SUKABUMIUPDATE.com – Warga pesisir Pantai Minajaya di Desa Buniwangi, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, mengeluhkan kondisi Mata Air Ciburial yang kini tercemar. Sumber air utama bagi warga dan wisatawan itu tidak lagi jernih, terutama saat hujan turun.
Warga setempat, Baban, mengatakan Mata Air Ciburial merupakan sumber utama air bersih bagi masyarakat pesisir wisata Pantai Minajaya. Air tersebut biasa digunakan untuk mandi, mencuci, hingga kebutuhan rumah tangga.
“Air dari Ciburial ini mengalir dari lahan perkebunan yang dulu dipenuhi pohon kayu dan kelapa. Sekarang semua pohon ditebang dan lahannya dijadikan proyek tambak udang,” ujar Baban kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (8/11/2025).
Menurutnya, alih fungsi lahan tersebut berdampak pada penurunan kualitas air. Saat hujan turun, air Ciburial yang mengalir dari hulu berubah keruh kecoklatan dan mengeluarkan bau tidak sedap. Kondisi ini diduga berkaitan dengan pembangunan tambak udang yang berada di hulu mata air.
“Dulu walaupun hujan besar, airnya tetap jernih. Sekarang keruh dan ada bau. Padahal saat kemarau panjang, warga sangat bergantung pada mata air ini,” tambahnya.
Baca Juga: Aksi Mahasiswa Sukabumi Tolak Tambak Udang Minajaya, Soroti Pengerukan Karang
Mata Air Ciburial selama ini dikenal sebagai sumber air alami yang tidak pernah surut, bahkan pada musim kemarau. Kini kondisinya semakin memprihatinkan, dan warga pesisir berharap sumber air tersebut dapat kembali jernih seperti dulu.
Hal yang sama disampaikan Hambari, anggota Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Pantai Minajaya. Ia menjelaskan bahwa banyak warga pesisir mengambil air dari mata air tersebut melalui sumur (cubluk) dengan kedalaman sekitar lima meter.
“Air sumur di pesisir itu sumbernya dari Ciburial. Warga menyedotnya dengan mesin untuk kebutuhan sehari-hari. Kalau sumbernya kotor, otomatis air sumur juga ikut tercemar,” kata Hambari.
Ia menilai penebangan pohon dan alih fungsi lahan menjadi tambak udang perlu mendapat perhatian serius. Warga kini kehilangan sumber air bersih di kawasan pesisir Minajaya.
“Kami berharap ada langkah dari pemerintah daerah untuk memulihkan daerah resapan air,” ujarnya.







