjadi di berbagai wilayah termasuk Sukabumi dan sekitarnya. | Foto: Pixabay
Nasional03 Mei 2024, 01:02 WIB

Jokowi Teken UU Desa Baru, Kades Dapat Uang Pensiun dan Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Presiden Jokowi menandatangani pengesahan UU Desa baru, Kades dapat uang pensiun hingga jabat 2 periode.
Ilustrasi Kepala Desa atau Kades. | Foto : Sukabumi Update
Jawa Barat03 Mei 2024, 00:01 WIB

Bahas UHC, Sekda Kabupaten Sukabumi Hadiri Monev Implementasi JKN

Sekda Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman hadiri acara monev Implementasi Inpres Nomor 1 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Program JKN di Bandung.
Sekda Kabupaten Sukabumi didampingi perangkat daerah hadiri acara monev implementasi inpres terkait JKN di Bandung. (Sumber : Dokpim Pemkab Sukabumi)
Sukabumi02 Mei 2024, 22:39 WIB

Longsor di Parungkuda Sukabumi, Akses Jalan Desa Langensari Tertutup Dapuran Bambu

Akses jalan Desa Langensari Parungkuda Sukabumi tertutup longsor dapuran bambu.
P2BK bersama sejumlah relawan tengah melakukan penanganan longsor dapuran bambu yang menutup badan jalan di Kampung Sindangsari RT 1/2, Desa Langensari, Parungkuda Sukabumi, Kamis (2/5/2024). (Sumber : Istimewa)
Opini02 Mei 2024, 22:12 WIB

Mengarahkan Kompas Pendidikan: Sebuah Renungan di Hari Pendidikan Nasional

Sistem pendidikan harus menyediakan ruang yang cukup untuk pembelajaran empati, kejujuran, dan keberanian moral.
Ilustrasi. Seputar Hardiknas 2024 | Foto: Pixabay/sasint
Keuangan02 Mei 2024, 21:56 WIB

Masih Dibuka, Pendaftar Tahara di BPR Cicurug Sukabumi Diprediksi Terus Meningkat

Pendaftaran calon nasabah Tabungan Hari Raya (Tahara) Perumda BPR Sukabumi cabang Cicurug masih dibuka hingga 8 Mei 2024.
Kepala Pemasaran BPR Sukabumi Cabang Cicurug, Jujun Junaedi. (Sumber : SU/Ibnu)
Opini02 Mei 2024, 21:33 WIB

Menjadi Pembaca Kritis: Memilah Informasi di Era Media Baru

Pembaca kritis tidak hanya menerima informasi mentah-mentah, tertapi mampu memahami konteks informasi, menganalisis isi dan sumbernya, serta mengevaluasi kebenarannya.
Ilustrasi memilah informasi di zaman hadirnya media baru. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi02 Mei 2024, 21:17 WIB

Pengantar ke Neraka! Bank Emok-Rentenir Dilarang Keras Masuk Kutamara Sukabumi

Spanduk tolak rentenir dan bank emok terbentang di Kampung Kutamara Surade Sukabumi. Praktik riba disebut sudah rusak rumah tangga dan pengantar ke neraka.
Spanduk penolakan hadirnya praktik riba akibat rentenir hingga bank emok yang dipasang ormas Gempa di Kampung Kutamara Surade Sukabumi. (Sumber : Istimewa)