8 Dampak Buruk Gaya Hidup Sedentary, Bisa Tingkatkan Masalah Kesehatan Mental

Jumat 08 September 2023, 11:30 WIB
Ilustrasi. 8 Dampak Buruk Gaya Hidup Sedentary, Bisa Tingkatkan Masalah Kesehatan Mental| Foto: Pixabay

Ilustrasi. 8 Dampak Buruk Gaya Hidup Sedentary, Bisa Tingkatkan Masalah Kesehatan Mental| Foto: Pixabay

SUKABUMIUPDATE.com - Gaya hidup sedentary merupakan cara hidup yang ditandai dengan aktivitas fisik minimal atau tidak aktif dalam waktu lama. Gaya hidup ini menjadi semakin umum di masyarakat modern karena kemajuan teknologi.

Beberapa contoh yang menjadi faktor gaya hidup ini seperti meningkatnya pekerjaan di meja, kenyamanan aktivitas yang tidak banyak bergerak seperti menonton TV, menggunakan komputer dan bermain video game.

Gaya hidup seperti ini memiliki berbagai dampak buruk pada kesehatan dan kesejahteraan seseorang. Merangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa dampak buruk gaya hidup sedentary.

Baca Juga: Mengenal Gaya Hidup Sedentary, Kurang Gerak yang Berbahaya bagi Kesehatan

1. Obesitas

Aktivitas fisik yang sangat sedikit atau bahkan tidak ada dapat menyebabkan peningkatan berat badan (obesitas). Ini karena kalori yang dikonsumsi tidak digunakan dan disimpan sebagai lemak tubuh dan akhirnya dapat mengakibatkan obesitas.

2. Penyakit Jantung

Dampak buruk gaya hidup sedentary selanjutnya yaitu berkontribusi pada peningkatan risiko penyakit jantung. Kekurangan aktivitas fisik dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri (aterosklerosis), yang dapat menyempitkan aliran darah dan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

3. Penyakit Diabetes Tipe 2

Kekurangan aktivitas fisik dapat mengganggu metabolisme gula darah. Hal ini dapat menyebabkan resistensi insulin dan akhirnya mengarah pada diabetes tipe 2. Orang dengan gaya hidup sedentary sering kali memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami penyakit diabetes.

Baca Juga: 10 Tantangan Menjalani Gaya Hidup Slow Living, Jangan Mudah Menyerah

4. Masalah Kesehatan Mental

Timbulnya masalah kesehatan mental juga menjadi dampak buruk gaya hidup sedentary. Orang yang jarang bergerak cenderung mengalami tingkat stres yang lebih tinggi, kecemasan, dan depresi. Sebaliknya, aktivitas fisik dapat melepaskan endorfin yang meningkatkan mood dan membantu mengurangi gejala stres dan kecemasan.

5. Penurunan Kualitas Hidup

Gaya hidup sedentary dapat mengurangi kualitas hidup secara keseluruhan. Orang yang kurang aktif mungkin merasa lemah, kehilangan stamina, dan memiliki keterbatasan fisik yang lebih besar dalam menjalani kegiatan sehari-hari.

6. Risiko Kecelakaan

Kekurangan aktivitas fisik dapat menyebabkan penurunan kekuatan otot dan keseimbangan, yang meningkatkan risiko jatuh dan cedera, terutama pada orang lanjut usia.

Baca Juga: 8 Ciri Orang yang Menjalani Gaya Hidup Slow Living, Tidak Terburu-buru

7. Masalah Punggung dan Postur

Duduk terlalu lama di depan komputer atau televisi menjadi salah satu ciri gaya hidup sedentary. Hal tersebut dapat menyebabkan masalah punggung, leher, dan postur tubuh. Postur yang buruk dan ketegangan otot dapat menjadi masalah yang serius.

8. Penurunan Kekuatan Otot dan Kekebalan

Dampak buruk gaya hidup sedentary juga dapat mengakibatkan penurunan kekuatan otot dan penurunan fungsi sistem kekebalan tubuh. Ini membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi dan cedera.

Untuk mengurangi dampak buruk gaya hidup sedentary, penting untuk memasukkan aktivitas fisik yang cukup dalam rutinitas sehari-hari, seperti berjalan kaki, bersepeda, berenang, atau berolahraga.

Selain itu, penting juga untuk menjaga keseimbangan antara waktu yang dihabiskan duduk dengan waktu bergerak agar dapat menjaga kesehatan fisik dan mental.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Internasional22 Januari 2025, 23:54 WIB

Amerika Serikat Keluar dari WHO, Ini Penyebabnya

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali menarik negara tersebut dari keanggotaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melalui perintah eksekutif yang ditandatangani pada hari pertama masa jabatannya sebagai presiden ke-47.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih22 Januari 2025, 23:29 WIB

Mendagri Usul Tiga Opsi Waktu Pelantikan Bupati Sukabumi, Kapan?

Akan tetapi, belakangan muncul opsi untuk menunda pelantikan tersebut. Sebab, sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi masih berjalan, termasuk Kabupaten Sukabumi.
Ilustrasi Psangan Kepala Daerah | Foto : Istimewa
Sukabumi22 Januari 2025, 22:58 WIB

Survei Penilaian Integritas KPK 2024: Kota dan Kabupaten Sukabumi Masuk Kategori Rentan

Dalam survei yang dilakukan terhadap 94 kementerian/lembaga, 37 pemerintah provinsi, 508 kabupaten/kota, serta dua BUMN ini, Kabupaten Sukabumi dan Kota Sukabumi masuk dalam kategori "Rentan."
Hasil Survei Penilaian Integritas (SPI) tahun 2024 oleh KPK | Foto : Tangkapan layar youtube KPK
DPRD Kab. Sukabumi22 Januari 2025, 22:03 WIB

Datangi DPRD Sukabumi, Warga Bahas Krisis Listrik Di Pajampangan

Pajampangan menghadapi krisis listrik akibat seringnya pemadaman tanpa sebab yang jelas. Hal itu, membuat puluhan masyarakat yang tergabung dalam JPMSS menggelar audiensi dengan DPRD Sukabumi
Jaringan Pergerakan Masyarakat Sukabumi Selatan (JPMSS) menggelar audiensi bahas soal listrik dengan DPRD Kabupaten Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Nasional22 Januari 2025, 21:42 WIB

Akui Banyak Keluhan, Zainul DPR RI Sebut Program Makan Bergizi Gratis Stabil Setelah 3 Bulan

Anggota DPR RI Zainul Munasichin mengaku mendapatkan banyak laporan masyarakat terkait persoalan yang terjadi dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis tersebut.
Zainul Munasichin, Anggota DPR RI Komisi 9 Fraksi PKB saat diwawancarai di Al-Masthuriyah | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi22 Januari 2025, 21:02 WIB

PN Cibadak: Ekskusi Lahan Di Palabuhanratu Tetap Berlanjut Meski Diprotes Nyerempet Tanah PUPR

Protes dari pemilik warung yang mengklaim tanah tersebut milik Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Maruli menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ada surat keberatan resmi dari PUPR.
Warga protes bangunannya turut digusur padahal berada di tanah milik PUPR di Palabuhanratu Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Nasional22 Januari 2025, 20:39 WIB

INTANI dan INTI Apresiasi Prabowo Stop Impor Pangan Dalam 100 Hari Kerjanya

INTANI bersama INTI mengapresiasi kebijakan Presiden Prabowo Subianto menyetop impor pangan dalam 100 hari kerjanya.
Ketua INTANI Guntur Subagja Mahardika pada acara Talkshow Perpajakan Modern Berbasis Coretax yang Mendukung Ketahanan Pangan. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi22 Januari 2025, 20:38 WIB

Ayep Zaki-Bobby Akan Bawa Pendukung Ke Pelantikan 6 Februari: Ada Syukuran Warga dan Program 100 Hari Kerja

Pasangan Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi terpilih, Ayep Zaki dan Bobby Maulana menyatakan kesiapannya untuk mengikuti proses pelantikan kepala daerah serentak yang dijadwalkan pada 6 Februari 2025, di Ibu Kota Negara.
Pasangan Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi Ayep Zaki dan Bobby Maulana | Foto: Istimewa
Jawa Barat22 Januari 2025, 20:31 WIB

Jelang Pelantikan, Dedi Mulyadi Bahas Akselerasi Pembangunan dengan Pj Gubernur Jabar

Bey memastikan penyesuaian program Pemprov Jabar dengan visi misi Gubernur terpilih Dedi Mulyadi saat ini sedang berjalan.
Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi bersama Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin usai mengikuti Rapim di Gedung Pakuan. (Sumber : Humas Jabar)
Sukabumi Memilih22 Januari 2025, 20:11 WIB

Gubernur Jabar Terpilih Dedi Mulyadi Janji Tak Bagi-bagi Jabatan ke Relawan

Dedi Mulyadi menuturkan tim pemenangannya akan bertransformasi menjadi Forum Jabar Istimewa, yang bertugas menyelesaikan berbagai persoalan sosial.
Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi. (Sumber Foto: Humas Jabar)